Tampilkan postingan dengan label Bandara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandara. Tampilkan semua postingan

Wajah Lama Bandara Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Papua

Add Comment




Wamena - Umumnya sebuah bandara memiliki fasilitas lengkap dan megah, namun lain halnya dengan Bandar Udara Wamena di Papua. Bandara perintis itu tampak begitu sederhana dengan hanya terbuat dari seng. Sekilas malah tampak seperti warteg.

Sederhana, mungkin itu adalah kesan pertama yang traveler dapat ketika melihat Bandar Udara Wamena di Papua. Setidaknya kesan itu yang didapat detikTravel saat berkunjung ke Wamena pada acara Cultural Trip Mahakarya Indonesia bersama Dji Sam Soe, Kamis (17/9/2015)

Pandangan mata, Bandar Udara Wamena hanya memiliki satu ruang untuk konter pemeriksaan dan ruang tunggu dalam satu rumah yang terbuat dari seng. Satu barang yang tampak modern hanya mesin scan bandara yang tampaknya hanya menjadi pajangan dan formalitas saja.

Hampir semua kegiatan di bandara ini dilakukan secara manual, mulai dari pengecekan tiket yang ditulis tangan hingga pemanggilan penumpang yang bermodalkan teriakan petugas bandara. Soal fasilitas, hanya ada warung dan toilet sederhana di dalam area bandara.

"Ini bandara begitu sudah, sederhana apa adanya," ujar petugas bandara yang bernama John Karoba kepada detikTravel.

Baca Juga : Souvenir Khas Kota Wamena Papua

Ruang kedatangan penumpang pesawat pun hanya tampak seperti garasi rumah yang ditutupi oleh seng tanpa adanya tempat duduk. Beruntung sudah ada deretan tampat duduk di bagian ruang tunggu keberangkatan. Adapun di dalam komplek bandara juga dapat dijumpai kantor polisi.

"Bandara nantinya mau diperpanjang, perkiraan Desember ini mau diresmikan bandara baru di sebelah," terang John.

Begitulah kondisi bandara di Wamena, sederhana. Sekiranya pemerintah dapat segara merenovasi dan memperluas bandara tersebut agar lebih nyaman bagi traveler dan turis asing yang mau berkunjung ke Wamena.
Sumber :http://travel.detik.com/

Wajah Baru Bandara Kota Wamena - Jayawijaya

Add Comment
Kementerian Perhubungan terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana di Indonesia. Sesuai konsep Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan infrastruktur dimulai dari daerah.

Di sektor perhubungan, Menteri Perhubungaan, Ignasius Jonan membangun dan memperbaiki kualitas bandara-bandara di daerah.
Lihat Juga :
Bandara Wamena Sebelum ada bangunan baru
Souvenir Khas Kota Wamena Papua
Terbaru yang akan selesai pembangunannya adalah Bandara Wamena, Papua.


"Bandara ini akan selesai di akhir tahun ini. Biayanya sekitar Rp 200 miliar," kata Jonan kepadadetikFinance, Senin (30/11/2015).

Sebelumnya, Bandara Wamena ini hanya bangunan kecil sederhana. Bangunan itu sudah tidak layak disebut bandara lagi, sehingga ada pembangunan besar-besaran. Bangunan bandara lama tetap dipertahankan meski ada bangunan baru.


Jonan mengatakan, dirinya berkomitmen membangun sarana perhubungan yang andal dan baik di daerah. Sebelumnya, dia juga pernah menunjukkan pembangunan dan perbaikan bandara Rembele, Aceh Tengah. Lalu bandara DC Saudale di Pulau Rote, NTT.

Dia pernah berujar, ada sekitar 50 dari 237 bandara yang diperbaiki oleh Kemenhub. Serta pembangunan 15 bandara baru di daerah terpencil.
Sumber : http://travel.detik.com/

Selamat Datang Bandara Marinda Kota Waisai ~ Raja Ampat

Add Comment

Bandar Udara Marinda adalah bandar udara yang terletak di Kota waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua  Barat, Bandara ini terletak di kawasan teluk Navir Boy yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota. Panjang landasan pacu bandara ini direncanakan hingga 2.000 meter hingga pesawat kepresidenan bisa mendarat di bandara ini pada acara perhelatan MTQ tingkat provinsi Papua Barat dan Sail Raja Ampat 2014.
Landasan pacu Bandara Marinda
Adapan asal usul penamaan bandara Marinda ini di kabarkan berasa dari nama bupati dan wakil bupati yang menjabat saat ini yaitu Drs. Marcus Wanma,M.S dan Drs. Inda Arfan, kedua pemimpin ini dikenal sebagai bapak pembangunan kabupaten Raja Ampat. Sepanjang jalan dar ipusat kota Waisai  menuju bandara terdapat pantai indah Waiwo yang dilengkapi dengan  penginapan Waiwo Dive Resort, tak jauh pula dari bandara ini terdapat tempat rekreasi umum pantai Saleo.

Badan Jalan antara kota Waisai dan Bandara

Bandara Utarom Kaimana - Lahan yang Subur Buat Beternak Sapi

Add Comment

Bandara Utarum atau utarom Kaimana, Lahan yang Subur Buat Beternak Sapi
lho,,,? Kok bisa,,? apa tidak di larang?? ya,,, beginilah kenyataannya, bandara yang fungsinya sebagai landasan pacu pesawat terbang, rumput yang tumbuh subur  di sekiranya juga berfungsi sebagai pakan Sapi.

Bandara Utarum adalah bandara di Kabupaten Kaimana, Papua Barat,yang sekarang panjang landasan pacunya sudah mencapai 2.000 meter dan lebar 30 meter. Adapun sebagiamna Bandara, di sekitar landasan pacu tersedia lahan luas yang rata dan ditumbuhi tumbuhan tertentu, tak terkecuali Bandara Utarum, bandara kebanggaan Masyrakat Kabupaten Kaimana. Memang ini bukan cerita baru, juga bukan cerita aneh, cerita yang sama juga pernah ada di Bandara DEO Kota Sorong, namun yang membedakannya, kalau di Bandara Deo Kota Sorong, landasan pacunya di jadikan lahan untuk olahraga lari sore, Main Bola, pacaran, belajar mengendarai motor dan mobil, dan tentunya mereka semua membutuhkan pedagan minuman ringan, maka lengkaplah kehidupan serba guna landasan Pacu bandara DEO Kota Sorong.

Lain Sorong, lain Kaimana, persamaanya hanya keduanya berada di Provinsi Papua Barat. Namun cerita lainya, di Seberang bandara DEO Sorong terdapat pemukiman penduduk yang satu-satunya jalan menuju Kota adalah melintasi landasan pacu bandara ini. kalau di Kaiamana, di semua lahan milik Bandara tidak terdapat tanah atau pemukiman penduduk, yang ada adalah sekitar kurang lebih 100 ekor sapi yang gemuk-gemuk, entah itu punya siapa, yang pasti, ada pemiliknya.

Si admin mencoba mencari titik positifnya dari apa yanga admin lihat. Seluruh lahan milik bandara Utarum selain landasan pacu dan gedung utama, adalah tanah segar yang ditumbuhi rerumputan dan beberapa pepohonan, semua tumbuh begitu subur. Dan itu akan memerlukan biaya pemeliharaan lahan, termasuk biaya pemangkasan rumput-rumpat. sedangkan sapi sangat suka dengan rumput itu, jadi tidak salahnya kalau ada hubungan mutualisme antara si pemilik bandara dan si pengembala sapi tersebut. Selama tidak menggangu sistem penerbangan itu sendiri, walaupun kedengarannya tetap aneh hehe.
Landasan Pacu Bandara Utarum - Kaimana
Sekedar info tambahan, tanggal 7 mei 2011 silam, penerbangan Nusantara Airlines Xian MA60 mengelamai kecelakaan dan jatuh lepas pantai dekat bandara Utarum Kaimana saat terjadi hujan deras, dan akibat kecelkaan tersebut seluruh penumpang dan awak kapal tewas, adapun penemabngan ini adalah penerbangan dari Bandara DEO Kota Sorong ke Kaimana, dan tidak ada informasi sama sekali hubungan antara Sapi di lahan ternak di Bandara dengan peristiwa kecelakana itu, memang harus admin akui, kalau lagi musim angin, sepanjang pantai kaimana anginnya sangat kencang, sampai-sampai kalau kita mengendarai motor menuju bandara Utarum yang kebetulan jalannya berada bejejer di sepanjang garis pantai , seakan motor yang kita bawa mau terbang keudara saja, saking kencangnya angin bertiup, setidaknya itulah yang admin rasakan, dan admin belum dengar cerita lain yang sama dari pengguna motor sepanjang jalan ini.

Demikina dulu catatan admin, semoga bermanfaat salam Blogger

Berikut adalah catatan lain tentang artikel di atas :