Tampilkan postingan dengan label kabupaten raja ampat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kabupaten raja ampat. Tampilkan semua postingan

Lambang dan Arti Logo Kabupaten Raja Ampat

Add Comment
Lambang Kabupaten Raja Ampat
Arti lambang / Logo
1. Wadah lambang bersudut lima berarti pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
2. Wadah lambang berbentuk perisai yang menyerupai jantung manusia melambangkan perkembangan yang selalui mengikuti zaman,              sekaligus menentukan Kabupaten Raja Ampat ke depan, apakah harus maju atau mundur ataukah hanya tinggal ditempat.
3. Dasar wadah lambang berwarna biru dan kuning melambangkan sifat-sifat keagungan, kebesaran dan keindahan serta kemuliaan yang terpancar dalam menunaikan tugas dan pengabdian.
4. Bintang melambangkan kepercayaan setiap umat beragama kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus merupakan ungkapan kasih sayang sang Pencipta kepada umat manusia terutama yang berdomisili di seluruh Kabupaten Raja Ampat.
5. Roda melambangkan jumlah suku yang berada di Kabupaten Raja Ampat yang terdiri dari 2 Suku besar yaitu : Suku Maya dan Suku Biak yang masih-masing terdiri dari 8 rumpun suku.
6. Mata Rantai adalah sebagai alat pemersatu yang mengingatkan kita pada tanggal 26 April saat penobatan pejabat Bupati oleh sesepuh Raja Ampat dengan menyerahkan sebuah parang dan salawako (tameng), serta memberi gelar Mambri Padarni yang dalam bahasa biak artinya Kesatria Tiang Layar, yang menopang layar dan mengantar perahu Kabupaten Raja Ampat menuju Kota Emas, dengan lingkaran yang merupakan Persatuan dan Kesatuan yang tidak bercela atau tidak terpisah antara satu dengan yang lain serta Pemerintah yang utuh.
7. Mahkota raja melambangkan Kabupaten Raja Ampat terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dan 4 (Empat) pulau besar yang terletak di daerah Kepala Burung hingga ke Samudera Pasifik sejak dahulu kala diperintah oleh 4)Empat) orang Raja.
8. Bagian-bagian Mahkota Raja terdiri dari;
a. 4(empat) motif yang menyerupai Manusia dengan menjunjung tinggi Adat Istiadat dalam memyelesaikan persoalan serta senantiasa mengadakan silahturahmi antara warga masyarakat dan sesama.
b. 4(empat) buah mutiara yang melambangkan 4(empat) orang Raja, sekaligus 4(empat) Pulau Besar yaitu : Misool, Batanta, Salawati dan Waigeo.
9. Perahu berbentuk rumah merupakan alat transportasi yang menghubungkan antar pulau di Kabupaten Raja Ampat dari dahulu sampai saat ini.
10. Air laut merupakan potensi yang menyimpan begitu banyak kekayaan laut yang terbesar di dunia.
11. Untaian Padi berjumlah 17 (tujuh belas) berpasangan dengan rangkaian kapas berjumlah 8 (delapan), masing-masing berkelopak 4 (empat) helai berhkota 5(lima) helai mencermikan semangat serta jiwa Proklamasi 17 agustus 1945.
12. Batu bata merupakan dasar atas pengakuan Pemerintah Pusat serta Pelantikan Pejabat Bupati Kabupaten Raja Ampat pada tanggal 12 April 2003 di Jayapura.
13. Didalam Pita terdapat tulisan "MBILIN KAYAM" yang berarti "MEMBANGUN BERSAMA" yang diambil dari 2 bahasa sebagai semboyan, yaitu;
a. Mbilin dalam bahasa Maya yang artinya Membangun
b. Kayam dalam bahasa Biak yang artinya Bersama.

Sumber : http://inforajaampat.com/lambang-36-6-profile-lambang-logo.html

Selamat Datang Bandara Marinda Kota Waisai ~ Raja Ampat

Add Comment

Bandar Udara Marinda adalah bandar udara yang terletak di Kota waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua  Barat, Bandara ini terletak di kawasan teluk Navir Boy yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota. Panjang landasan pacu bandara ini direncanakan hingga 2.000 meter hingga pesawat kepresidenan bisa mendarat di bandara ini pada acara perhelatan MTQ tingkat provinsi Papua Barat dan Sail Raja Ampat 2014.
Landasan pacu Bandara Marinda
Adapan asal usul penamaan bandara Marinda ini di kabarkan berasa dari nama bupati dan wakil bupati yang menjabat saat ini yaitu Drs. Marcus Wanma,M.S dan Drs. Inda Arfan, kedua pemimpin ini dikenal sebagai bapak pembangunan kabupaten Raja Ampat. Sepanjang jalan dar ipusat kota Waisai  menuju bandara terdapat pantai indah Waiwo yang dilengkapi dengan  penginapan Waiwo Dive Resort, tak jauh pula dari bandara ini terdapat tempat rekreasi umum pantai Saleo.

Badan Jalan antara kota Waisai dan Bandara

Selamat Datang di Kota Genset Waisai ~ Raja Ampat

Add Comment
Selamat datang di Kota Genset Waisai ~ Raja Ampat

"Selamat datang di Kota Genset Waisai", itulah ucapan pertama saat berjabat tangan dengan sahabat lama saya saat pertama kali menginjakan kaki di Kota Waisai, Kota seribu genset, bagaimana tidak, di kota ini disaat kedatangan saya sedang bermasalah dengan listriknya, Listrik yang bukan di kelola oleh PT PLN, dalam satu hari di bagi 4 kali, yaitu 6 jam listrik hidup, 6 jam kemudian mati/ giliran di wilayah lainnya dalam kota waisai yang listriknya hidup, dan begitu seterusnya hingga 6 jam selanjutnya.

Saat itu, saya memang pindah tugas di Kota Waisai, terhitung mulai 23 Februari saya sudah menginjakan kaki di Kota ini, dan sejak jam 05.30 tiba di  dermaga Waisai, ternyata harus menunggu beberapa jam lagi agar barang-barang bawaaan kita yang lumayan banyak itu bisa turun dari kapal dan langsung menuju lokasi, hal itu di karenakan posisi air laut yang sedang surut sehingga terasa sulit untuk menurunkan barang bawaan kita yang posisinya ada di dek bawah paling depan yang kala itu posisinya berada lebih rendah dengan posisi dermaga. Dan hasil dari semua itu, kita tiba di Kantor Distrik Kota Waisai, kantor dimana kita akan menggunakan beberapa petak dari gedung itu untuk ruang kerja itu. dan dan saat itu juga sedang giliran mati lampu, dan akan hidup lagi setelah jam 9 malam, dan sesuai saran dari rekan kerja saya agar pekerjaan di selesaikan malam ini juga, karena dianya sudah harus berangkat balik ke Kota Sorong besok paginya. dan mungkin karena pertimbangan pekerjaan kita akan menggunakan mesin yang bersuara besar yang jika kita kerjakan di pagi dan siang hari akan mengganggu aktivitas kerja di Gedung itu, yang bukan hanya sebagai kantor Distrik, tapi di dalamnya juga ada kantor DPRD Kabupaten Raja Ampat, Kantor Polsek Waigeo Selatan dan PNPM Mandiri.

Dan akhirnya pekerjaan malam itu selesai jam 02.15 pagi, dan itu bukan berarti sudah waktunya menuju kost untuk beristirahat, tapi harus mengantar salah satu orang yang di sewa untuk mengerjakan perlengkapan ruang kerja kita, dia nya memang punya kendaraan untuk pulang, tapi katanya harus di antar, takut kalau sendirian sering ketemu ular di tengah jalan, karna tinggalnya d Pantai Waiwo, sekitar 15 menit dari Kota Waisai yang sepanjang jalan melewati hutan lebat hanya di terangi bulan. tapi tak mengapalah, itu semua pasti enak jika di nikmati, dan malam itu sampai di kost sekitar jam 3, langsung mandi dan istrahat.

Namun di balik semua cerita di atas, ternyata kota Waisai juga menyimpan banyak pesona, kota dari ibukota Kabupaten Bahari Raja Ampat yang dijuluki kota bersatu ini, sedang berbenah diri untuk menyambut kegiatan MTQ tingkat Provinsi Papua Barat, HUT kabupupaten Raja Ampat dan Sail Raja Ampat 2014, jadi tidak mengherangkan juga jika di jalanan utama dalam kota selalu lalu lalang kendaraan besar mengankut tanah, yang dengan aktivitas itu membuat jalanan kota berdebu.

Ah rasanya capek juga banak mengetik di laptop rongsokan ini, akhirnya saya putuskan untuk mengupload gambar hasil jepretan saya dengan Canon Eos 600D tentang kota Waisai, semoga pengunjung merasa terhibur dan  sekali lagi, Selamat datang di Kota Genset Waisai, kabupaten Raja Ampat, selamat menikmati liburan anda. Salam
Geduing Bandara Marinda Waisai Raja Ampat

Dermaga Waisai


Hotel Raja Ampat Kota Waisai

Hutan Bakau di pesisir pantai kota Waisai

Masjid Agung Kota Waisai - Raja Ampat

Pantai Saleo, kota Waisai, 20 menit perjalanan dari Kota

Pantai WTC kota Waisai


Terminal Penumpang Dermaga Kota Waisai
Senja di Pelabuhan Waisai

Add caption
Pelabuhan Waisai di Malam Hari


Jalan menuju dermaga Waisai




tugu di depan kantor bupati Raja Ampat

Papan pemberitahuan larangan masuk ke Pantai Waiwo

Selamat Datang di Kota Genset Waisai ~ Raja Ampat