Saat Yang Tepat Menanti Senja indah di Kota Kaimana

Berbicara mengenai waktu yang tepat untuk melihat langsung merahnya senja di Kaimana, mungkin banyak pendapat mengenai ini, dan bisa jadi semuanya benar, ada yang berbicara berdasarkan ilmu yang khusus tentang fenomena alam, ada yang berbicara berdasarkan pengalaman,dan masih banyak cara lagi, dan saya bicarakan sekarang  berdasarkan sumber yang saya cari dan juga membuktikan dengan pengalaman.

Hari itu Februari 2013, saya mengirim sms ke teman untuk menikmati senja di Ujung Bandara Utarum Kaimana, dan ternyata yang di SMS juga antusians, jadilah kita ke tujuan jam 6 sore, sebelum kesana, kita mampir dulu nih buat beli gorengan. setibanya di tempat tujuan, ada juga beberapa pengunjung yg berkebangsaan asing alias WNA yang juga ada disitu mengambil momen di maksud. oh ternyata bule itu di temani oleh bebarapa penduduk lokal yang salah satunya saya kenal, ya saya kenal karena sering ketemu di tempat keja saya, Kantor pos kaimana, kalau tidak salah di bekerja di PT . Sepron (semoga tidak salah nama perusahaanya). Saat yang di nanti ternyata tidak begitu indah, ada awan yang menyelimuti tempat pesembunyian  sang surya. disepanjang ujung langit tempat terjauh mata memandang, situlah proses detik demi detik akan kelihatan bumi berputar. namun sang surya itu sebelum masuk ketemapat peraduannya, sudah di samarkan oleh awan itu, andai saja awan itu mau mengerti kita.

Sore itu teman saya yang menemani bule itu mendekat,, dia mulai menjelaskan tentang waktu yang paling pas agar senja dapat terlihat full. oooh ternyata supaya di waktu senja langit cerah, maka harus ada hujan dulu sebelumnya, suatu proses yang alami juga, jika di siang hari hingga sekitar jam 4 sore kaimana di guyur hujan lebat, maka sorenya nanti lagit akan cerah dan itulah waktu yang pas. dan masih banyak cerita lain yang membuat teman saya sampe terkesima saking antusiasnya pembicara itu. dan itu juga jawaban yang saya dapatkan dari bebera sumber yang saya dapatkan seperti berikut.
 " Biasanya senja akan terlihat indah sehabis turun hujan dari pukul 12.00 sampai 15.00. Ketika langit bersih dan matahari akan terbenam itulah muncul panorama yang sangat indah, karena di balik panorama langit yang berwarna dominan ungu, merah, serta oranye ini muncul pula pelangi dari arah timur.
Tetapi bila tidak sedang turun hujan, suasana senja di Kaimana terasa biasa-biasa. Saya termasuk orang yang beruntung, karena ketika baru pertama kali mengunjungi Kaimana ternyata langsung mendapat suguhan keindahan alam ciptaan Tuhan yang tiada tara ini. Begitu indah dan unik sehingga mata tak mau terpejam, ingin menyaksikan detik demi detik perubahan bentuk langit.
Bila Anda belum pernah ke Kaimana dan ingin menyaksikan senja di sana, pemandangan sebelum matahari terbenam itu dapat Anda saksikan di daerah Coa pada bulan Agustus. Menurut warga Kaimana, pada bulan Agustus keindahan senjanya biasanya sangat fantastis, langit Kaimana akan berwarna merah. Uniknya, bentuk langitnya akan selalu berubah–ubah dan tidak terpaku pada satu bentuk dan warna saja."

dan ternyata tembang tentang "senja di Kaimana" juga ada sejarahnya, coba di baca kutipan berikut ini .

" Dari cerita para orang tua dulu, terciptanya lagu ini berawal ketika pasukan tentara Tri Komando Rakyat (Trikora) mendarat di Kaimana (waktu itu masih menjadi satu dengan Kabupaten Fakfak-red). Kedatangan Pasukan Trikora itu untuk membebaskan Irian Barat di tahun 1960-an dari penjajahan asing, tepatnya di Tanjung Fataga menggunakan KRI Macan Tutul.
Pasukan ini mendarat di saat hari menjelang sore dan disambut dengan keindahan nuansa senja di Kaimana. Mereka begitu terpesona menyaksikan pemandangan alam senja itu dan lupa kalau saat itu mereka hendak bertempur melawan pasukan Belanda untuk merebut kembali Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah seorang di antara tentara itu kemudian membuat puisi tentang keindahan senja di Kaimana. Dan saat kembali ke Pulau Jawa inilah puisi tersebut dibuat dan kemudian dijadikan lagu dengan judul “Senja di Kaimana”.".

Oh sungguh sejarah yang indah, anggota TNI itu puitis juga yah,,, kira-kira siapa namanya yah? hehehe.

Nah beberapa hari kemudian, siang itu saya tidak terlalu sibuk dengan pekerjaan, berhubung Kota kaimana diguyur hujan, distu juga muncul ide saya untuk mengajak teman menikmati senja di maksud masih ditempat yang sama dan lagi saya mendapat jawaban "iya", ah teman yang sungguh pengertian,  saya dijemput sore itu sekitar jam 6 kurang, sebelum menuju tempat di maksud, kita ke pelabuhan dulu sekedar mengecek awan-awan itu ternyata lumayan bagus walau masih ada awan yang bersanding di sana. kita mulai menuju Bandara Utaram segera. dalam perjalanan, masih sering ada percakapan tentang keraguan apa kita masih punya waktu untuk menikmati ini. namun di sepanjang keraguan itu perjalanan  tetap di lanjutkan. dan tibalah kita di ujung landasan Pacu Bandara Utarum Kaimana.

Ternyata belum terlalu terlambat, dan tidak juga begitu cerah, terlihat tidak jauh dari situ, ada 2 gadis lokal juga sedang asiknya berfoto ria. kita juga tidak mau kalah, dengan bekal Kamera yang di bawa, mulailah berbagai model di gunakan, dari mulai pose sang objek, hingga model kamera untuk mengambil objek tersebut. dari yang berwarna alami, hitam putih, sepia dan lain-lain dicoba. dari mulai gaya berdiri, hingga hampir jungkir balik sudah dilakukan, seakan dunia memang memang indah untuk jungkir balik.

dan sungguh sangat di sayangkan, berlebihan dalam berpose membuat saya harus kehilangan hp blackberry, ya,, hp yang baru dibeli sebulan yang lalu, yang masih belum lunas, harus jatuh di air laut dari atas talud pembatas antara jalan dan air laut. dengan secepat kilat saya segera turun ke bawah untuk mengambil hp itu, namun sangat disayangkan lagi, air laut yang kabur, gelombang yang cukup, bebatuan yang banyak dan hari yang makin gelap membuat kita tidak mudah mendapatkan hp dimaksud, teman saya juga tidak mau berdiam diri. dia langsung cebur kelaut untuk membantu membantu pecarian, keliahtannya dia seperti gembeira saja bisa berbasa-basahan begitu, padahal kan  dia sudah mandi sejak dirumah tadi, sudah pakai pakayan bersih, tujuan cuma mau menunggu datangnya senja... oh maafkan saya teman. tapi saya senang bisa melihat kamu tetap tersenyum sambil tangannmu meraba-raba ke dasar laut, banyak pecahan botol di dalam, saya saja banyak goresan di tangan. dan yang ditemukan hanyalah kesing belakang dari hp, yang intinya tidak ketemu.














Dan saat itu juga senja datang menyapa kita dari arah belakang, sungguh indah. dia seakan tau kalau kita lagi sedikit bersedih kehilangan hp, maknaya dia memberikan warna terindah buat kita supaya tetap tersenyum. anak-anak yang kebetulan juga mampir kesitu ikut membantu misi pencarian, tapi sayang sekali, kita seakan fokus untuk mengabadikan senja itu, kita seakan lebih senang membasahi tubuh kita untuk senja itu, walaupaun tangan kita tetap sambil meraba-raba dan berharap bisa menemukan sesuatu yang kita cari, hingga hari gelap, waktu magrib sudah tiba, suara adjan di hp teman sudah berkumandan,  kita akhiri misi pencarian ini dan berjanji nanti malam atau subuh nti di saat air laut sudah surut, kita akan datang lagi untuk mendapatkan nya.

Malamnya saya kerumah teman lagi, memang kita sudah janjian untuk makan malam bersama, dan jika kondisi memungkinkan kita akan ke sana lagi. Ternyata saya mendapatkan cerita yang hampir kurang enak di dengar, cerita dari Bapak LG di Kantor pos.katanya di ujung landasan itu, dulu waktu peristiwa jatuhnya Merpati yang semua korbannya meninggal di laut, semua jenazah di kumpulkan di situ, ditempat kita mandi-mandi itu, dan katanya sudah banyak cerita tentang itu, cerita dari mulut ke mulut. pernah ada yang kebetulan lewat disitu saat malam hari, mendegar suara minta tolong mencari kakinya yang hilang,,, dan hiiiiiiii masih banyak lagi cerita horor tentang itu. saya jadi tidak ingin  kesana malam itu. saya coba bicarakan dengan teman, saya malah di tanya apa saya takut? seberanarya tidak juga sih, tapi iya juga hehehehe... jadi kita putuskan besok subuh saja.  dan besoknya masih jam setebngah 6 saya sudah jalan kaki menuju rumah teman...setelah beberapa saat dia sudah bangun dan membuat laporan dulu kepada Tuhannya. setelah itu kita mulai lagi misi pencarian kemarin.

Dan dengan mudahnya, masih dari atas talud, diatas ketingian sekitar dua meter, hp itu sudah memperlihatnkan bentuknya, sperti tidak bergerak dari awal kejatuhannya, seperti ingin memberi tahu kalau dia tidak bersembunyi. ohhh,,,,, ternyata kamu disitu toh, kenapa tadi malam kita malah mencari tidak disitu saja, malah ke tempat sekitarnya. dan mulailah kita terjun ke bawah untuk mengambilnya, mengecek kembali. dan lansgung disimpan di dalam tas teman itu. dan oh................ hari itu begitu cerah. tempat yang semalam kita mandi-mandi, sekarang adalah pasir dan bebatuan, air itu sudah menjauh sekitar 1 kilo meter dari situ, mengikuti gafitasi bulan, siang malam selalu berganti. saya dan teman langsung melepas sendal dan menuju tempat terjauh ke arah laut, tempat yang lebih jauh dari titik ujung landasan, tempat yang jika  air laut sedang pasang, mungkin ketinggiannya bisa sampai dua meter. sungguh indah, seakan berada di taman luas, taman dengan air laut setinggi tak sampai lutut, taman dadakan ciptaan tuhan. taman dengan latar belakan dapur para penduduk. taman dengan suara air laut yang ditiup angin, akan ku kenang saat itu, waktu senja di kaimana.

Adakah hikmah di balik cerita ini?? oh semoga saja ada. hikmah tengan indahnya ciptaan tuhan, tentang setianya sahabat, ah bukankan sahabat kita itu juga ciptaan tuhan????????

bahwa sahabat itu kebutuhan

Berikut adalah catatan lain tentang artikel di atas :
Previous
Next Post »
0 Komentar