Tampilkan postingan dengan label skripsi mulyadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label skripsi mulyadi. Tampilkan semua postingan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR METEMATIKA MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN BAGI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA SORONG

Add Comment

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional memberikan perhatian sangat besar khususnya pada lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Kerja keras pemerintah dalam menangani pendidikan dapat kita lihat dari beberapa segi diantaranya pembangunan dan perbaikan sarana dan parasarana pendidikan, peningkatan pengetahuan ketrampilan tenaga pendidik, penyesuaian kurikulum, perbaikan metode dan proses belajar mengajar dan lain-lain. Usaha tersebut diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan belajar mengajar secra maksimal yang beroriantasi pada peningkatan prestasi belajar peserta didik, sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam peningkatan kualitas pendidikan sehingga mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, termasuk didalamnya bidang pendidikan, maka matematika sebagai ilmu berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan dan mengajarkan bagi ilmu-lainya. Matematika adalah salah satu alat untuk mengembangkan cara berpikir, oleh karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan seari-hari maupun dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga matematika perlu diajarkan dengan baiksejakTK sampai Perguruan Tinggi.
Sebagai seorang guru tidak hanya tingkat kedalaman konsep yang diberikan kepada pada siswa, namun juga disesuaikan pada tingkat kemampuanya dan cara-cara penyampaian materipun harus disesuaikan pada tingkatan IQ peserta dididik. Guru harus mengetahui tingkat perkembangan mental anak dan bagaimana pengajaran yang harus dilakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan, sesuai dengan psikologi mengajar atau teori mengajar yang didalamnya terdapat prosedur dan tujuan mengajar.
Bila guru mengajarkan suatu mata pelajaran, ia tidak hanya mengutamakan mata pelajaran akan tetapi harus juga memperhatikan anak itu sendiri sebagi manusia yang harus dikembangkan pribadinya. Nasution (1982;119). Jadi tugas pokok seorang guru tidak haya mengajar akan tetapi memperhatikan akhlak dan moral peserta didik agar bisa tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Seoarang guru adalah kunci dalam operasionalisasi pendidikan sehingga guru merupakan orang yang paling dekat dengan peserta didik dan merekalah yang lebih mengetahui sifat, watak, keinginan seta bakat peserta didik.
Kita bisa melihat dilapangan bahwa ketika peserta didik dipuji oleh guru, maka memungkinkan peserta didik tersebut memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan akan bergairah untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Belajar akan lebih berhasil apabila respon murid terhadap sesuatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Adapun rasa senang atau kepuasan tersebut bisa timbul sebagai akibat dari anak mendapatkan pujian, ganjaran dan penguatan untuk melakukan dan meneruskan hal-hal yang baik.
Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dengan merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tinkah laku itu timbul kembali. Saidiman (Hamzah,2005:168). Disisi lain Skinner juga menyatakan bahwa fokus nyata dalam pendidikan haruslah pada pemberian penguatan yang konsisten, segera dan positif bagi tingkah laku yang tepat dan bagi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Sudjana (1989:122).
Atas dasar pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul “Peningkatan Hasil Belajar Metematika Melalui Pemberian Penguatan Bagi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,  maka rumusan masalah yang diteliti adalah “Apakah hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong  dapat ditingkatkan melalui pembelajaran pemberian penguatan ?”.
C.     Cara Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya hasil belajar matematika pada murid kelas  V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong dapat ditingkatkan dengan cara melaksanakan pembelajaran di kelas tersebut melalui pembelajaran dengan pemberian penguatan, yang dilengkapi dengan instrumen Lembar Observasi Aktifitas  Siswa (LOAS).

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan masukan bagi guru dan siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode pemberian penguatan bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.

E.     Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong pada siswa kelas V semester genap tahun ajaran 2008/2009. Adapun materi yang diajarkan dalam penelitian tindakan kelas ini  adalah Bilangan Bulat.

F.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.      Bagi siswa
a.       Dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara klasikal maupun individual
b.      Siswa lebih aktif belajar, bersikap positif dan bertanggung jawab serta senang belajar mtematika.
2.      Bagi Guru.
a.       Sebagai masukan dalam usaha peningkatan hasil belajar matematika
b.      Mendapatkan salah satu model pengajaran guna meningkatkan hasil belajar matematika, dan menambah wawasan dalam strategi pembelajaran.  
3.      Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan terhadap upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa sesuai dengan yang diharapkan.



PENINGKATAN HASIL BELAJAR METEMATIKA MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN BAGI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA SORONG

Add Comment


BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class room action receach) yang  bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengungkapkan hasil penelitian sesuai dengan fakta dan data yang diperoleh dilapangan. Dalam hal ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong melalui pembelajaran pemberian penguatan.
B.     Tempat, Obyek dan Waktu Penelitian
  1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong. Yang beralamat di jalan Basuki Rahmat Km 10 Sorong.
  1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa kelas V jumlah siswa 24 orang, laki-laki 6 orang dan perempuan 18 orang.
  1. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai bulan juli sampai dengan bulan agustus pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009.
C.     Faktor-faktor yang Diselidiki
1.      Faktor Input, yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik secara individu maupun kelompok.
2.      Faktor Output, yaitu dilihat dari hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dengan mengikuti tes disetiap akhir siklus.
D.    Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai gambaran umum kegiatan yang dilakukan setiap siklus.
Untuk dapat mengetahui hasil belajar metematika kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong, maka diberikan pres-tes yang berfungsi sebagi tes awal.
Berdasarkan refleksi awal, maka penelitian tindakan kelas ini meliputi tahap:
a.       Perencanaan
b.      Pelaksanaan tindakan
c.       Opservasi dan evaluasi
d.      Refleksi.
Adapun perincian kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

1.      Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 5 kali pertemuan atau 10 jam pelajaran dengan alokasi waktu 10 x 40 menit. Pertemuan ke-1 sampai ke-4 digunakan untuk proses belajar mengajar sedangkan pertemuan ke-5 digunakan untuk tes Siklus I.
Adapun perincian yang akan dilaksanakan pada setiap siklus adalah sebagai berikut :
Siklus 1
a.       Tahap Perencanaan
1.      Mengembangkan skenario berdasarkan kurikulum.
2.      Membuat rencana pelaksanaan pelajaran
3.      Membuat lembar kerja siswa
4.      Membuat alat peraga
5.      Mengembangkan bahan pelajaran.
6.      Membuat alat evaluasi berupa soal-soal yang disusun berdasarkan materi yang diajarkan pada siklus I
b.      Pelaksanaan Tindakan
Siklus 1 dilaksanakan selama 2 pekan (4 x pertemuan). Setiap pertemuan waktunya 2 x 45 menit. Pertemuan ke-1 dan ke-5 digunakan untuk pelaksanakan pre-tes. Sedangkan pos-tes atau tes akhir siklus digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah dilakukan tindakan.
Materi pelajaran yang diajarkan  pada siklus I adalah sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat yaitu:
1.      Sifat komutatif (Pertukaran)
2.      Sifat Asosiatif ( Pengelompokan)
3.      Sifat Distribusi (Penyebaran)
c. Tahap Observasi dan Evaluasi
Kegiatan Observasi dilakukan selama proses pembelajaran pemberian penguatan ini berlangsung. Adapun komponen yang diamati antara lain : keaktifan siswa, keberanian siswa dalam bertanya/menjawab dan memaparkan hasil kerja, keterampilan siswa dalam mempresentasekan hasil kerja, kerja sama siswa dalam kelompoknya. Kejadian-kejadian di atas dicatat dalam lembar observasi.
e.       Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada siklus I dianalisis dan hasilnya akan dijadikan bahan masukan pada siklus II adapun hal-hal yang sudah baik  dipertahankan sedangkan hal-hal yang kurang baik diperbaiki atau ditingkatkan  pada siklus II.
2.      Siklus II
a.   tahap perencanaan
      1. Mengembangkan skenario berdasarkan kurikulum
      2. Membuat rencana pelaksanaan pelajaran (RPP)
      3. Membuat lembar kerja siswa.
      4. Membuat alat peraga
      5. Mengembangkan bahan pelajaran.
      6. Membuat evaluasi berupa soal-soal yang disusun berdasarkan materi yang diajarkan pada siklus II.
a.       Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan selama 2 pekan (4 x pertemuan ). Pertemuan ke 5 digunakan untuk tes akhir siklus II. Sedangkan pertemuan ke-1 sampai ke-4 adalah proses belajar mengajar.
Meteri yang diajarkan pada siklus II adalah Pembulatan Bilangan Bulat Dalam Satuan, Puluhan , dan Ratusan Terdekat.

b.      Tahap Observasi dan Evaluasi
Proses observasi yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I dilakukan selama proses pembelajaran dengan pemberian penguatan saat proses pembelajaran berlangsung.

c.       Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dan evaluasi dianalisis oleh guru, apakah dengan pemberian penguatan dalam proses pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan prestasi siswa 
E.  Teknik Pengumpulan Data.
Data-data yang telah diperoleh dari hasil setiap siklus dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data opservasi dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik pengelompokan skor yang diterapkan oleh Amirullah, S.Pd (2007) dalam bukunya kreatifitas guru dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :
TABEL1.1  Skala pengelompokan Skor Nilai Siswa
Skala Skor
Huruf
Keterangan
85 – 100
A
Baik sekali
71 – 85
B
Baik
56 – 70
C
Cukup
41 – 55
D
Kurang


E.     Indikator Keberhasilan
Indikator yang akan diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya peningkatan skor rata-rata dari hasil belajar matematika, dengan menggunakan pemberian penguatan saat proses belajar mengajar berlangsung bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.
download skripsi lengkapnya di link ini :  http://www.ziddu.com/download/9281692/skripsimulyadi.rar.html



PENINGKATAN HASIL BELAJAR METEMATIKA MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN BAGI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA SORONG

Add Comment

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka peneliti menarik kesimpulan bahwa hasil belajar matematika Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong mengalami peningkatan setelah diadakan pembelajaran dengan pendekatan pemberian penguatan saat proses  berlangsung dengan hasil sebagai berikut :
1.      Nilai skor rata-rata belajar matematika Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong pada pokok bahasan bilangan bulat setelah diberi tindakan pada Siklus I adalah 54.71 dari skor yang mungkin dicapai yaitu 100 atau berada pada kategori kurang.
2.      Skor rata-rata belajar matematika Siswa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong pada pokok bahasan bilangan bulat setelah diberi tindakan pada Siklus II adalah 65.54 dari skor yang mungkin dicapai yaitu 100 atau berada pada kategori cukup.
3.      Tingkat penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemberian penguatan  dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong pada pokok bahasan bilangan bulat yang indikatornya berupa peningkatan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa dari kategori kurang pada siklus I sebesar 54.71 menjadi 65.54 pada siklus II yang berada pada kategori cukup. Jadi disini peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.
4.      Selain hasil belajar meningkat keaktifan dan partisipasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong juga meningkat baik perorangan maupun kelompok. Dalam Hal ini kita dapat melihat dari adanya peningkatan frekuensi kehadiran siswa dalam tiap pertemuan, peningkatan keberanian dalam mempresentasekan hasil, maupun memberi tanggapan dari kelompok lain, juga keberanian mengerjakan soal di papan tulis. Keberanian dalam bertanya atau menjawab pertanyaan baik dari gurunya maupun dari rekannya juga semakin meningkat. Kesungguhan mengerjakan tugas pekerjaan rumah juga semakin meningkat, sebaliknya siswa yang kurang aktif semakin menurun.
B.     Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka disarankan sebagai berikut  :
a.       Bagi guru.
1.      Guru diharapkan dapat memberikan penguatan pada setiap proses pembelajaran berlangsung
2.      Guru diharapkan dapat menggunakan konsep penerapan pendekatan kontekstual agar siswa lebih mudah untuk memahami semua isi materi yang telah diberikan oleh guru.
b.      Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan subjek yang lebih luas, sehingga dapat diperoleh suatu informasi yang lebih akurat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
c.       Kepada pihak-pihak yang terkait, hendaknya terus berusaha untuk mencari  solusi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar dari kategori yang rendah menjadi kategori sangat tinggi.






DAFTAR PUSTAKA

Amirullah,2007, Kreatifitas guru dalam pembelajaran. Catatan kuliah  Sorong, FKIP : UNAMIN
Darhim 1991, Pendidikan Matematika 2. Jakarta.
Enoch, J, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Bumi Angkasa.
Hamzah, 2005,Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.Gorontalo
Hamri, 2004, Meningkatkan HasilBelajar Matematika Melalui Pengajaran Langsung. Skripsi FMIPA UNM.
Jemani, 2000, Pengaruh Sikap Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik. Skripsi FKIP UNCEN.
Khafit, M, 2007, Pelajaran Matematika. Jakarta.
Karso, 1992, Pendidikan Matematika 4. Jakarta.
Mahkal, M. 2005. Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran di Kelas. Makassar : FMIPA UNM,
Muryono, S, 1993, Profesi Keguruan.Pondok Cabe. UT.
Nasution, H, 1992, Filsafat Ilmu Sebuah PengantarPopuler. Jakarta.
Nasution, 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung
Purwanto, N , 1990, Psikologi Pendidikan. Jakarta
Setijadi, 1992, Strategi Belajar Mengajar Matematika. Pondok Cabe. UT
Suparno, A. S. 2001. Membangun Kompotensi Belajar. Jakarta
Syah, M,1995, Psikologi Pendidikan. Bandung
Sudjana, N, 1989, Teori-TeoriBelajar Untuk Pengajaran. Bandung.

download skripsi lengkapnya di link ini : http://www.ziddu.com/download/9281692/skripsimulyadi.rar.html



PENINGKATAN HASIL BELAJAR METEMATIKA MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN BAGI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA SORONG

Add Comment

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas hasil-hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong, setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat proses belajar mengajar berlangsung. Data tentang hasil tes dibahas secara kuantitatif dengan menggunakan statistika deskriptif, sedangkan data mengenai pengamatan dalam proses belajar mengajar beserta tanggapan siswa dianalisis secara kualitatif.

A.     Analisis Kuantitatif
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, yang terdiri dari 2 siklus  maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1.      Deskripsi Hasil Tes Siklus I
Pada Siklus I, setelah selesai penyajian satu sub pokok bahasan maka dilakukan tes hasil belajar matematika dalam bentuk ulangan harian. Adapun hasil dari analisis deskriptif terhadap skor perolehan siswa setelah diterapkan dengan pemberian penguatan selama proses belajar mengajar berlangsung adalah sebagai berikut :

TABEL 2.1     Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
SD Muhammadiyah 2 Sorong  Pada Siklus I

Statistik3

Nilai Statistik

Subjek
Skor Ideal
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar Diviasi

24
100.00
90
25
65
54.71
16.08

Dari Tabel 2.1 di atas terlihat bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong terhadap materi pelajaran pada Siklus I adalah 54.71. Untuk skor ideal atau maksimal yang layak dicapai adalah 100.00 sedangkan skor minimal yang mungkin dicapai adalah 0.00 dengan standar deviasi adalah 16.08.
Adapun skor hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Sorong jika dikelompokkan kedalam skala pengelompokkan skor, maka diperoleh distribusi frekuensi dan proporsi sebagai berikut :

TABEL 2.2     Distribusi Frekuensi dan Proporsi Skor Hasil Belajar Siswa  Kelas V Matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong  Pada Siklus I

Skor

Kategori

Frekuensi

Presentase (%)

86 - 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
< 40

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

1
2
9
6
6

04.16 %
08.33 %
37.50 %
25.00 %
25.00 %

Setelah dikelompokkan dalam skala pengelompokan skor pada tabel 2.2 sudah jelas  bahwa, dari 24 orang siswa yang dijadikan subjek penelitian, maka terdapat 1 orang dengan presentase (04.16 %) yang berada pada kategori baik sekali, 2 orang dengan presentase (08.33 %) yang berada pada kategori baik, 9 orang dengan presentase (37.50 %) berada pada kategori cukup, 6 orang dengan presentase (25.00 %) yang berada pada kategori kurang dan 6 orang dengan presentase (25.00 %) berada pada kategori sangat kurang.
Adapun skor rata-rata dari hasil belajar tes siklus I sebesar 54.71, berdasarkan tabel 2.1 hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong, yang diajar dengan menngunakan pemberian penguatan saat pembelajaran berlangsung pada Siklus I termasuk dalam kategori kurang.

2.      Deskripsi Hasil Tes Siklus II
Adapun data yang diperoleh dianalisis seperti halnya pada siklus I. Data pada Siklus II dianalisis terhadap skor hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan pemberian penguatan  dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini :
TABEL 2.3     Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa  Kelas V Matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong  Pada Siklus II

Statistik

Nilai Statistik

Subjek
Skor Ideal
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar Diviasi

24
100
100
40
60
65.54
18.30

Dari Tabel 2.3 jelas bahwa nilai skor rata-rata pada hasil belajar matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong terhadap materi pelajaran pada Siklus II adalah 65.54 dan untuk skor ideal atau maksimal yang layak dicapai adalah 100.00 sedangkan skor terendah atau minimal yang mungkin dicapai adalah 0.00 dengan standar deviasi adalah 18.30.
Adapun jika skor hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong, dikelompokkan kedalam skala pengelompokkan skor, maka diperoleh distribusi frekuensi dan proporsi sebagai berikut
TABEL 2.4     Distribusi Frekuensi dan Proporsi Skor Hasil Belajar
Matematika Siswa  Kelas V Matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong  Pada Siklus II

Skor

Kategori

Frekuensi

Presentase (%)

86 - 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
< 40

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

4
4
8
5
3

16.67 %
16.67 %
33.33 %
20.83 %
12.5 %

Setelah dikelompokkan kedalam skala pengelompokan skor pada tabel 2.4 nampak jelas bahwa dari 24 orang siswa yang dijadikan subjek penelitian, maka terdapat 4 orang siswa dengan presentase (16.67 %) yang berada pada kategori baik sekali, 4 orang siswa dengan presentase (16.67 %) yang berada pada kategori baik, 8 orang siswa dengan presentase (33.33 %) berada pada kategori cukup, 5 orang siswa dengan presentase (20.83 %) yang berada pada kategori kurang dan 3 orang siswa dengan presentase (12.5 %) berada pada kategori sangat kurang.
Adapun skor rata-rata hasil belajar tes siklus II sebesar 65,54 berdasarkan tabel 2.3 hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 sorong, yang diajar dengan menngunakan pemberian penguatan saat pembelajaran berlangsung pada Siklus I termasuk dalam kategori cukup.
TABEL 2.5     Distribusi Frekuensi dan Proporsi Skor Hasil Belajar
Matematika Siswa  Kelas V Matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong  Pada Siklus I dan Siklus II
Skor
Kategori

Frekuensi

Presentase (%)

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

86 - 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
< 40

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

1
2
9
6
6

4
4
8
5
3

04.16 %
08.33 %
37.50 %
25.00 %
25.00 %

16.67 %
16.67 %
33.33 %
20.83 %
12.5 %

Dari  tabel di atas sudah jelas bahwa frekuensi dan proporsi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong yang hasil belajarnya berada pada kategori sangat kurang dan cukup mengalami penurunan, sedangkan frekuensi dan proporsi hasil belajar siswa yang berada pada kategori baik dan baik sekali mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa  pembelajaran matematika dengan menggunakan pemberian penguatan saat proses kegiatan belajar berlangsung dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.
Jika kita kelompokan hasil pembelajaran dari siklus I dan siklus II kita dapat melihat skor hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong pada tabel berikut :

TABEL 2.6     Skor Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa  Kelas V Matematika SD Muhammadiyah 2 Sorong  Untuk  Siklus I dan Siklus II

Siklus

Skor Rata-rata

Kategori

I
II

54.71
65.54

Kurang
Cukup

Pada tabel 2.6 diatas, terlihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong meningkat dari 54.71 pada siklus I menjadi 65.54 pada siklus II, demikian juga dengan  kategori yang mengalami peningkatan dari kategori kurang menjadi kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan pemberian penguatan saat proses pembelajaran berlangsung  dapat meningkatan hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.
B.     Analisis Kualitatif
  1. Perubahan Sikap
Untuk melihat perubahan sikap dalam proses belajar mengajar dapat kita ketahui dengan melihat hasil observasi yang dilakukan pada setiap pertemuan berlangsung. Selain terjadinya peningkatan hasil belajar selama penelitian berlangsung dari siklus I sampai siklus II, tercatat juga sejumlah perubahan yang terjadi pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Perubahan itulah merupakan data kualitatif yang didapat dari lembar observasi pada setiap pertemuan, perubahan itu dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut yaitu kehadiran siswa dalam tiap jam pelajaran, presentasi hasil belajar saat berlangsungnya belajar, memberi tanggapan kepada guru maupun teman sekolahnya, mengerjakan soal-soal dipapan tulis, bertanya dan menjawab pertanyaan oleh guru dan teman, mengerjakan tugas-tugas rumah, kurang aktif dalam kelompok.
Untuk melihat lebih rinci dari poin-poin diatas kita jabarkan sebagai berikut:
1.      Meningkatnya kehadiran, dimana siswa dari siklus I dengan nilai presentase sebanyak 88.54% siwa selama 4 kali pertemuan dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil presentase menjadi 97.91% siswa selama 4 kali pertemuan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II. Hal ini menunjukan dan membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 sorong.
2.      Presentase dalam keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusinya sebagai perwakilan  dari kelompoknya atau tugas pribadi mengalami peningkatan.Disamping itu juga siswa semakin semangat memiliki keberanian diri untuk tampil ke depan dan mempresentasekan hasil kelompoknya di papan tulis. Dalam pertemuan di siklus I sebanyak 21.87% Siswa SD Muhammadiyah 2 Sorong yang mempresentasikan hasil diskusinya sebagai perwakilan kelompok pada siklus II meningkat menjadi 27.08%. hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong.
3.      Memberi tanggapan atau menjawab pertanyaan kelompok yaitu tanggapan yang dijawab oleh siswa dan diterangkan kepada guru dan teman-temannya. Adapun pada siklus I presentasenya sebanyak 20.83 % sedangkan pada siklus II siswa yang memberi tanggapan atau pertanyaan meningkat menjadi 12.12  %. hal ini sangat membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong.
4.      Keberanian siswa untuk tampil di depan dalam mengerjakan soal-soal kelompok maupun pribadi di papan tulis juga mengalami peningkatan. Pada awalnya siswa malu-malu dan ragu-ragu untuk tampil di depan menyelesaikan soal-soal, namun setelah dimotivasi dengan metode pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar siswa mulai berani menyelesaikan soal-soal di papan tulis dengan tenang. Keberanian siswa untuk tampil di depan untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis pada siklus I dengan presentase sebanyak 20.83 % sedangkan siswa yang berani maju dipapan tulis untuk mengerjakan soal-soal pada siklus II dengan presentase  menjadi 27.08 % ini menunjukan keberanian siswa dari siklus I  ke Siklus II meningkat. hal ini  membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong
5.      Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun teman-temanya  baik lisan maupun tulisan dalam proses belajar mengajar dengan mengunakan pendekatan pemberian penguatan juga mengalami peningkatan. Dalam hal ini  tercatat pada siklus I dengan hasil presentase sebanyak 17.70 % sedangkan siswa yang aktif untuk menjawab pertanyaan lisan gurunya maupun teman-temanya meningkat dengan nilai presentasi menjadi 23.95 % pada siklus II. hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong
6.      Pekerjaan rumah yang dikerjakan siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong mengalami peningkatan. Dari sebanyak 67.70 % siswa yang mengerjakan tugas pekerjaan rumah meningkat menjadi 82.29 % pada siklus II. Ini membuktikan bahwa dalam proses belajar mengajar mendapat perhatian dan kesungguhan dari siswa. hal ini sangat membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong
7.      Siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya megalami penurunan. Tercatat sebanyak 18.75 % siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya menurun menjadi 14.58  % pada siklus II. hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan saat belajar mengajar berlangsung dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Sorong.
  1. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan
1.            Refleksi Siklus I
Pada saat awal pertemuan dikelas pada siklus I peneliti terlebih dahulu mengadakan perkenalan kepada siswa tentang diri peneliti maupun materi yang akan diajarkan dengan metode pemberian penguatan di kelas tempat penelitian dilaksanakan. Ketika proses pembelajaran penguatan diterapkan kepada siswa, siswa merasa asing dan aneh  terhadap metode ini. Hal tersebut dikarenakan siswa masih belum terbiasa tentang metode ini, siswa masih terhipnotis terhadap pembelajaran sebelumnya yang serba monoton tanpa ada penguatan kepada siswa. , sementara pembelajaran dengan pendekatan pemberian penguatan dalam proses pembelajaran berlangsung  mengharuskan siswa terlibat secara aktif.
Oleh karna itu dengan pendekatan melalui pemberian penguatan, peneliti menjelaskan materi dengan cara mengaitkan materi-meteri tersebut dengan kehidupan sehari-hari yang ada disekitar siswa. Siswa diarahkan untuk mengamati dan menyebutkan contoh-contoh yang ada disekelilingnya yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Setelah siswa mengerti materi maka dimemberikan tugas pekerjaan yang dapat langsung dikerjakan untuk dapat mengetahui mana siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai, dari hasil pengelompokan siswa tersebut diambil siswa yang pandai dan kurang pandai untuk membentuk suatu kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang dalam setiap kelompok. Kelompok ini disesuaikan dengan kepandaian siswa dalam mengerjakan soal, sehingga dalam kelompok bisa ada timbal balik kepada teman-teman dan bisa bekerja sama dengan baik.
Pada saat pertemuan kedua dan ketiga, pembelajaran tetap dilakukan dengan membahas soal-soal yang ada di lembar kerja siswa (LKS). Pada awal pertemuan terlebih dahulu membahas tugas (PR) dan di kumpulkan serta membahas yang dianggap sulit secara bersama-sama. Sebelum memulai materi yang akan diajarkan berikutnya terlebih dahulu siswa diingatkan kembali materi yang dibahas pada pertemuan lalu. Dalam mengerjkan tugas, guru selalu memperhatikan siswa dan selalu memberikan penguatan  agar siswa selalu bersemangat untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Setelah mengerjakan soal, guru memberikan kesempatan pada salah satu siswa untuk mengerjakan tugas dipapan tulis dan siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan sedangkan geru sebagi penengah dan memberi kesimpulan pada soal yang dikerjakan siswa dipapan tulis. Pada pertemuan ini nampak perubahan pada keaktifan siswa mulai terlihat siswa banyak yang mau berdiskusi dengan temannya menyelesaikan soal-soal, tidak ragu-ragu untuk bertanya, sudah berani tampil mempresentasekan hasil kerja kelompoknya.
Pada pertemuan keempat, tugas (PR) dikumpulkan dan dibahas yang dianggap sulit dikerjakan secara bersama-sama. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dibahas pada pertemuan lalu, sebelum materi berikutnya dijelaskan. Pada pertemuan ini siswa tidak dikelompokkan lagi kedalam kelompok belajar, secara individu sudah mulai terjadi perubahan sikap, siswa mulai ikut aktif dalam proses pembelajaran. Ini dapat terlihat dari kegiatan-kegiatan siswa mulai terfokus pada pelajaran yang dibahas.
Pada pertemuan kelima merupakan pertemuan terakhir untuk siklus I, dan diberikan tes hasil belajar siswa dalam bentuk uarian dan hasilnya akan dianalisis guna untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong.
2.            Refleksi Siklus II
Dari hasil refleksi Siklus I, ada beberapa hal yang masih kurang dan perlu diperbaiki lagi oleh peneliti guna tercapainya tujuan dan hasil yang diharapkan dari pembelajaran dengan menggunakan pemberian penguatan. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti untuk memaksimalkan pembelajaran dengan pendekatan pemberian penguatan . Diataranya adalah Dalam suatu kelompok masih dipimpin dan didominasi  oleh siswa yang pandai saja, Siswa masih ragu-ragu untuk tampil ke depan teman-temannya untuk bicara atupun mengerjakan tugas dipapan tulis,. Kurangnya kerjasama antara teman-teman dalam menyelesaikan soal-soal kelompok. Dari siklus ini peneliti melakukan perubaha-perubahan pada siklus II.
Didalam Siklus II ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, dimana siswa sudah mulai mengerti dan memahami tentang metode yang diberikan atau yang diajarkan kepada siswa yaitu metode pemberian penguatan saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dari siklus II ini Kesungguhan, perhatian dan keaktifan siswa semakin menunjukkan peningkatan. Ini terbukti dari banyaknya siswa aktif mengajukan pertanyaan untuk materi yang kurang dimengerti, memberikan tanggapan pada saat pembahasan soal-soal secara bersama-sama, serta keberanian siswa untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis, dan tugas (PR) dikerjakan dengan tepat waktu.
Dengan mengacu pada pengalaman Siklus I, pembentukan kelompok tidak lagi berdasarkan dengan daftar hadir, tetapi diacak sesuai dengan siswa yang pandai dan mempunyai kemampuan yang lebih sehingga mereka dapat membimbing temannya yang kurang mampu. Ternyata cara ini membuahkan hasil, siswa yang semula malas menjadi semangat karena termotivasi. Mereka merasa dilibatkan dalam kerja kelompok, dan siswa yang memiliki kemampuan kurang bekerja dan menyelesaikan soal yang diberikan sehingga muncul pada dirinya sudah ada tempat untuk bertanya atau membimbingnya.

3.      Analisis Refleksi Siswa
Dari 24 siswa, secara umum ternyata mereka setuju dalam pembelajaran diterapkan dengan pendekatan pemberian penguatan , mereka menyatakan dengan pendekatan ini proses pembelajaran lebih menarik karena dikaitkan dengan lingkungan sekitar atau hal-hal yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dan dapat menambah motivasi siswa untuk percaya diri guna menyelesaikan soal-soal yang diberikan di sekolah maupun di rumah, serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka sebagai peserta didik.
download skripsi lengkapnya di link ini:  http://www.ziddu.com/download/9281692/skripsimulyadi.rar.html