Berita tentang Logo Gugus Tempur Laut - Guspurla - Jala Wibawa Gundala
Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Pertama TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan salah satu prioritas ke depan adalah bagaimana membangun komando dan pengendalian (kodal).
"Komando dan pengendalian harus kita bangun. Sebab saat ini masih mengandalkan penggunaan radio. Padahal kemampuan ilmu dan teknologi (IT) berkembang begitu pesat. Ini belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga kita masih mengandalkan untuk menggunakan radio. Oleh karena itu, saat ini sedang dipikirkan bagaimana menggunakan satelit,” kata Komandan Guspurla Koarmabar, Laksma TNI Achmad Taufiqoerrochman di kantornya di Jakarta, Rabu (21/3).
Mantan Komandan Satuan Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur ini, menjelaskan, meski sudah ada Puskodal (Pusat Komandan dan Pengendalian) di Koarmabar, namun kemampuannya masih terbatas dimana belum tersambung sampai ke kapal. “Jika mau disambungkan ke kapal tentu membutuhkan teknologi agar kapal bisa mampu menangkap satelit. Namun tentu membutuhkan biaya yang cukup mahal,” kata Komandan Pembebasan Sandera KM Sinar Kudus di Somalia ini.
Dia menegaskan kodal itu sangat strategis. Sebab begitu kalah dalam hal kodal, kalah kita. Karena pasukan sulit dikoordinasi apabila kodal dipotong oleh lawan. “Sebab perintah komandan dari satuan-satuan yang ada pasti tidak akan jalan. Jadinya satuan bisa bingung sendiri dan keluar. Ya menyerah. Jadi di situlah peran teknologi,” katanya.
Achmad Taufiqoerrochman adalah sosok perwira tinggi TNI AL yang cerdas dan memiliki keberanian. Tidak hanya memiliki kemampuan bertempur di laut tetapi juga memiliki wawasan dan strategi dalam melihat perkembangan regional dan global. Salah satu pandangannya adalah bahwa strategi yang paling baik untuk memenangkan peperangan sebenarnya tanpa harus bertempur.
Taufiqoerrochman juga menjelaskan bahwa kemampuan dasar Gugus Tempur laut adalah bertempur di laut. Karena itu, harus mengetahui bagaimana kemampuan anti serangan udara atau serangan rudal, peperangan permukaan laut, dan peperangan kapal selam.
Menurutnya, tantangan kedepan adalah bagaimana peduli pada lingkungan maritim. Prinsipnya harus peduli pada aspek maritim karena akan berdampak kepada aspek keamanan, ekonomi dan lingkungan.
Berdasarkan pengalaman di Somalia, kata Taufiqoerrochman, ternyata pengguna laut itu mempunyai ancaman bersama yaitu aspek keamanan (perompakan) dan lingkungan hidup. Laut masih menjadi lalu lintas yang berdampak ekonomi.
Karena itu, untuk menghadapi tantangan di laut, negara-negara di dunia sudah menyadari bahwa tidak bisa sendiri tetapi perlu bekerja sama. “Ke depan perlu mempunyai jaringan untuk sharing informasi. Artinya kita mendapatkan informasi dari negara lain, sebaliknya kita menyampaikan kepada mereka,” katanya.
Taufiq yang pernah memimpin pembebasan sandera di Selat Malaka ini, menyatakan sampai saat ini selalu bertemu dengan jaringan negara-negara lain guna berkoordinasi dalam hal operasi pengamanan di wilayah laut.
Dikatakannya, isu terorisme juga menjadi perhatian Gugus Tempur Laut. Namun sejauh ini belum ada kejadian teroris melancarkan serangan melalui laut. Terkait posisi Selat Malaka, dia menilai bahwa posisi Selat Malaka tetap menjadi wilayah sangat strategis.
Sumber : Jurnas
Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub katgori tertantu silahkan pada daftar di bawah :
"Komando dan pengendalian harus kita bangun. Sebab saat ini masih mengandalkan penggunaan radio. Padahal kemampuan ilmu dan teknologi (IT) berkembang begitu pesat. Ini belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga kita masih mengandalkan untuk menggunakan radio. Oleh karena itu, saat ini sedang dipikirkan bagaimana menggunakan satelit,” kata Komandan Guspurla Koarmabar, Laksma TNI Achmad Taufiqoerrochman di kantornya di Jakarta, Rabu (21/3).
Mantan Komandan Satuan Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur ini, menjelaskan, meski sudah ada Puskodal (Pusat Komandan dan Pengendalian) di Koarmabar, namun kemampuannya masih terbatas dimana belum tersambung sampai ke kapal. “Jika mau disambungkan ke kapal tentu membutuhkan teknologi agar kapal bisa mampu menangkap satelit. Namun tentu membutuhkan biaya yang cukup mahal,” kata Komandan Pembebasan Sandera KM Sinar Kudus di Somalia ini.
Dia menegaskan kodal itu sangat strategis. Sebab begitu kalah dalam hal kodal, kalah kita. Karena pasukan sulit dikoordinasi apabila kodal dipotong oleh lawan. “Sebab perintah komandan dari satuan-satuan yang ada pasti tidak akan jalan. Jadinya satuan bisa bingung sendiri dan keluar. Ya menyerah. Jadi di situlah peran teknologi,” katanya.
Achmad Taufiqoerrochman adalah sosok perwira tinggi TNI AL yang cerdas dan memiliki keberanian. Tidak hanya memiliki kemampuan bertempur di laut tetapi juga memiliki wawasan dan strategi dalam melihat perkembangan regional dan global. Salah satu pandangannya adalah bahwa strategi yang paling baik untuk memenangkan peperangan sebenarnya tanpa harus bertempur.
Taufiqoerrochman juga menjelaskan bahwa kemampuan dasar Gugus Tempur laut adalah bertempur di laut. Karena itu, harus mengetahui bagaimana kemampuan anti serangan udara atau serangan rudal, peperangan permukaan laut, dan peperangan kapal selam.
Menurutnya, tantangan kedepan adalah bagaimana peduli pada lingkungan maritim. Prinsipnya harus peduli pada aspek maritim karena akan berdampak kepada aspek keamanan, ekonomi dan lingkungan.
Berdasarkan pengalaman di Somalia, kata Taufiqoerrochman, ternyata pengguna laut itu mempunyai ancaman bersama yaitu aspek keamanan (perompakan) dan lingkungan hidup. Laut masih menjadi lalu lintas yang berdampak ekonomi.
Karena itu, untuk menghadapi tantangan di laut, negara-negara di dunia sudah menyadari bahwa tidak bisa sendiri tetapi perlu bekerja sama. “Ke depan perlu mempunyai jaringan untuk sharing informasi. Artinya kita mendapatkan informasi dari negara lain, sebaliknya kita menyampaikan kepada mereka,” katanya.
Taufiq yang pernah memimpin pembebasan sandera di Selat Malaka ini, menyatakan sampai saat ini selalu bertemu dengan jaringan negara-negara lain guna berkoordinasi dalam hal operasi pengamanan di wilayah laut.
Dikatakannya, isu terorisme juga menjadi perhatian Gugus Tempur Laut. Namun sejauh ini belum ada kejadian teroris melancarkan serangan melalui laut. Terkait posisi Selat Malaka, dia menilai bahwa posisi Selat Malaka tetap menjadi wilayah sangat strategis.
Sumber : Jurnas
Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub katgori tertantu silahkan pada daftar di bawah :
- Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
- Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
- Kumpulan Logo Muhammadiyah
- Logo Bank Seluruh Indonesia
- Logo Polda Seluruh Indonesia
- Logo Kota di Seluruh Indonesia
- Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
- Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
- Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
- Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
- Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
- Logo Politeknik Seluruh Indonesia
- Logo Universitas Seluruh Indonesia
- Logo Partai Politik Indonesia
- Kumpulan Logo Perusahaan
- Kumpulan Logo Baru Indonesia
- Kumpulan Logo Lama Indonesia
- Logo Kodam Seluruh Indonesia
Dan dibawah ini adalah daftar Logo kategori Militer yang ada di Blog saya :
- Logo Batalyon Kavaleri ( Yonkav) 5 Serbu
- Logo Batalyon kavaleri ( Yonkav ) 3 / Tank Andhaka Cakti - Malang
- Logo Batalyon Zeni ( Yonzeni ) 2 Marinir - Jakarta
- Logo Pasukan Marinir ( Pasmar ) 1 Sidoarjo
- Logo Batalyon Kavaleri ( Yonkav ) 10 / Serbu
- Logo Politeknik Kesehatan TNI Angkatan Udara ( AU ) Ciumbuleuit
- Logo Detasemen Provos ( Denprov ) Pasmar 2 Marinir
- Logo Batalyon Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri ( YonKapa ) 1 Marinir
- Logo Batalyon Provos ( Yonprov ) 2 Marinir
- Logo Batalyon Perbekalan dan Peralatan ( YonBekpal ) 2 Marinir
- Logo Resimen Kavaleri ( Menkav ) 1 / Marinir
- Logo Brigade Infanteri ( Brigif ) 1 / Marinir
- Logo Pangkalan Angkatan Udara ( Lanud ) TNI Al Juanda
- Logo Persit TNI Angkatan Udara ( AU )
- Logo Komando Pasukan Katak ( Kopaska )
- Logo Rumah Sakit ( RS ) Pangkalan TNI Angkatan Udara ( Lanud )
- Logo Persit TNI Angkatan Laut ( AL )
- Logo Pangkalan TNI Angkatan Udara ( AU )
- Logo Satuan Kapal Eskorta TNI Angkatan Laut ( AL )
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 623 Bhakti Wira Utama
- Logo Kompi Kavaleri Panser Kodam IX / Udayana ( Kikavser Dam Udayana )
- Logo Divisi Hukum ( Divkum ) Mabes POLRI
- Logo Perencana Kepolisian Republik Indonesia ( POLRI )
- Logo Reserse Mobil ( Resmob ) POLRI
- Logo Direktorat Narkoba Reserse POLRI
- Logo NTMC lalu Lintas ( lantas ) Polri
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 3 / Marinir
- Logo Kompi Kavaleri Panser ( KIKAVSER ) Paspampres
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 403 Wirasada Pratista
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 721 Makkasau
- Logo Kodam IV / Diponegoro
- Logo Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara ( Pusdik Arhanud) TNI AD
- Logo Komando Pertahanan Udara Nasional ( Kohanudnas )
- Logo Batalyon Infanteri (Yonif ) 400 / Raider
- Logo Korps Marinir TNI AL
- Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) IV
- Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) III
- Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) I
- Logo Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional ( kosekhanudnas ) II
- Logo Resimen Zeni Konstruski ( Menzikon ) TNI AD
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 611 Awang Long
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 731 Kabaresi
- Batalyon Infanteri ( Yonif ) 725 Woroagi
- Logo Kompi Kavaleri Intai ( Kikavtai ) 2 Kostrad
- Logo Kompi Kavaleri Panser Kodam 3 / Siliwangi ( Kikavser Dam Siliwangi )
- Logo Kompi Kavaleri Panser Kodam V / Brawijaya ( Kikavser Dam Brawijaya)
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 753 Arga Vira Tama
- Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 614 Raja Pandita
- Logo Lama Detasemen Pengawal Pribadi Presiden (DENWALPRIPRES)
- Logo Batalyon Infanteri (Yonif) 754 Eme Nema Kangasi
- Logo Batalyon Infanteri (Yonif) 613 Raja Alam
- Logo Batalyon Infanteri (Yonif) 751 Vira Jaya Sakti
- Logo Resimen Tjakrabirawa
- Logo Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau)
- Logo Kodam Seluruh Indonesia
- Logo Batalyon PASKHAS 464 Malang
0 Komentar