Request logo by Novi Alim Murdani
Yonif 751/Vira Jaya Sakti atau Yonif 751/VJS adalah Batalyon Infantri Kodam XVII/Trikora. Yonif 751/Vira Jaya Sakti diresmikan pada 14 Agustus 1964. Satuan ini bermarkas di Sentani, Jayapura, Papua, dengan Kompi D berkedudukan di Doyo, Kabupaten Jayapura, dan Kompi E di Skamto, Kota Jayapura
Likuidasi Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti (VJS) menjadi Batalyon (Yon) 751/Raider Kodam XVII/Cenderawasih, merupakan bagian dari upaya penataan organisasi di lingkungan TNI Angkatan Darat guna menjawab tuntutan kebutuhan organisasi dan tantangan tugas kedepan yang semakin dinamis dan kompleks.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, MM menuturkan bahwa pembentukan Yonif Raider sebagai satuan pemukul strategis Kodam, dimaksudkan agar lebih efektif dan efisien serta mampu bertindak sebagai kekuatan penangkal, sekaligus penindak terhadap kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah, dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Papua.
“Serta mampu mengemban tugas pokoknya secara optimal, yakni melaksanakan pertempuran di darat dan tugas-tugas non tempur, yang diberikan oleh Komando Atas di Papua,” ujarnya Senin (18/03) di sela-sela peresmian Upacara Likuidasi Yon 751/Vira Jaya Sakti menjadi Yon 751/Raider bertempat di Lapangan upacara Mako Yon 751/Raider Kodam XVII/Cenderawasih.
Menurutnya, jika dihadapkan dengan luasnya geografis wilayah Papua yang berbatasan langsung dengan negara PNG dan adanya potensi konflik yang mungkin terjadi, maka keberadaan satuan yang memiliki kualifikasi khusus sangat dibutuhkan.
“Sebagai Batalyon Raider yang memiliki kemampuan operasi mobil udara, maka dituntut untuk mampu bergerak secara cepat, rahasia dan senyap untuk mendekati, merebut dan menghancurkan sasaran secara tepat, sebagaimana ciri khas semboyan Raider, yaitu ‘Cepat, Senyap, Tepat’,” urainya.
Diharapkannya, dengan peningkatan status menjadi Batalyon Raider, Yon 751/Raider akan semakin handal dan profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, seiring dengan semakin kompleks dan dinamisnya tugas-tugas di wilayah Papua.
“Sebagaimana dipahami bersama bahwa kondisi keamanan di wilayah Papua dan Papua Barat, masih sering diwarnai konflik dan aksi kekerasan bersenjata,” tandasnya.
Disebutkannya, setiap insiden yang terjadi di Papua tidak hanya berdampak pada skala lokal dan nasional, tetapi juga berskala Internasional. Kondisi ini diperburuk dengan adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan dan mengeksploitasi insiden yang terjadi maupun isu-isu yang sedang berkembang untuk menarik perhatian dunia Internasional demi kepentingan kelompoknya.
“Dihadapkan realita kompleksitas permasalahan yang dihadapi dan seiring dengan perubahan, dan perkembangan lingkungan strategis serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka TNI Angkatan Darat merespon dengan terus berupaya melakukan pembenahan dan transformasi untuk menyesuaikan diri, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, standar kemampuan yang harus dimiliki dan kekuatan organisasinya,” paparnya.
Pihaknya berharap, agar setiap prajurit Yonif 751/Raider senantiasa meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan serta memiliki kepekaan yang tinggi terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya, terutama pemahaman terhadap kultur budaya masyarakat Papua.
“Hindari segala bentuk pelanggaran sekecil apapun dalam setiap pelaksanaan tugas. Jangan pernah bersikap arogan dan sombong serta merasa hebat dengan perubahan status menjadi Batalyon Raider,” tegasnya.
Diterangkannya, untuk mengutamakan koordinasi dan musyawarah dengan instansi lainnya dalam mengatasi setiap permasalahan. Terus tingkatkan budaya belajar dan berlatih, guna meningkatkan kualitas kemampuan dan kesiapan satuan dalam menghadapi setiap tugas di Bumi Papua.
“Harus diingat bahwa, tidak ada prajurit yang profesional tanpa latihan yang disiplin dan sungguh-sungguh. Hanya prajurit yang dilatih dan terlatih dengan baik, yang mampu melaksanakan tugas dengan maksimal,” tukasnya.
Setelah kegiatan peresmian Yonif 751/Raider, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM bersama Asisten Operasi (Asops) Kasad Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, didampingi Wakapolda Papua Brigjen Polisi Drs. Paulus Waterpauw beserta rombongan menuju Kp. Harapan. Dengan dipandu oleh Bupati Jayapura, Pangdam bersama Asisten Operasi (Asops) Kasad melaksanakan kegiatan Bhakti sosial pengobatan massal dan pemberian sembako untuk masyarakat sekitar Danau Sentani sebanyak 3000 KK, yang mengalami musibah bencana air naik. Kegiatan Bhakti sosial tersebut dipusatkan di Gereja Kristen Kampung Harapan Kab Jayapura.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, MM menuturkan bahwa pembentukan Yonif Raider sebagai satuan pemukul strategis Kodam, dimaksudkan agar lebih efektif dan efisien serta mampu bertindak sebagai kekuatan penangkal, sekaligus penindak terhadap kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah, dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Papua.
“Serta mampu mengemban tugas pokoknya secara optimal, yakni melaksanakan pertempuran di darat dan tugas-tugas non tempur, yang diberikan oleh Komando Atas di Papua,” ujarnya Senin (18/03) di sela-sela peresmian Upacara Likuidasi Yon 751/Vira Jaya Sakti menjadi Yon 751/Raider bertempat di Lapangan upacara Mako Yon 751/Raider Kodam XVII/Cenderawasih.
Menurutnya, jika dihadapkan dengan luasnya geografis wilayah Papua yang berbatasan langsung dengan negara PNG dan adanya potensi konflik yang mungkin terjadi, maka keberadaan satuan yang memiliki kualifikasi khusus sangat dibutuhkan.
“Sebagai Batalyon Raider yang memiliki kemampuan operasi mobil udara, maka dituntut untuk mampu bergerak secara cepat, rahasia dan senyap untuk mendekati, merebut dan menghancurkan sasaran secara tepat, sebagaimana ciri khas semboyan Raider, yaitu ‘Cepat, Senyap, Tepat’,” urainya.
Diharapkannya, dengan peningkatan status menjadi Batalyon Raider, Yon 751/Raider akan semakin handal dan profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, seiring dengan semakin kompleks dan dinamisnya tugas-tugas di wilayah Papua.
“Sebagaimana dipahami bersama bahwa kondisi keamanan di wilayah Papua dan Papua Barat, masih sering diwarnai konflik dan aksi kekerasan bersenjata,” tandasnya.
Disebutkannya, setiap insiden yang terjadi di Papua tidak hanya berdampak pada skala lokal dan nasional, tetapi juga berskala Internasional. Kondisi ini diperburuk dengan adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan dan mengeksploitasi insiden yang terjadi maupun isu-isu yang sedang berkembang untuk menarik perhatian dunia Internasional demi kepentingan kelompoknya.
“Dihadapkan realita kompleksitas permasalahan yang dihadapi dan seiring dengan perubahan, dan perkembangan lingkungan strategis serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka TNI Angkatan Darat merespon dengan terus berupaya melakukan pembenahan dan transformasi untuk menyesuaikan diri, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, standar kemampuan yang harus dimiliki dan kekuatan organisasinya,” paparnya.
Pihaknya berharap, agar setiap prajurit Yonif 751/Raider senantiasa meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan serta memiliki kepekaan yang tinggi terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya, terutama pemahaman terhadap kultur budaya masyarakat Papua.
“Hindari segala bentuk pelanggaran sekecil apapun dalam setiap pelaksanaan tugas. Jangan pernah bersikap arogan dan sombong serta merasa hebat dengan perubahan status menjadi Batalyon Raider,” tegasnya.
Diterangkannya, untuk mengutamakan koordinasi dan musyawarah dengan instansi lainnya dalam mengatasi setiap permasalahan. Terus tingkatkan budaya belajar dan berlatih, guna meningkatkan kualitas kemampuan dan kesiapan satuan dalam menghadapi setiap tugas di Bumi Papua.
“Harus diingat bahwa, tidak ada prajurit yang profesional tanpa latihan yang disiplin dan sungguh-sungguh. Hanya prajurit yang dilatih dan terlatih dengan baik, yang mampu melaksanakan tugas dengan maksimal,” tukasnya.
Setelah kegiatan peresmian Yonif 751/Raider, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM bersama Asisten Operasi (Asops) Kasad Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, didampingi Wakapolda Papua Brigjen Polisi Drs. Paulus Waterpauw beserta rombongan menuju Kp. Harapan. Dengan dipandu oleh Bupati Jayapura, Pangdam bersama Asisten Operasi (Asops) Kasad melaksanakan kegiatan Bhakti sosial pengobatan massal dan pemberian sembako untuk masyarakat sekitar Danau Sentani sebanyak 3000 KK, yang mengalami musibah bencana air naik. Kegiatan Bhakti sosial tersebut dipusatkan di Gereja Kristen Kampung Harapan Kab Jayapura.
Sumber ; Wikipedia, http://bintangpapua.com
Logo - logoinya ajib gan, keren,,, rtesolusinya high... Ijin sedot ya,,,
BalasHapus