Logo Batalyon Infanteri ( Yonif ) 515 Raider Kostrad - Ugra Tapa Yudha - Jember

Logo Yonif 515 Ugra Tapa Yudha
Request Logo by Novi Alim Murdani

PERKEMBANGAN LAHIRNYA BATALYON INFANTERI 515/UGRA TAPA YUDHA
1.         Sebelum Perang Kemerdekaan
a.         Gema Proklamasi 17 Agustus 1945 menggema diseluruh Tanah Air, kelihatan kesibukan para pemuda Indonesia dalam menyusun potensi nasional.
b.         Tanggal 22 Agustus 1945, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan ketentuan tentang pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau ( BKR ), kemudian pada tanggal 29 Agustus 1945, terbentuklah Badan Keamanan Rakyat, yang anggotanya terdiri atas : Peta, Keigun, Pemuda Pelajar dan Pemuda Pejuang dibawah pimpinan Letkol Soedarsono.
c.         Tanggal 5 Oktober 1945 BKR yang berkedudukan di Probolinggo berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau ( TKR ). Selanjutnya TKR yang berkedudukan di Probolinggo berganti nama menjadi Yon 4/TKR Resimen II Divisi 8 kekuatan 4 Kompi, dipimpin oleh Komandan Batalyon Mayor H. Katamsi, sedangkan Letkol Soedarsono menjadi Komandan Resimen II.
d.   Demi mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dalam perkembangannya, TKR berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia atau ( TRI ). Akhirnya TRI pun berubah lagi namanya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedangkan Komandan Batalyon 4 Mayor H. Katamsi diganti oleh Mayor Sunaryo.
 e.         Tanggal 10 Oktober 1946 Batalyon 4 diubah namanya menjadi Batalyon 138/Macan Kumbang Divisi 8, dengan Komandan Batalyon Kapten Abdul Syarif.
 f.          Dalam rangka mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Batalyon 138/Macan Kumbang mengirimkan Pasukan ke Front Trawas, Prigen, Surabaya, Wonocolo, Pagerwojo dan Prangsang Tombak untuk merebut kembali kota Surabaya yang telah diduduki Belanda.
2.         Perang Kemerdekaan  I.
a.         Situasi seluruh Tanah Air setelah Proklamasi Kemerdekaan belum tenang, sehingga Yon 138/Macan Kumbang selalu mengadakan taktik-taktik gerilya untuk mempertahankan kota Probolinggo secara mati matian dari serangan Belanda.
b.         Walaupun putra-putra Yon 138/Macan Kumbang, telah mengadakan perlawanan secara gigih dan mati-matian tetapi kota Probolinggo tidak dapat di pertahankan, dan jatuh ketangan Belanda pada tanggal 12 Juli 1947.
            c.         Setelah kota Probolinggo jatuh ke tangan Belanda Yon 138/Macan Kumbang meninggalkan kota tersebut dengan tujuan untuk melanjutkan perjuangan dengan menggunakan taktik-taktik gerilya didaerah : Pelas, Sukopuro, Gending, Kraksan, Paiton dan Wonoasih sebagai basis gerakan.
d.         Semboyan 138/Macan Kumbang pada waktu itu adalah “ RAWE RAWE RANTAS, MALANG MALANG PUTUNG ” dan “ PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI “ yang artinya serangan–serangan Yon 138/Macan Kumbang silih berganti datangnya, sehingga pasukan Belanda menjadi kacau balao, tetapi sebaliknya tidak sedikit putra-putra Yon 138/Macan Kumbang yang gugur sebagai kusuma bangsa demi mempertahankan keutuhan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian dimakamkan di Probolinggo (sekarang menjadi TMP Probolinggo).

3.         Perjanjian Renfile.              Bulan Pebruari 1948 gerilya-gerilya TNI menghancurkan kota Probolinggo, sehingga Yon 138/ Macan Kumbang dengan kebesaran jiwanya meninggalkan kota Probolinggo menuju Ampel Gading, Petung Ombo dan Malang dengan kekuatan Personel 1 Kompi dibawah Pimpinan Kapten Abdul Syarif.
4.         Perang Kemerdekaan II
a.         Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melanggar perjanjian Renfile dengan cara mengadakan serangan besar-besaran di daerah-daerah penyangga yang di kenal dengan sebutan Stuten.
b.         Tangal 21 Desember 1948, dengan kekuatan yang ada Yon 138/Macan Kumbang dibawah pimpinan Kapten Abdul Syarif segera bergerak kembali dari daerah hijrahnya untuk menyusup ke kota Probolinggo guna mengadakan serangan balasan. Namun Yon 138/Macan Kumbang dinyatakan bubar. Kemudian di bentuklah KMB dibawah pimpinan Kapten Abdul Syarif melalui perjuangan diplomasi dan ditanda tangani Statment Roem Royen serta diterimanya perjanjian KMB atas perintah Komandan Brigade 4 Divisi 1 semua tenaga bersenjata yang berada di Probolinggo disusun menjadi 1 batalyon dengan kekuatan 4 Kompi. 
c.         Tanggal 12 Desember 1949 diresmikan batalyon tersebut menjadi Batalyon 105/Macan Kumbang dengan Komandan Batalyon Infanteri Kapten Abdul Syarif. Penyerahan kedaulatan terjadi pada tanggal 27 Desember 1949, bersama dengan itu Batalyon 105/Macan Kumbang diubah namanya menjadi Batalyon 134, dan akhirnya menjadi Batalyon 515 dimana HUT berpedoman pada akhir jadinya Yon 105, yaitu pada tanggal 12 Desember 1949.  Adapun lambang Batalyon  “ UGRA  TAPA YUDHA ”, yang melambangkan waspada dalam pertempuran dan berani  dalam kebenaran.
dikutip dari : http://yonif515.blogspot.com/

Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub kategori tertentu silahkan pada daftar di bawah :

  1. Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
  2. Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
  3. Kumpulan Logo Muhammadiyah
  4. Logo Bank Seluruh Indonesia
  5. Logo Polda Seluruh Indonesia
  6. Logo Kota di Seluruh Indonesia
  7. Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
  8. Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
  9. Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
  10. Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
  11. Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
  12. Logo Politeknik Seluruh Indonesia
  13. Logo Universitas Seluruh Indonesia
  14. Logo Partai Politik Indonesia
  15. Kumpulan Logo Perusahaan
  16. Kumpulan Logo Baru Indonesia
  17. Kumpulan Logo Lama Indonesia
  18. Logo Kodam Seluruh Indonesia
Dan dibawah ini adalah daftar Logo kategori Militer yang ada di Blog saya :

3 komentar

  1. bantu logo YONIF 515 ni...
    [img]https://lh6.googleusercontent.com/-ouY1xqYs1KY/VPO3XNPfOjI/AAAAAAAACa8/9bLeLBqtGsU/w698-h577-no/515.png[/img]

    BalasHapus
  2. bantu logo YONIF 515 ni...
    [img]https://lh6.googleusercontent.com/-ouY1xqYs1KY/VPO3XNPfOjI/AAAAAAAACa8/9bLeLBqtGsU/w698-h577-no/515.png[/img]

    BalasHapus