Tampilkan postingan dengan label Pataka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pataka. Tampilkan semua postingan

Lambang Pataka Komando Daerah Militer ( Kodam ) Bukit Barisan

1 Comment
Sejarah kelahiran Kodam I/Bukit Barisan tidak dapat dilepaskan dari sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia yang diploklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kelahiran Kodam I/BB pada awalnya disemangati oleh keinginan untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Pada saat yang sama Pemerintah RI yang masih seumur jagung tersebut membuat kebijaksanaan tentang pentingnya menghimpun seluruh potensi kekuatan nasional. Dalam kerangka inilah lahir bandan-bandan kelaskaran dan Tentara Keamanaan Rakyat yang pada gilirannya berkembang menjadi Tentara Republik Indonesia. Selanjutnya Tentara Republik Indonesia ini berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Kelahiran Kodam I/BB tentu saja melalui proses yang cukup panjang. Berbagai macam rintangan telah dilewati pejuang-pejuang RI. Diawali dengan perang kemerdekaan sampai pada era perjuangan mempertahankan Negara Kesatuan RI. Setelah adanya pengakuan pemerintah Belanda kepada Pemerintah RI, maka seluruh kekuatan bersenjata yang berada di Sumatera Utara dihimpun menjadi Komando Tentara Teritorium Sumatera Utara (Ko T.T/SU). Peristiwa ini terjadi pada tahun 1950. Dari sinilah cikal bakal lahirnya Kodam I/BB.
Tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari yang paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta atas nama Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan RI di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Disebabkan alat komunikasi, berita kemerdekaan tersebut tidak serta merta sampai kedaerah-daerah. Rakyat di Sumatera Timur kala itu, baru mengetahui Indonesia telah merdeka pada tanggal 30 September 1945.
Persoalan berikutnya yang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana mempertahankan kemerdekaan RI yang telah diraih dengan tetesan darah para pejuang. Salah satu upaya yang paling dilakukan adalah dengan menghimpun berbagai kekuatan rakyat. Dibentuklah berbagai badan seperti Barisan Pemuda Indonesia (BPI) dan Badan Kebaktian Indonesia (BKPI). Dalam upaya menghimpun kekuatan bersenjata pada tanggal 10 Oktober 1945 terbentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin oleh Ahmad Tahir. Bersamaan dengan itu lahir pula Badan Kelaskaran Rakyat.
Dengan segala keterbatasan yang ada, pengembangan organisasi bersenjata terus dilakukan. Salah satunya dengan cara melengkapi persenjataan tentara. Diantara cara yang ditempuh adalah merampas senjata-senjata baik yang dimiliki tentara Jepang ataupun yang dimiliki tentara Belanda dan Inggris. Yang saat itu telah menginjakkan kakinya di Sumatera Timur tanggal 9 Oktober 1945. Di samping itu, jalur-jalur diplomasi tetap dilakukan untuk meraih senjata penjajah.
Kedatangan tentara sekutu ke Medan telah memantik semangat juang rakyat di daerah ini. Pertempuran menjadi tak terhindarkan. Sejarah dengan cukup baik merekam berbagai macam peristiwa pertempuran di beberapa tempat seperti di Marendal, Tanjung Morawa, Tiga Panah dan beberapa daerah lainnya. Pada saat itu jelas terlihat bagimana gigihnya pejuang Indonesia mempertahankan kemerdekaan RI. Peristiwa di jalan Bali pada tanggal 13 Oktober 1945, peristiwa di Siantar Hotel tanggal 15 Oktober 1945, dan peristiwa di Matahari Hotel Berastagi pada tanggal 23 Nopember menjadi saksi dan bukti sejarah bagaimana semangat patriotisme dan pantang menyerah ditunjukkan pejuang-pejuang Indonesia. Pertempuran inilah yang kemudian dikenal dengan Palagan Medan Area.
Menyadari kuatnya ancaman tentara Sekutu, pemerintah RI akhirnya membentuk apa yang disebut dengan Tantara Keamanan Rakyat. Sejak saat ini, pasukan-pasukan besenjata yang ada segera direorganisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Berdasarkan instruksi Presiden, konsolidasi TKR dan penyatuan seluruh kekuatan bersenjata di dalam kesatuan komando segera dilakukan. Peyusunan kekuatan ini terlaksana dengan baik, karena pada waktu itu terjadi gencatan senjata. Tentara Republik Indonesia tentu tidak menyia-yiakan kesempatan yang cukup berharga tersebut.
Hasilnya sebagian BKR dan Badan-badan perjuangan telah terbentuk seperti : TKR Divisi V di Aceh, TKR Divisi IV di Sumatera Utara, TKR Divisi VI di Tapanuli dan TKR Divisi III di Sumatera tengah.
artikel di kutip dari : http://kodam1-bukitbarisan.mil.id/about/

Lambang Pataka Komando Daerah Militer ( Kodam ) Sriwijaya

1 Comment
Request by Novi Alim Murdani


ARTI LAMBANG
KOMANDO DAERAH MILITER II/SRIWIJAYA

I. Nama : "SRIWIJAYA"
Merupakan :
  • Garuda dengan sayap terkembang
  • Diatas kain berwarna hijau
  • Garuda dan Rambai berwarna kuning

II.Arti/Perincian Gambar :
  1. Warna-warna yang dipakai : Kuning "Hijau" bearti "Jaya dan Bangga hidup bercita-citakan alam merdeka".
  2. Lima Garis lurus dengan warna biru bearti : Lima Daerah Keresidenan yang dibawah Komando Daerah Militer II yang mencita-citakan kesetiaan akan persatuan/rukun-damai dalam wilayah komando tersebut.
  3. Sriwijaya dengan huruf putih atas dasar merah berarti : Diwaktu yang silam yang pantang mundur dan menyerah, serta berbudi luhur untuk mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagai lambang oleh :
  4. Sang Merah Putih bearti : "Bendera Kebangsaan Indonesia yang menjadi lambang persatuan Bangsa Indonesia, dengan huruf putih dalam arti suci dan dasar merah dalam arti berani, jadi :
  5. Burung Garuda bearti : "Dengan warna kuning dengan arti kebesaran dan kepercayaan yang kokoh, Garuda sebagai simbol penguasa dan pelindung. Garuda tersebut melihat kebawah atas lima daerah Keresidenan tersebut atas nama ia menjadi pelindung dengan sikap waspada/berani sebagai digambarkan oleh paruh dan kukunya yang berwarna merah dan kakinya yang dalam keadaan waspada yang berwarna coklat (bruin). Terbang dengan megahnya diangkasa atas wilayah tersebut dengan bulu ekor yang mengembang "Sapta Marga" yang menjadi dasar hidup seorang tentara
dikutip dari : http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/index.php?module=content&id=55

Lambang Pataka Komando Daerah Militer ( Kodam ) Mulawarman - Satmika Canta

Add Comment
Request by Novi Alim Murdani

ARTI DAN MAKNA PATAKA

1.    Bintang Bersudut Lima, mempunyai arti sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pancasila sebagai Falsafah dari Pandangan Hidup Bangsa serta merupakan lambang Angkatan Darat (Matra Darat).
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit senantiasa menjunjung tinggi, melestarikan Pancasila dan UUD 1945 bercita-cita luhur sesuai proklamasi 17 Agustus 1945 serta bertakwa Tuhan Yang Maha Esa.

2.    Telabang/Perisai, terbuat dari kayu digunakan sebagai alat pengaman, penangkis serangan anak panah, tombak atau senjata lain dari musuh dalam peperangan dijaman dahulu kala dengan bentuk segi enam.
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit Kodam VI/Mlw dalam melaksanakan tugas pokok, setia membela, mempertahankan, menghancurkan setiap ancaman bahkan serangan musuh dari manapun datangnya.

3.    Mandau, adalah alat/senjata dalam kehidupan sehari-hari yang telah digunakan sejak jaman prasejarah (Nusantara) di Kalimantan, yang terbuat dari besi. Gagang terdiri dari mantera, dilengkapi dengan jumbai dari rambut warna kuning emas, sebelah atas 17 ikat dan bawah 8 ikat, yang mengingatkan semangta juang proklamasi 17 Agustus 1945.
Maknanya,
Bahwa mandau adalah merupakan sarana kekuatan Kodam VI/Mlw dengan rakyat dalam rangka penjabaran wilayah yang mengikutsertakan seluruh potensi dalam masyarakat.

4.    Sumpit/Tombak, terbuat dari kayu ulin (kayu besi) pada ujungnya diberi pisau sangkur sehingga sumpit disebut tombak.
Maknanya,
Bahwa penyelenggaraan pertahanan keamanan didaerah Kodam VI/Mlw, mengikut sertakan seluruh rakyat maupun potensi masyarakat. Warna hitam dengan tiga garis putih diartikan hubungan/manunggal TNI dengan rakyat adalah abadi, tak dapat di pisahkan oleh apapun juga, tiga strip menandakan tiga Kodam sebagai pelaksana (perpaduan ketiga lambang) yaitu telabang, mandau dan sumpit.

5.    Peta Kalimantan, menunjukkan daerah kawasan yang menjadi tanggung jawab pembinaan dan pembangunan Kodam VI/Mlw.
Maknanya,
Bahwa Kodam VI/Mlw sebagai Kotama TNI-AD melaksanakan tugas pokok TNI-AD diwilayahnya dengan mewujudkan, memelihara dan meningkatkan kesejahteraan/kemakmuran bersama-sama dengan seluruh potensi masyarakat menyelanggarakan Hankamrata guna melindungi dan mempertahankan segenap bumi, tanah, air, bangsa, Pancasila dan UUD 1945.

6.    Garis Gelombang Warna Putih, melukiskan sungai sesuai etimilogi. Kalimnatan berasal dari kata Kali = Sungai dan Mantan = Besar artinya Sungai Besar
Maknanya,
Bahwa pengabdian prajurit Kodam VI/Mlw Kepada bangsa dan negara khususnya TNI-AD tidak pernah terputus dan tak pernah berhenti selama hayat dikandung badan.

7.    Bunga Tanjung Warnanya Putih Kekuning-kuningan Baunya Harum Semerbak, pada jaman nusantara digunakan sebagai korban persembahan, wangi-wangian dalam upacara keagamaan dan dianggap suci serta memiliki khasiat
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit Kodam VI/Mlw yang bertugas mengabdikan diri diesluruh wilayah baik di kota maupun dipelosok terpencil harus selalu berkewajiban menjaga dan menjujung tinggi nama baik kesatuan dengan meninggalkan nama yang harum.

8.    Padi dan Kapas,
a.    Padi, merupakan tanaman pokok untuk bahan pokok kehidupan rakyat tumbuh subur di Kalimantan yang artinya sebagai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang melimpah di Kodam VI/Mlw.
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit Kodam VI/Mw berkewajiban untuk meningkatkat pembangunan terutama kesejahteraan rakyat dengan pelaksanaan TMMD.

b.    Bunga Kapas, merupakan tumbuhan bahan baku untuk benang, pakaian atau  sandang dan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan.
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit Kodam VI/Mlw berkewajiban untuk meningkatkan pembangunan terutama kesejahteraan/kemakmuran rakyat dengan pelaksanaan TMMD. Jumlah padi 45 butir mengingatkan tahun proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Bunga Kapas berjumlah 8 kuntum dengan berdaun 17 helai mengingatkan agar cita-cita keadilan keadilan sosial mewujudkan kesejahteraan serta kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia selalu dilandasi semangat proklamasi 17 Agustus 1945.

9.    Pita Seloka Berwarna Biru Muda dan Tulisan Mulawarman warna putih mempunyai arti dalam mengemban setiap tugas bagi bangsa dan negara harus dilandasi oleh keyakinan yang tinggi, ketabahan menghadapi segala rintangan dengan kesabaran maupun ketekunan sehingga mencapai hasil yang gemilang.
Maknanya,
Bahwa setiap prajurit Kodam VI/Mlw dalam melaksanakan setiap tugas senantiasa bersikap teguh dan tabah dalam segala tantangan dan rintangan, tunduk, patuh serta loyal kepada semua perintah atasan dan peraturan.

dikutip dari : http://www.kodam-mulawarman.mil.id/profil/pataka/arti-lambang-kodam-vi-mlw

Lambang Pataka Komando Daerah Militer ( Kodam ) Tanjungpura

1 Comment
Lambang sekarang  Pataka Kodam

Lambang Lama Pataka Kodam
Arti Tanjungpura:adalah ibu kota kerajaan Sukadana, Matan dan Kayung didirikan oleh Sultan Muhamad Djamaludin abad ke-19. Tanjungpura merupakan lambang kejayaan, persatuan dan pembangunan. Tanjungpura memiliki arti historis penting karena melambangkan jiwa dan semangat persatuan, kepatuhan dan kesetiaan.

Makna Lambang: Bintang, bersudut lima berwarna kuning emas, melambangkan Pancasila yang merupakan lima dasar pegangan hidup Bangsa Indonesia. Pulau Kalimantan yang ditandai dengan bintang bersudut lima merupakan letak Ko dam XII/ Tanjungpura yang ditengah-tengahnya dilintasi garis khatulistiwa menggambarkan pusatpemerintahan.Tombak dan Mandau melambangkan senjata leluhur masyarakat Kalimantan melambangkan harga diri prajurit Kodam XII/ Tanjungpura. Garis Khatulistiwa mem bentang ditengah - tengah, menunjukkan letak geografi wilayah Kodam XII/ Tanjungpura.

Arti Tata Warna: Hijau , berarti kesuburan/ kemakmuran/ kepercayaan. Kuning, berarti kejayaan/ keagungan/ kewibawaan/ keluhuran/ kebijaksanaan. Hitam , berarti keteguhan/ ke kokohan/kemantapan. Merah, berarti keberanian dan Putih, berarti kesucian atau kemuliaan.

artikel di kutip dari : http://www.kodam-tanjungpura.mil.id/index.php/2012-12-02-11-20-57/2012-12-05-11-50-45/pataka

Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub kategori tertentu silahkan pada daftar di bawah :

  1. Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
  2. Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
  3. Kumpulan Logo Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )
  4. Kumpulan Logo Muhammadiyah
  5. Logo Bank Seluruh Indonesia
  6. Logo Polda Seluruh Indonesia
  7. Logo Kota di Seluruh Indonesia
  8. Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
  9. Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
  10. Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
  11. Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
  12. Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
  13. Logo Politeknik Seluruh Indonesia
  14. Logo Universitas Seluruh Indonesia
  15. Logo Partai Politik Indonesia
  16. Kumpulan Logo Perusahaan
  17. Kumpulan Logo Baru Indonesia
  18. Kumpulan Logo Lama Indonesia
  19. Logo Kodam Seluruh Indonesia
Dan dibawah ini adalah daftar Logo kategori Militer yang ada di Blog saya :

Lambang Pataka Komando Daerah Militer ( Kodam ) Brawijaya

Add Comment
 

Gambar Pataka Kodam Brawijaya
Request logo by Novi Alim Murdani
Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Fakta sejarah menujukkan bangsa Indonesia masih dihadapkan kepada berbagai hambatan tantangan, ancaman, dan gangguan baik datang dari luar negeri maupun yang timbul dari dalam negeri. Ternyata dari pihak penjajah dan pihak lainnya yang tidak senang melihat Indonesia merdeka dengan berbagai dalih dan jalan berusaha terus untuk menghancurkan negara republik Indonesia yang baru saja diproklamirkan. Dalam situasi dan kondisi demikianlah Kodam V/Brawijaya dilahirkan dan akhirnya tumbuh dan berkembang sebagai salah satu unit organisasi TNI AD.

Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub katgori tertantu silahkan pada daftar di bawah :
  1. Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
  2. Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
  3. Kumpulan Logo Muhammadiyah
  4. Logo Bank Seluruh Indonesia
  5. Logo Polda Seluruh Indonesia
  6. Logo Kota di Seluruh Indonesia
  7. Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
  8. Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
  9. Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
  10. Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
  11. Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
  12. Logo Politeknik Seluruh Indonesia
  13. Logo Universitas Seluruh Indonesia
  14. Logo Partai Politik Indonesia
  15. Kumpulan Logo Perusahaan
  16. Kumpulan Logo Baru Indonesia
  17. Kumpulan Logo Lama Indonesia
  18. Logo Kodam Seluruh Indonesia
Pada hakekatnya TNI Divisi I Jatim yang terbentuk pada tanggal 17 Desember 1948 ini terus tersusun dari unsur – unsur yang merupakan anak kandung perjuangan bangsa Indonesia, khususnya rakyat Jawa timur. Unsur – unsur tersebut lahir ditengah – tengah kancah perjuangan bangsa Indonesia sebagai jawaban sejarah untuk mempertahankan dan menegakkan negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarakan Pancasial UUD 1945, melalui pasang surutnya perjuangan melawan kekuatan penjajah dan kekuasaan lainnya, akhirnya pada 17 Desember 1948 unsur – unsur tersebut tersusun kedalam organisasi Tentara yang diberi nama TNI Divisi Jawatimur.

Dengan demikian jelas bahwa pertumbuhan Kodam V/Brawijaya lahir dan ditumbuh kembangkan oleh, dari, untuk perjuangan Bangsa Indonesia.
2. PROSES PERTUMBUHAN TNI.
    a. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
   Pada tanggal 22 Agustus 1945 panitia persiapan kemerdekaan Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Badan Kemanan Rakyat (BKR) sebagai bagian dari Badan Penolong Korban Perang (BPKP) setelah dikeluarkannya pengumumannya terseburt, pada pemuda militan bekas tentara PETA, HEIHO, Gyugun, KNIL dan lain –lainya hampir diseluruh tanah air termasuk didaerah Jawatimur kemudian mnyusun diri dalam BKR – BKR setempat. Sedangkan mereka yang tidak masuk kedalam BKR kemudian bergabung didalam badan – badan kelaskaran.
    b. Badan Keamanan Rakyat menjadi Badan Keamanan Rakyat.
    Pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan suatu maklumat pemerintah dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan dibentukanya TKR yang berintikan BKR ini satuan BPR yang ada di Jawa timur kemudian disusun kedalam 3 divisi yaitu : Divisi VI di Kediri, Divisi VII di Mojokerto, dan Divisi VIII di Malang.
     c. Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.
    Pada tanggal 7 Januari 1946 sesuai dengan penetapan pemerintah Nomor 2 /SD tahun 1946 nama Tentara Keamanan Rakyat diganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Perubahan nama ini tidak mengubah susunan ketentaraan yang ada di Jawa timur, kekuatannya tetap tiga Divisi.
     d. Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia.
     Pada tanggal 25 Januari 1946 sesuai dengan penetapan pemerintah nomor 4/SD tahun 1946, nama Tentara Keselamatan Rakyat diganti menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Perubahan ini tidak mengubah susunan kekutan TRI di Jawa timur yang terdiri dari tiga Divisi, namun berdasarkan hasil permusyawaratan antara panitia besar Reorganisasi Tentara dengan para Panglima tanggal 25 Mei 1946, diadakanlah perubahan nomor dan pemberian nama Divisi-Divisi sehingga Divisi-Divisi yang ada di Jawa Timur menjadi seperti berikut :
    1. Divisi VII berubah menjadi Divisi V Ronggolawe.
    2. Divisi VI berubah menjadi Divisi VI Narotama.
    3. Divisi VIII berubah menjadi Divisi VII Suropati.
Perubahan tersebut diresmikan pada tanggal 5 oktober 1946.
    e. Tentara Republik Indonesia menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden RI mengeluarkan penetapan (BN 1947 no. 24) tentang pengesahan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) perubahan nama tersebut tidak mengubah susunan TNI di Jawa timur namun dengan pembentukan TNI, semua susunan yang tergabung didalam badan – badan kelaskaran bersenjata secara selektif diwadahi kedalam organisasi baru TNI.
3. PERKEMBANGAN TNI DIVISI I JAWA TIMUR.
    a. Pembentukan TNI Divisi I jawa timur.
    Berdasarkan keputusan menteri pertahanan RI Nomor A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948, dibentuklah TNI Divisi I Jawa timur, dengan pembentukan ini, maka ke 3 Divisi yang ada di Jawa timur dilebur dan bergabung menjadi 1 Divisi, akhirnya pada tanggal 17 Desember 1948 bertempat dilapangan Kowak Kediri diselenggarakanlah upacara peresmian berdirinya TNI Divisi I Jawa timur.
    b. Penetapan sebutan Brawijaya.
    Pada tanggal 17 Desember 1951 bertepatan dengan HUT Divisi I Jawa timur yang ke – 3 diresmikanlah sebutan Divisi Jawa timur.
    Nama Brawijaya adalah suatu dinasti pada masa kerajaan Majapahit yang telah berhasil mempersatukan wilayah nusantara dan menjadikan Mojopahit sebagai kerajaan yang dapat mencapai kejayaannya dengan gemilang, awalan Bra atau bre pada nama Brawijaya mengadung arti Agung, suatu gelar kehormatan yang diberikan pada seorang pemuda kesatria pendiri Negara/kerajaan Mojopahit yang bernama Wijaya.
    Penokohan Brawijaya bagi TNI Divisi I jawa timur tiada lain agar sifat – sifat kepemimpinan, keperwiraan, dan keprajuritan yang demikian oleh Wijaya dapat memberikan Inspirasi dan motivasi kepada para prajurit Divisi – I jawa timur dalam rangka menunaikan tugas pengabdian terhadap bangsa dan negara indonesia.
    c. Divisi – I Brawijaya menjadi Tentara Territorium V Brawijaya.
    Sesuai Instruksi Ksad nomor 2/Ksad/Instr/25 tanggal 5 januari 1952. divisi – I/Brawijaya diresmikan menjadi Tentara Tentara Territorium V/Brawijaya. Perubahan ini didasarkan kepada pembagian wilayah indonesia tujuh territorium.
    d. Tentara Territorium V Brawijaya menjadi Kodam VIII Brawijaya.
    Sesuai Keputusan KSAD Nomor :Kpts-592/10/1959 tanggal 9 Oktober 1959, Sebutan Tentara Territorium V/Brawijaya diganti menjadi Kodam VIIIBrawijaya, Perubahan ini didasarkan pada perubahan pembagian wilayah/daerah militer menjadi 17 Komando Daerah Militer (Kodam).
     e. Kodam VIII Brawijaya menjadi Kodam V/Brawijaya
    Sesuai Keputusan KSAD Nomor, Kep/4/I/1985 tanggal 12Januari 1985, Sebutan Kodam VIII Brawijaya diganti menjadi Kodam V/Brawijaya. Perubahan ini disebabkan oleh adanya reorganisasi yang dilakukan oleh TNI AD yang berpedoman kepada prinsip ”a smal effectiveunit”, sehingga jumlah Kodam yang sebelumnya sebanyak 17 dijadikan 10 Kodam.
II. PENGABDIAN KODAM V/BRAWIJAYA TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA.
    1. Peranan Brawijaya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
        a. Pertempuran – pertempuran awal melawan tentara dan sekutu (1945-1946).
        b. Perang kemerdekaan I (1947)
        c. Perang kemerdekaan II (1948)
        d. Penumpasan pemberontakan PKI muso di Madiun (1948)
     2. Peranan Brawijaya dalam perjuangan menegakan Negara kesatuan Republik Indonesia.
         a. Penumpasan pemberontakan APRA didaerah Jawa barat (1950)
         b. Penumpasan pemberontakan Andoi azis di daerah Sulsel(1950)
         c. Penumpasan pemberontakan RMS di daerah Maluku(1950)
         d. Penumpasan pemberontakan DI/TII di daerah Jabar dan Jateng (1951-1958)
      3. Peranan Brawijaya dalam perjuangan mempertahankan negara Republik Indonesia.
          a. Penumpasan pemberontakan PRRI/permesta didaerah Sumatera dan Sulawesi (1958).
          b. Perjuangan pembebasan Irian barat/Trikora (1962)
          c. Perjuangan dalam rangka Dwi kora (1963-1964)
          d. Penumpasan G.30.S.PKI diwilayah Jatim (1965 hingga sekarang)
          e. Operasi Trisula di daerah Blitar Selatan terhadap sisa-sisa G.30.S.PKI (1967-1969).
           f. Perjuangan dalam rangka integrasi Timor-Timur (1975) dan dilanjutkan operasi teritorial oleh Yon-Yon Kodam
           V/Brawijaya (1990 s.d sekarang).
          g. Operasi Bhakti bencana alam di kepulauan Flores NTT selama 6 bulan (4-12-1992 s.d 16-05-1993) yang dilakukan
          Satgas Bhirawa.
      4. Peranan Brawijaya dalam tugas-tugas Internasional.
          a. RAPWA (1945).
          b. Garuda I ke Mesir (1957)
          c. Garuda III ke Kongo (1962/1963)
          d. Garuda VI dan VIII ke Timur Tengah (1973/1977)
          e. Garuda VII ke Veitnam (1973/1974)
       5. Peranan Brawijaya dalam pembangunan Nasional.
          a. Pelaksanaan operasi bhakti dan karya bhakti ABRI (AMD, manunggal KB kes ABRI, manuggal sosial sejaktera
          penghijauan sejuta pohon)
          b. Pengaman pemilu (1971/1977, 1982, 1987 dan 1992)
          c. Melaksanakan Fungsi sosial dan kekaryaan.
          d. Melaksanakan Intruksi ABRI, Transad dan Translak.
          e. Memajukan dunia pendidikan.