Lambang Kota Tidore Kepulauan
lambang kota tidore
logo kabupaten
Logo Kota
Logo Kota Tidore
logo maluku Utara
logo propinsi maluku utara
Add Comment
KOTA TIDORE KEPULAUAN
(Sesuai Perda Kota Tidore Kepulauan Nomor 3 Tahun 2005)
![]() |
LOGO KOTA TIDORE KEPULAUAN |
A. NAMA, BENTUK, MOTIF DAN TATA WARNA
1. Lambang Daerah bernama RAU PARADA bermakna filosofi sebagai sarana
kehidupan kearifan lokal untuk mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
2. Dasar Lambang Daerah berbentuk perisai bersudut lima berwarna kuning dengan pita berwarna putih.
3. Dalam perisai bersudut lima terdapat gambar:
a. Bintang bersegi lima berwarna putih;
b. Daun kelapa 11 helai pada sisi kanan dan daun sagu 11 helai pada sisi kiri, berjumlah 22 helai;
c. Bulatan telur di dalamnya terdapat gambar;
1) Pulau Tidore yang dilambangkan dengan gunung berwarna putih berlatar belakang Pulau Halmahera;
2) Mayang Pinang berwarna kuning dengan 31 bulir:
3) Tifa berwarna coklat muda:
4) Gong berwarna coklat tua;
5) Parang dan Salawaku berwarna hitam;
6) Rau Parada berwarna putih;
7) Sebuah Perahu Kora-kora berwarna putih;
9) Pala satu buah berwarna kuning dengan bijinya berwarna merah dan cengkeh empat buah berwarna coklat tua berjumlah lima buah;
4. Selempang kebesaran berwarna putih bergaris tepi warna merah berisi semboyan TOMA LOA SE BANARI;
5. Angka 2003.
B. ARTI DAN MAKNA LAMBANG
1. Dasar lambang daerah berbentuk perisai bersudut lima berwarna
kuning dengan pita merah putih bermakna sebagai pelindung segenap
komponen masyarakat dan sumber daya alam dari berbagai ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Pita
merah putih yang mengelilingi perisai bersudut lima bermakna seluruh
masyarakat Kota Tidore Kepulauan bertekad untuk senantiasa berada dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Bintang berwarna putih bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Maha
Suci yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat serta kemakmuran dan
kesejahteraan hidup umat manusia, merupakan gambaran bahwa masyarakat
Kota Tidore Kepulauan adalah masyarakat agamis yang percaya kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Bulatan telur menggambarkan bahwa bumi Kota Tidore Kepulauan masih
menyimpan berbagai potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
yang belum dikelola secara maksimal. Potensi terpendam dimaksud
diharapkan dapat memberikan kontribusi riel untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
4. Mayang Pinang berwarna kuning dengan 31 bulir bermakna bahwa Kota
Tidore Kepulauan diresmikan pada tanggal 31. Mayang pinang mempunyai
arti filosofi sebagai sarana untuk memohon keselamatan dan keberkatan
dari Tuhan Yang Maha Esa.
5. Pala dan Cengkeh berjumlah lima bermakna bulan kelima (Mei) yaitu
bulan diresmikannya Kota Tidore Kepulauan. Pala dan Cengkeh merupakan
komoditi daerah yang cukup dikenal sejak dahulu kala oleh dunia
internasional.
6. Angka 2003 adalah tahun lahirnya Kota Tidore Kepulauan gabungan
makna angka sebagai dimaksud di atas bermakna Kota Tidore Kepulauan
diresmikan 31 Mei 2003.
7. Daun Kelapa dan Sagu yang berjumlah 22 helai dengan gelombang laut
berjumlah 13 bermakna historis yaitu terjadinya konfrensi Moti pada
tahun 1322 yang melahirkan pembagian empat kekuasaan Moloku Kie Raha
dimana Tidore sebagai Kie Makolano yang mempunyai kekuasaan pertahanan
dan keamanan dalam wilayah Moloku Kie Raha. Kelapa dan Sagu
menggambarkan komoditi utama masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang
dijadikan sebagai komoditi pokok sejak zaman dahulu.
8. Pulau Tidore yang dilambangkan dengan gunung berwarna putih
berlatar belakang Pulau Halmahera bermakna Kota Tidore Kepulauan
merupakan daerah kepulauan yang terletak di garis katulistiwa yang
wilayahnya meliputi Pulau Tidore, Pulau Maitara, Pulau Mare dan
sebagian Pulau Halmahera bagian tengah yaitu Kecamatan Oba dan Kecamatan
Oba Utara.
9. Tifa berwarna coklat muda adalah kesenian tradisonal sebagai
perwujudan untuk menyatukan langkah dan gerak dalam semangat
kebersamaan masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang tak kunjung padam
untuk mengisi pembangunan daerah.
10. Gong berwarna coklat tua adalah alat kesenian tradisonal yang
menggambarkan kebudayaan Tidore yang bersifat progresif dan terbuka
menerima budaya lain. Gong pada zaman dulu juga berfungsi sebagai alat
pewarta penguasa dan bunyi gong merupakan seruan kebulatan tekad untuk
mewujudkan tujuan pembangunan.
11. Parang dan salawaku berwarna hitam, melambangkan jiwa
kepahlawanan serta kesiapsiagaan dalam membela kehormatan masyarakat dan
daerah Kota Tidore Kepulauan.
12. Perahu Kora-kora berwarna putih, sebagai sarana transportasi laut
dan armada laut dalam mengamankan wilayah Kota Tidore Kepulauan dari
berbagai ancaman dan gangguan. Perahu Kora-kora juga sebagai sarana
kehidupan para nelayan.
13. Selempang kebesaran berwarna putih bargaris tepi merah
bertuliskan TOMA LOA SE BANARI berwarna hitam bermakna bahwa keberkatan,
keselamatan, dan kehormatan akan dapat diraih oleh masyarakat apabila
masyarakat senatiasa menjujung tinggi nilai keadilan dan kebenaran
dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kemasyarakatan.
14. Lambang daerah memantulkan berbagai jalinan warna yang serasi dan harmonis terdiri dari:
a. Kuning bermakna kemakmuran dan kesejahteraan;
b. Coklat bermakna ketegasan dan komitmen;
c. Merah berwarna berani;
d. Biru bermakna kearifan, keteguhan dan kesabaran;
e. Putih berwarna kesucian, keikhlasan dan kerelaan;
f. Hijau bermakna kesuburan, kedamaian dan religius;
g. Hitam bermakna kewaspadaan dan kekuatan;