Tampilkan postingan dengan label Logo Kopassus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Logo Kopassus. Tampilkan semua postingan

Logo Batalyon 22 Komando Pasukan Khusus ( Yon 22 Kopassus ) Manggala Yudha

Add Comment
Request Logo by Novi Alim Murdani
Berikut adalah Lambang / Logo Batalyon 22 Komando Pasukan Khusus ( Yon 22 Kopassus ) Manggala Yudha.

Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub kategori tertentu silahkan pada daftar di bawah :

  1. Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
  2. Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
  3. Kumpulan Logo Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )
  4. Kumpulan Logo Muhammadiyah
  5. Logo Bank Seluruh Indonesia
  6. Logo Polda Seluruh Indonesia
  7. Logo Kota di Seluruh Indonesia
  8. Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
  9. Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
  10. Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
  11. Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
  12. Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
  13. Logo Politeknik Seluruh Indonesia
  14. Logo Universitas Seluruh Indonesia
  15. Logo Partai Politik Indonesia
  16. Kumpulan Logo Perusahaan
  17. Kumpulan Logo Baru Indonesia
  18. Kumpulan Logo Lama Indonesia
  19. Logo Kodam Seluruh Indonesia
Dan dibawah ini adalah daftar Logo kategori Militer yang ada di Blog saya :

Logo Batalyon 13 Komando Pasukan Khusus ( Yon 13 Kopassus ) Thikkaviro Sena Baladika

Add Comment
Request Logo by Novi Alim Murdani
Berikut adalah Lambang / Logo Batalyon 13 Komando Pasukan Khusus ( Yon 13 Kopassus ) Thikkaviro Sena Baladika.

Untuk Melihat daftar logo berdasarkan kategori atau sub kategori tertentu silahkan pada daftar di bawah :

  1. Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
  2. Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
  3. Kumpulan Logo Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )
  4. Kumpulan Logo Muhammadiyah
  5. Logo Bank Seluruh Indonesia
  6. Logo Polda Seluruh Indonesia
  7. Logo Kota di Seluruh Indonesia
  8. Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
  9. Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
  10. Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
  11. Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
  12. Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
  13. Logo Politeknik Seluruh Indonesia
  14. Logo Universitas Seluruh Indonesia
  15. Logo Partai Politik Indonesia
  16. Kumpulan Logo Perusahaan
  17. Kumpulan Logo Baru Indonesia
  18. Kumpulan Logo Lama Indonesia
  19. Logo Kodam Seluruh Indonesia
Dan dibawah ini adalah daftar Logo kategori Militer yang ada di Blog saya :

Logo Resimen Tjakrabirawa

Add Comment
 
Request logo by Novi Alim Murdani
Sejarah mencatat bahwa telah terjadi beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno yang berhasil di cegah dan digagalkan. Menurut mantan ajudan Presiden Soekarno, Sudarto Danusubroto danmantan Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa, Maulwi Saelan, setidaknya telah terjadi tujuh kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno yang berhasil di cegah dan digagalkan, oleh Detasemen Kawal Pribadi dan pengawalan Istana, yaitu :
1)  Peristiwa “Granat Cikini”, Tanggal 30 November 1957. Dilakukan oleh kelompok Bima yang beraliansi dengan gerakan DI/TII. Sembilan orang tewas dan 100 orang luka berat akibat peristiwa ini.
2)  Peristiwa penembakan di halaman belakang Istana Merdeka, oleh Letnan AU Daniel Maukar pada tanggal 9 Maret 1960, menggunakan pesawat MIG-17.
3)  Peristiwa “Pencegatan Rajamandala” pada April 1960oleh sekelompok anggota DI/TII, saat Presiden Soekarno mendampingi Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Kruschev ke propinsi Jawa Barat.
4)  Peristiwa penembakan mortir di Lapangan Terbang Mandai Maros Sulawesi Selatan pada tahun 1960 oleh kelompok Kahar Muzakkar.
5)  Peristiwa pelemparan granat di Makasar pada tanggal 7 Januari 1962 di Jalan Cendrawasih Makasar oleh Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya Tenaya.
6)  Peristiwa Penembakan pada saat Sholat Idul Adha tanggal 14 Mei 1962 di halaman belakang Istana Merdeka oleh seseorang bernama Bachrum.Saat itu tujuh orang meninggal dunia sebagai perisai hidup Presiden Soekarno antara lain : Sudrajad, Sudarso, Abdul Karim, Susilo dan Musawir.
7)  Peristiwa pelemparan granat di Cimanggis pada Desember 1964.
Mempertimbangkan dan mengantisipasi keadaan yang demikian mengkhawatirkan terhadap keselamatan Presiden tersebut, dan atas usul Menkohankam/KASAB (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) pada saat itu Jenderal A.H Nasution, maka Presiden membentuk sebuah pasukan yang secara khusus bertugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa Kepala Negara beserta keluarganya. Pasukan khusus tersebut dikenal dengan RESIMEN TJAKRABIRAWA. Nama Tjakrabirawa diambil dari nama senjata pamungkas milik Batara Kresna yang dalam lakon wayang purwa digunakan sebagai senjata penumpas semua kejahatan.
Selanjutnya bertepatan dengan hari ulang tahun kelahiran Presiden Soekarno tanggal 6 Juni 1962 dibentuklah kesatuan khusus Resimen Tjakrabirawa dengan Surat Keputusan Nomor 211/PLT/1962. Resimen Tjakrabirawa dibentuk dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan pengamanan. Pada awalnya resimen Tjakrabirawa hanya terdiri dari Detasemen Kawal Pribadi (DKP), yang saat itu dibawah pimpinan AKP Mangil Martowidjoyo, menjadi satuan yang anggotanya dipilih dari anggota – anggota terbaik dari empat angkatan yaitu, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian yang masing – masing angkatan terdiri dari satu batalyon. Resimen Tjakrabirawa pada saat itu dipimpin oleh Komandan Brigadir Jenderal Moh. Sabur dengan wakilnya yakni, Kolonel Cpm Maulwi Saelan.
Tujuan dibentuknya Resimen Tjakrabirawa disebutkan dalam amanat Presiden Soekarno pada upacara penganugerahan “Dhuaja” kepada Resimen Tjakrabirawa tanggal 9 September 1963. Dengan telah diresmikannya Resimen Tjakrabirawa oleh Presiden Soekarno, beberapa bulan kemudian diterbitkan surat Keputusan Presiden yang bertujuan mengatur keberadaan satuan khusus Tjakrabirawa. Diantara isi surat Keputusan Presiden tersebut adalah sebagai berikut: :
  1. Surat Keputusan Presiden Nomor 262/PLT/1962 tanggal 13 Agustus 1962 yang mengatur tentang penggunaan pakaian seragam untuk Resimen Tjakrabirawa.
  2. Surat Keputusan Presiden Nomor 01/PLT/1963 tanggal 06 Februari 1963 yang mengatur tentang bentuk dan susunan organisasi Resimen Tjakrabirawa serta dalam lampirannya mencakup tentang organisasi dan tugas Resimen Tjakrabirawa.
Sumber :  http://paspampres.mil.id/id/sejarah-paspampres/resimen-tjakrabirawa

Berikut adalah Daftar logo/lambang lengkap dengan kategori:

Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia

Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia

Kumpulan Logo Muhammadiyah

Logo Bank Seluruh Indonesia

Logo Polda Seluruh Indonesia

Logo Kota di Seluruh Indonesia

Logo Kabupaten Seluruh Indonesia

Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia

Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia

Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)

Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia

Logo Politeknik Seluruh Indonesia

Logo Universitas Seluruh Indonesia

Logo Partai Politik Indonesia

Kumpulan Logo Perusahaan

Kumpulan Logo Baru Indonesia

Kumpulan Logo Lama Indonesia

Logo Kodam Seluruh Indonesia

Dan beriku logo dengan kategori Militer

Logo Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau)

Add Comment
Request logo by Novi Alim Murdani
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara atau Korpaskhasau merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan(OP3UD)

Visi : 
“Menjadi Prajurit Korpaskhas yang Profesional, Bermoral, Bermartabat dan berwawasan Nasional” 
Profesional : Terdirik, terlatih dilengkapi dengan persenjataan yang memadai dan melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. 
Bermoral : Sikap, Tindak dan Ucapan Merupakan Langkah Baik. 
Memiliki Berwawasan Nasional : Memiliki Pengetahuan dalam segala bidang dan melaksanakan setiap tugas yang diemban berdasarkan kepentingan negara. 
Misi : 
”Melaksanakan Operasi Militer Khususnya dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara”. 
Untuk Mewujudkan Misi Tersebut Korpaskhas Sebagai Kotama Pembinaan TNI AU Melaksanakan Kegiatan Sebagai Berikut : 
a. Membina Kekuatan, kemampuan dan kesiapan operasional paskhas dalam rangka mendukung tugas TNI AU.   
b. Membina kemampuan dan kekuatan personil maupun materil Korpaskhas, dalam rangka mendukung tugas TNI AU. 
c. Membina kemampuan Korpaskhas dalam melaksanakan pertahanan alutsista, Daludpan, Dalpur, Dallan dan Sarpur. 
d. Membina kemampuan dan kesiapan operasional Korpaskhas dalam melaksanakan operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI. 
e. Membina kemampuan dan kesiapan operasional Korpaskhas dalam melaksanakan operasi khusus.


Berawal dari permintaan Gubernur Kalimantan Mohammad Noor kepada Kasau Marsekal Soerjadi Soerjadarma untuk menerjunkan pasukan payung di Kalimantan guna membantu perjuangan rakyat Kalimantan, disambut baik oleh Kasau dengan menunjuk Tjilik Riwut untuk menyiapkan prajurit-prajurit auri melaksanakan tugas penerjunan di Kalimantan.

Pada tanggal 17 Oktober 1947 dini hari sebuah pesawat dakota memecah keheningan daerah Maguwo lepas landas menyeberangi lautan dan menelusuri belantara rimba  Kalimantan menuju Kotawaringin sebagai daerah sasaran penerjunan.   Pesawat dakota yang diawaki  Kapten pilot Bob Freeberg dengan Copilot Makmur Suhodo serta dibantu jump master amir hamzah dan pemandu jalan mayor tjilik riwoet bersama 13 pejuang prajurit auri sebagai satgas dakota ri-002 siap melaksanakan penerjunan di kotawaringin, kalimantan untuk meneruskan perjuangan bangsa indonesia.

Tepat pukul 07.00 wib pesawat dakota yang membawa 13 pejuang prajurit AURI berada diatas sasaran melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin,  Kalimantan Tengah.        Tugas yang dibebankan kepada ketigabelas peterjun tersebut adalah membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat Kalimantan, membuat stasiun radio untuk perhubungan Yogyakarta– Kalimantan serta mengusahakan dan menyempurnakan daerah penerjunan untuk dijadikan daerah penerjunan selanjutnya.
Peristiwa penerjunan yang dilakukan oleh tigabelas prajurit AURI di Kalimantan tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang dikukuhkan duapuluh tahun kemudian berdasarkan keputusan Men/Pangau nomor 54  tahun 1967, tanggal 12 Oktober 1967 bahwa tanggal 17 Oktober 1947 ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)   tanggal itu pun merupakan awal sejarah penerjunan oleh prajurit TNI yang merupakan operasi penerjunan pertama di indonesia serta dapat dikatakan untuk yang pertama kalinya operasi lintas udara dilakukan di Indonesia.
Dalam perjalanan sejarahnya dan  dengan dinamika penyempurnaan organisasi serta pemanatapan satuan-satuan TNI maka   berdasarkan     keputusan    Kasau  nomor kep/22/iii/1985, tanggal 11 maret 1985, Kopasgat berubah menjadi Pusat Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Puspaskhas).   Melihat perkembangan tugas, peran, fungsi dan eksistensi satuan-satuan paskhas dalam operasi gabungan tni maupun sistem operasi udara diyakini semakin nyata dan sangat relevan, serta seiring dengan penyempurnaan organisasi TNI dan TNI Angkatan Udara tanggal 7 juli 1997 sesuai Kep Pangab nomor kep/09/VII/1997, status Puspaskhas ditingkatkan dari Badan Pelaksana Pusat menjadi Komando Utama Pembinaan sehingga sebutan Puspaskhas berubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Berdasarkan skep Kasau nomor skep/73/III/1999 tanggal 24  Maret 1999, Korpaskhas membawahi 3 wing  paskhas, detasemen bravo dan detasemen kawal protokol paskhas.    Setelah berubah status menjadi kotama pembinaan dan sebagai konsekuensi dari skep kasau diatas maka pada bulan September 1999 dibentuklah satuan wing paskhas yang terdiri dari :

Untuk wilayah barat, Wing I Paskhas di Jakarta,  membawahi tiga skadron paskhas dan  empat flight paskhas bs, dan untuk wilayah timur, Wing II Paskhas di Malang membawahi tiga skadron paskhas dan dua flight paskhas bs serta Wing III Diklat Paskhas di Bandung membawahi 3 satuan pendidikan.

Sejak kelahirannya hingga sekarang ini, dengan Motto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yakni menunaikan tugas tanpa menghitung untung dan ruginya, korpaskhas telah mendarmabaktikan dirinya di berbagai medan operasi militer baik di dalam negeri maupun luar negeri serta tugas-tugas lain dibidang kegiatan sosial kemasyarakatan dalam upaya mensejahterakan dan mengatasi kesulitan yang dialami bangsa Indonesia guna mensukseskan cita-cita nasional yaitu masyarakat adil dan makmur. Motto tersebut senantiasa  selalu melekat dalam jiwa prajurit korpaskhas dalam pelaksanaan tugas di manapun dan kapanpun sehingga jiwa dan raga prajurit korpaskhas dikorbankan demi kejayaan dan kesatuan negara dan bangsa tercinta, republik Indonesia.

“KARMANYE VADIKARASTE MAFALESU KADATJANA”


ARTI DAN MAKNA


Pataka Korpaskhas
 

Pataka Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara dengan warna dasar kuning, lambang kemegahan TNI Angkatan Udara dan Badge Korpaskhas, mengandung arti :
  1. Lambang Kemegahan TNI AU, adalah Swa Bhuana Paksa, Berarti “Sayap Tanah Air”.
  2. Warna Kuning, melambangkan luhur, yang artinya keluhurun Budi, Bahwa prajurit Korpaskhas melandasi pelaksanaan tugas dan menjalankan kewajiban serta tanggung jawabnya  dengan budi yang luhur.

Emblem Korpaskhas


Garuda terbang membawa senjata pamungkas, trisula serta tali/Pita Pengaman/Pengikat, mengandung arti :
  1. Umum Korpaskhas adalah Pasukan berkemampuan Para Komando (Parako) Tempu dari TNI Angkatan Udara yang mampu menumpas segala macam musuh/tantangan darimanapun juga. Dalam melaksanakan tugas prajurit Korpaskhas selalu dinaungi kebijaksanaan induknya yaitu TNI Angkatan Udara.
  2. Trisula merupakan senjata pemungkas, dalam penugasan prajurit Korpaskhas dapat digunakan dari tiga media yaitu media udara, darat serta laut. Untuk menumpas segala bentuk ancaman/tantangan serta menjadi pengawal tegaknya Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
  3. Cakra adalah senjata pamungkas yang mengawal “Swa Bhuwana Paksa” khususnya dan Pancasila umumnya serta penyapu bersih semua musuh/tantangan.
  4. Pita/Tali pengikat/pengaman, adalah penginkat serta peneguh dari ikatan  yang kompak dari semua langkah dan gerak dari atas sampai ke bawah, sesuai dengan bunyi tulisan/semboyan Korpaskhas“Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadjana” yang berarti “Kerjakanlah Tugasmu Dengan Rasa Tanggung Jawab tanpa menghitung-hitung Untung Rugi, Tampa Tanya-tanya Apa Nanti Akibatnya”.
  5. Padi dan Kapas, segala tugas tersebut 1 sampai 4 dilaksanakan tanpa melupakan kesejahteraan anggota.

Badge Korpaskhas


Badge Korpaskhas berbentuk Perisai dengan warna dasar Merah yang dibatasi dengan warna Putih dan didalamnya terdapat Payung Udara, Senapan Bersangkur dan meriam, mengandung arti :
  1. Perisai. Bahwa Korpaskhas sebagai Pasukan Tempur TNI Angkatan Udara adalah Perisai Negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
  2. Warna Merah. Merah berarti bahwa Korpaskhas berani membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
  3. Warna Putih. Putih berarti Suci, bahwa Prajurit Korpaskhas memiliki kesucian jiwa ksatria yang berti suci, bahwa Korpaskhas memiliki kesucian jiwa ksatria yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Warna Hitam pada Senjata. Warna hitam melambangkan keyakinan, bahwa Korpaskhas dengan keyakinan atas kemampuan yang dimiliki prajurit mampu melaksanakan tugas dan kewajiban serta tanggung jawab yang dibebankan.
  5. Payung Udara. Payung udara melambangkan bahwa Korpaskhas mampu diterjunkan dari udara sebagai Pasukan Para Komando.
  6. Senapan Bersangkur. Senapan Bersangkur melambangkan tugas dan tanggung jawab Korpaskhas dalam merebut, membentuk dan mengendalikan tumpuan Udara.
  7. Padi dan Kapas, segala tugas tersebut 1 sampai 4 dilaksanakan tanpa melupakan kesejahteraan anggota.
Sumber : http://tni-au.mil.id/content/korpaskhasau-0

Logo Batalyon 33 Wira Sandhi Yudha Sakti Kopassus ( Komando Pasukan Khusus )

1 Comment
Request Logo by Novi Alim Murdani
Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti berada di bawah Satuan Grup 3/Sandhi Yudha.
Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ''clandestine operation'', termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency(kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967, bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personil di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.

Pelatihan yang dilakukan

Dasar latihannya sama dengan Prajurit Kopassus lainnya yaitu Kursus Para (2,5 bulan), Sekolah Komando (7 bulan) ditambah kursus lainnya seperti PH (Perang Hutan), PJD (Perang Jarak Dekat), Spursus (Sekolah tempur khusus), Dakibu (Pendaki Serbu) tetapi setelah itu para calon intel tempur ini dididik lebih khusus lagi yaitu pendidikan Sandhi Yudha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung yang materi pendidikannya adalah intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen dan lain-lain. Bahkan beberapa personel terpilih dari Grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. Di antara seluruh jenis prajurit di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya adalah prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha.

Operasi lapangan

Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus Grup 3 adalah satuan yang memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, dimana mereka tergabung dalam SGI (Satuan Gabungan Intelijen). Dalam tugas operasi klandestin (clandestine), prajurit Sandhi Yudha bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas, atau tugas penyamaran, misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.
Karena kemampuannya dalam operasi clandestine ini, maka di masa sebelum era reformasi, satuan Sandhi Yudha ini banyak disalah-gunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan semata, sehingga sering menimbulkan ekses negatif. Termasuk kasus kasus terbunuhnya Theys Hiyo Eluay), kasus penculikan aktifis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam Tim Mawar. BIN (Badan Intelijen Negara), adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi buat mereka. Mereka juga sering menjadi pelaku black market di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.

Informasi yang diperoleh

Tetapi terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di Negeri ini. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan separatisme, teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain dalam mengganggu keutuhan NKRI. Mereka bermain di belakang layar tanpa kelihatan dengan menghadapi risiko tugas yang sangat berat dan jauh dari keluarganya bahkan tidak sedikit dari pada prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena lamanya di dalam medan operasi.lebih baik pulang nama dari pada gagal di medan perang......jambul merah ...SY/2

Sumber artikel : wikipedia