Tampilkan postingan dengan label logo sumatera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label logo sumatera. Tampilkan semua postingan

Lambang Kota Tanjung Balai

Add Comment
VISI dan MISI

Lambang Kota Tanjung Balai

Visi
"Tanjungbalai sebagai Kota beriman, aman, berpendidikan, Pusat Perdagangan
dan Industri menuju masyarakat Maju dan sejahtera"



Misi
1.       1.       Meningkatkan kualitas iman dan taqwa  dan pengamalan agama di setiap
                   sendi kehidupan.
2.       Mewujudkan pemerintahan yang aman, baik, bersih, berwibawa dan
          bermartabat.
3.       Meningkatkan perekonomian yang berbasis pada ekonomi kerakyatan yang
          berdaya saing.
4.       Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia menuju masyarakat yang cerdas,
          sehat, berbudaya dan menguasai IPTEK .
5.       Penegakan supremasi hukum, demokrasi dan HAM.
6.       Meningkatkan kualitas pembangunan infastruktur yang berwawasan
          lingkungan.
7.       Peningkatan partisipasi dan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha/
          pihak  swasta.

Lambang Provinsi Sumatera Selatan

Add Comment
Lambang Provinsi Sumatera Selatan

Makna dan Arti Lambang Provinsi Sumatra Selatan
  • Atap rumah Sumatera Selatan berujung 17, dengan delapan baris dan empat puluh lima buah genteng, bunga teratai, batang hari sembilan, adalah lambang hari kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
  • Bunga Teratai, adalah lambang keadilan berdasarkan Pancasila.
  • Batang Hari Sembilan, nama lain Sumatera Selatan adalah lambang kemakmuran.
  • Jembatan Ampera, adalah lambang kemajuan dan ciri khas kota Palembang.
  • Gunung, adalah lambang keperkasaan.

Lambang Provinsi Lampung

Add Comment
Lambang Provinsi Lampung

Makna Gambar dalam Lambang Provinsi Lampung
  • Bentuk Perisai dengan Pita menjurai menjurai bertuliskan Sang Bumi Ruma, serta Akasara Lampung, gambar Daun dan buah Lada, Payung dan Gong.
  • Perisai persegi lima mempunyai arti Kesanggupan mempertahankan cita dan membina pembangunan rumah tangga yang didiami oleh unsur golongan masyarakat untuk mencapai masyarakat makmur, adil berdasarkan Pancasila.

  • Pita Sang Bumi Ruwa Jurai Sang Bumi = Rumah Tangga Agung yang berbilik-bilik.
  • Ruwa Jurai = dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di wilayah Provinsi Lampung.
  • Aksara Lampung berbunyi : “LAMPUNG”
  • Daun Lada 17 lembar, melambangkan tanggal 17,
  • Buah Lada 8 biji melambangkan bulan Agustus,
  • Setangkai padi berjumlah 45, melambangkan tahun 1945.
  • Buah lada dan setangkai padi melambangkan hari kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945.
  • Biji Lada 64, melambangkan terbentuknya Provinsi Lampung tahun 1964.
  • Laduk, melambangkan Golok rakyat serba guna.
  • Payam, melambangkan Tumbak pusaka tradisional.
  • Gong, melambangkan alat seni budaya, sebagai pemberitahuan dimulainya karya besar dan sebagai alat menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
  • Siger, melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
  • Payung, Jari payung 17, bagian ruas tepi 8 garis batas, ruas 19 dan rumbay payung 45, melambangkan Negara RI diproklamasikan tanggal 17-08-1945.
  • Payung jurai melambangkan Provinsi Lampung tempat semua jurai berlindung.
  • Tiang dan bulatan puncak payung melambangkan satu cita membangun bangsa dan Negara RI dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa.

# Arti Warna dalam Lambang Provinsi Lampung

  • Hijau melambangkan dataran tingggi yang subur untuk tanaman musim.
  • Coklat melambangkan Dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
  • Biru melambangkan Kekayaan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan kehidupan para nelayan.
  • Putih melambangkan Kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
  • Kuning tua, muda, emas melambangkan Keagungan dan kejayaan serta kebesaran cita dan masyarakat untuk membangun daerah dan negaranya.

Lambang Provinsi Sumatera Utara

4 Comments
Lambang Provinsi Sumatera Utara
 
PENGERTIAN LAMBANG DAERAH
Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Propinsi Sumatera Utara melawan imperialisme / Kolonialisme, feodalisme dan komunisme.
Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
Pabrik, Pelabuhan,Pohon karet,Pohon sawit,Daun tembakau, Ikan, Daun padi dan Tulisan "SUMATERA UTARA" melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.
Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empatpuluh lima butir padi menggambarkan tanggal bulan dan tahun Kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan dan pembela keadilan.
Bukit Barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotongroyongan yang dinamis. 

dikutip dari : http://www.sumutprov.go.id/ongkam.php?me=lambang

Lambang Kota Jambi

Add Comment
Lambang Kota Jambi
Image 
Ketentuan mengenai Lambang dan Moto Kota Jambi diatur melalui Perda No. 15 tahun 2002, tentang Lambang Daerah Kota Jambi, yang ditetapkan di Jambi pada tanggal 21 Mei 2002, dan ditandatangani oleh Walikota Jambi, Drs. H. Arifien Manap, MM., dan Ketua DPRD Kota Jambi, H. Zulkifli Somad, SH., MM.

Lambang Kota Jambi ini  secara filosofis melambangkan identitas sejarah dan kebesaran Kerajaan Melayu Jambi dahulu, dimana didalam lambang tersimpul  pula secara simbolik kondisi geografis daerah, dan sosiokultural masyarakatnya. Makna yang tersirat dari benda-benda yang tertera didalamnya terrinci sebagai berikut :

BENTUK DAN UKURAN
Lambang Kota Jambi berbentuk Perisai dengan bagian yang meruncing dibawah, dikelilingi 3 (tiga) garis dengan warna bagian luar putih, tengah berwarna hijau dan bagian luar berwarna putih.
Garis hijau yang mengelilingi lambang pada bagian atas lebih lebar dan didalamnya tercantum tulisan "KOTA JAMBI" yang melambangkan nama daerah dan diapit oleh 2 buah bintang bersudut 5 berwarna putih, yang melambangkan kondisi kehidupan sosial masyarakat Jambi yang terdiri dari berbagai suku dan agama memiliki keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Warna dasar lambang berwarna biru langit.

ISI DAN ARTI LAMBANG

:: Senapan/Lelo, Gong & Angsa ::
 
 Setelah orang Kayo Hitam menikah dengan putri Temenggung Merah Mato yang bernama Putri Mayang Mangurai, maka oleh Temenggung Merah Mato anak dan menantunya itu diberilah sepasang Angsa serta Perahu Kajang Lako kemudian disuruh menghiliri aliran Sungai Batanghari untuk mencari tempat guna mendirikan kerajaan yang baru.
Kepada anak dan menantunya tersebut dipesankan bahwa tempat yang akan dipilih ialah dimana sepasang Angsa naik ketebing dan mupur di tempat tersebut selama dua hari dua malam.
Setelah beberapa hari menghiliri Sungai Batanghari kedua Angsa naik kedarat di sebelah hilir (Kampung Jam), kampung Tenadang namanya pada waktu itu. Dan sesuai dengan amanah mertuanya maka Orang Kayo Hitam dan istrinya Putri Mayang Mangurai beserta pengikutnya mulailah membangun kerajaan baru yang kemudian disebut "Tanah Pilih", dijadikan sebagai pusat pemerintahan kerajaannya (Kota Jambi) sekarang ini.
Sewaktu Orang Kayo Hitam menebas untuk menerangi tempat tersebut ditemukannya sebuah Gong dan Senapan/Lelo yang diberi nama "SITIMANG" dan "SIDJIMAT", yang kemudian kedua benda tersebut menjadi barang Pusaka Kerajaan Jambi yang disimpan di Museum Negeri Jambi.

:: Keris ::

 
 Keris tersebut bernama "KERIS SIGINJAI" dan merupakan lambang kebesaran serta kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi dahulu, karena barang siapa yang memiliki keris tersebut dialah yang diakui sebagai penguasa atau berkuasa untuk memerintah Kerajaan Jambi.

:: Garis Biru 9 Buah ::
 
 Garis-garis ini melambangkan luasnya wilayah Kerajaan Jambi dahulu yang meliputi 9 buah lurah dialiri oleh anak-anak sungai (batang), masing-masing bernama :
1. Batang Asai
2. Batang Merangin
3. Batang Masurai
4. Batang Tabir
5. Batang Senamat
6. Batang Jujuhan
7. Batang Bungo
8. Batang Tebo
9. Batang Tembesi
Batang-batang ini merupakan Anak Sungai Batanghari yang keseluruhannya itu merupakan wilayah Kerajaan Jambi.

:: Garis Hijau 6 Buah ::
 
 Garis ini melambangkan bahwa wilayah Kota Jambi dahulunya secara administratif terdiri dari 6 kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Pasar Jambi
2. Kecamatan Jambi Timur
3. Kecamatan Jambi Selatan
4. Kecamatan Telanaipura
5. Kecamatan Danau Teluk
6. Kecamatan Pelayangan
Kecamatan-kecamatan ini dibentuk dengan SK Gubernur Jambi Tanggal 5 Juni 1965 NO. 9/A-I/1965.
Pada tahun 2002 wilayah Kota Jambi dimekarkan menjadi 8 kecamatan yang terdiri dari 62 kelurahan berdasarkan Perda No. 35 tahun 2002. Dua kecamatan baru tersebut adalah Kecamatan Kota Baru dan Kecamatan Jelutung.

:: Pohon Pinang ::
 
 Pohon Pinang melambangkan asalnya isitlah atau perkataan "DJAMBE" dahulu yang kemudiam dipakai sebagai nama untuk menyebut daerah ini (Keresidenan Jambi, Propinsi Jambi dan Kota Jambi)
Istilah "JAMBI" ini berasal dari perkataan "DJAMBE" (bahasa Jawa). Dan "DJAMBE" ini nama sejenis Pohon Pinang. Istilah "DJAMBE" lama kelamaan berubah menjadi "DJAMBI". Dan terakhir karena ejaan yang disempurnakan maka istilah "DJAMBE" berubah pula menjadi JAMBI.

MOTTO "TANAH PILIH PESAKO BETUAH"
 Kota Jambi mempunyai motto "TANAH PILIH PESAKO BETUAH" yang tertera pada sehelai Pita Emas dibawah Lambang Kota Jambi, yang mengandung pengertian secara harfiah :
a. Tanah : permukaan bumi paling atas atau kondisi area suatu tempat.
b. Pilih : pilihan yang dipilih dari yang lain dengan teliti
c. Pesako : warisan
c. Betuah : memiliki kelebihan luar biasa (sakti) yang tidak dimiliki oleh yang lain

TANAH PILIH PESAKO BETUAH pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Melambangkan suatu pernyataan bahwa Kota Jambi adalah berasal dari tanah yang dipilih oleh Raja Jambi untuk dijadikan Pusat Pemerintahan Kerajaan Melayu Jambi yang diwariskan kepada kita yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang sangat berharga untuk kita jaga dan pelihara untuk kemudian kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.
b. Menggambarkan kehidupan masyarakat Kota Jambi yang rukun, damai, aman, makmur dan sejahtera lahir-batin karena mengutamakan kegotongroyongan.

TANAH PILIH PESAKO BETUAH secara filosofis mengandung pengertian sebagai berikut :
"Bahwa Kota Jambi sebagai Pusat Pemerintahan Kota sekaligus sebagai Pusat Sosial Ekonomi serta Kebudayaan juga mencerminkan jiwa masyarakatnya sebagai duta kesatuan baik individu, keluarga dan kelompok maupun secara institusional yang lebih luas, berpegang teguh dan terikat pada nilai-nilai adat istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang-undangan yang berlaku."
  dikutip dari : http://www.kotajambi.go.id/id/index.php?Itemid=55&id=63&option=com_content&task=view