BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (class room action research), yang kegiatan penelitiannya dilakukan pada saat mengajar di kelas dan bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Adapun rencana penelitian yang dimaksud adalah berupa tindakan baik dari kegiatan guru maupun kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan tindakan berulang yang direncanakan dalam beberapa siklus, dimana materi dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada kelas VIIIa SMP Yapis Quba
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIa SMP Yapis Quba dengan jumlah sampel 21 siswa. Terdiri dari 6 siswa perempuan dan 15 siswa laki – laki.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009
4. Faktor yang diselidiki
Faktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah :
Faktor input yaitu dengan melihat seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap materi sebelum diterapkannya discovery learning.
Faktor proses yaitu dengan melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Faktor output yaitu dengan melihat hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkannya pendekatan discovery learning.
C. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, dimana 3 kali pertemuan kegaiatan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar. Sedangkan siklus ke II, merupakan perbaikan dari kekurangan yang terjadi selama siklus I. Dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, 2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar.
Dari masing – masing siklus dapat dilakukan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
b. Menyiapkan lembar observasi
c. Menyiapkan buku – buku panduan yang digunakan
d. Menyiapkan alat peraga / praktikum yang akan digunakan ( sebagai perantara benda konkret )
e. Mempelajari kemampuan awal siswa
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Tahap pendahuluan
a. Mengabsen kehadiran siswa
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa
c. Memberi apersepsi
d. Membagi siswa dalam kelompok
2. Tahap penerapan
a. Guru meminta siswa melakukan aktivitas dengan bereksperimen terhadap benda yang ditelitinya sesuai dengan petunjuk (guru mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung )
b. Guru meminta siswa membuat kesimpulan
c. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas (guru memberi kesempatan pada siswa mengungkapkan gagasan dan memahami jawaban alternative siswa)
d. Guru dan siswa bersama – sama merangkum materi pembelajaran
3. Tahap penutup
a. Siswa membuat kesimpulan dan rangkuman
b. Siswa diberi pekerjaan rumah untuk pendalaman
3. Tahap observasi dan evaluasi
Kegiatan observasi dilakukan secara continue setiap berlangsungnya pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktivitas siswa selama proses belajar berlangsung. Adapun faktor yang diselidiki yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar di evaluasi setelah akhir setiap siklus.
4. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti mengakaji kekurangan dan hambatan yang muncul untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang terbaik untuk tindakan yang telah diberikan hasil observasi dan evaluasi. Untuk memperbaiki kelemahan siklus I diadakan perbaikan pada siklus II.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian data – data penelitian diambil dengan menggunakan instrument penelitian yaitu :
1. Skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Lembar observasi penelitian
3. Tes hasil belajar
Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan instrument tes. Jenis soal yang digunakan adalah dalam bentuk essay guna mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Sumber Data
Sumber data berasal dari siswa kelas VIIIa SMP Yapis Quba
2. Jenis data
a. Data hasil belajar siswa sebagai data utama
b. Data hasil observasi sebagai data pendukung
F. CARA PENGAMBILAN DATA
1. Data tentang aktivitas siswa didapat dari lembar observasi. Diisi oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan.
2. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes yang diberikan pada setiap akhir siklus.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Seluruh data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Untuk keperluan tersebut digunakan tabel distribusi, rata – rata, standar deviasi, dan persentase.
1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan teknik kategorisasi tingkat penguasaan hasil belajar Martiana ( 2003 ) dalam Nuraeni ( 2007 : 20 ) yaitu
00 % - 54 % dikategorikan sangat rendah
55 % - 64 % dikategorikan rendah
65 % - 79 % dikategorikan sedang
80 % - 89 % dikategorikan tinggi
90 % - 100 % dikategorikan sangat tinggi
Tingkat pemahaman yang diperoleh siswa dianalisis secara analisis kuantitatif dengan mencari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Untuk mengetahui penguasaan hasil belajar siswa tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :
a. Ketuntasan individu
Setiap siswa dalam pembelajaran dikatakan tuntas atau paham secara individu terhadap materi pelajaran yang disajikan apabila siswa mampu memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65.
b. Ketuntasan klasikal
Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus
|
Dengan KK = ketuntasan klasikal
P = jumlah siswa yang memproleh nilai dengan kisaran 65 – 100
N = jumlah siswa
Sesuai dengan teknik penilaian, kelas dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi pelajaran yang disajikan. Jika ketuntasan yang disajikan secara klasikal yang diharapkan mencapai 75 %.
H. INDIKATOR KINERJA
Yang menjadi indikator kinerja dari penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika tingkat penguasaan siswa telah mencapai dalam kategori “ sedang “ yaitu 65 % - 79 %.
2. Hasil belajar dikatakan meningkat jika ketuntasan klasikal siswa mencapai 75%
0 Komentar