Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukadana.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.300 km² dan berpenduduk sebesar
989.639 jiwa (sensus 2010). Kabupaten ini memiliki semboyan Bumei Tuwah Bepadan. Saat ini yang menjadi Bupati Lampung Timur adalah Hi. Erwin Arifin, SH., MH, kabupaten ini sebelumnya termasuk dalam Kabupaten Lampung Tengah.
Sejarah Lampung Timur
Zaman Pemerintahan Belanda
Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana
yang di kepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dalam
pelaksanaannya di Bantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi / Indonesia.
Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu :
- Onder Distrik Sukadana.
- Onder Distrik Labuan Maringgai.
- Onder Distrik Gunung Sugih.1
Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang
berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah.
Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu :
Onder Distrik Sukadana terdiri dari :
- Marga Sukadana
- Marga Tiga
- Marga Nuban
- Marga Unyai Way Seputih
Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari :
- Marga Melinting
- Marga Sekampung Ilir
- Marga Sekampung Udik
- Marga Subing Labuhan
Onder Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari :
- Marga Unyi
- Marga Subing
- Marga Anak Tuha
- Marga Pubian
1Onder Distrik Gunung Sugih adalah wilayah Kabupaten Lampung Tengah sekarang.
Perisai Bersegi Lima :Keberanian dan ketangguhan / kokoh mempertahankan nilai prinsip / filosofi, citra, identitas, dan kehormatan;
Warna Putih : Warna
putih diantara garis hitam membentuk batas pinggir perisai mempunyai
makna dua sisi kehidupan, dunia dan akhirat yang sejajar;
Tulisan Lampung Timur :
Warna putih dengan warna dasar merah, bermakna bahwa masyarakat Lampung
Timur selalu berani membela kebenaran guna tercapainya kehidupan yang
suci; Warna hijau terang bermakna kemakmuran; Warna kuning, bermakna keagungan;Warna hitam, bermakna tanah yang subur dan kokoh.
Apabila warna-warna itu disatukan akan menggambarkan bahwa daerah
Lampung Timur memiliki tanah yang subur untuk ditanami berbagai tanaman
yang dapat menciptakan kemakmuran demi tercapainya perekonomian yang
agung;
Payung Agung :
Payung agung warna putih menancap hingga ke atas permukaan laut
bermakna bahwa seluruh kehidupan selalu dipayungi, diayomi dan
dilindungi dari segala macam bentuk kezaliman dan kebatilan;
Berisi
5 (lima), sila dari Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
dan lima nilai /filosofi adat masyarakat Lampung Timur yakni Piil
Pasenggiri, Bejuluk beadek, Nemui Nyimah, Nengah nyapur, dan Sakai
Sambayan.
17 (Tujuh belas) merupakan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
Kopiah Emas : Merupakan pakaian kebesaran anak-anak raja di Lampung Timur;
2 (Dua) Senjata Punduk :
2(dua) senjata Punduk bersarung warna coklat yang berada di belakang
kopiah emas dengan posisi bersilang dan gagang punduk berada di atas
merupakan senjata pusaka masyarakat Lampung Timur yang cinta perdamaian;
Pepadum 2 (dua) Tatah : Pepadum warna coklat 2 (dua) tatah dengan kaki berbentuk seni kaki harimau merupakan tempat duduk Raja untuk musyawarah;
Air Berwarna Biru Laut : Air biru laut dengan 5 gelombang ; air biru laut melambangkan wilayah laut yang luas dan kaya sebagai sumber kesejahteraan bersama.
5
(lima) gelombang melambangkan lima aliaran sungai besar yang mengaliri
Wilayah Lampung Timur yakni Way Sekampung, Way Batang Hari, Way
Pegaduangan, Way curup, dan Way Jepara;
Roda Besi 5 (lima) Gerigi: Bermakna
bahwa masyarakat Lampung Timur selalu siap membangun daerah dengan
ilmu, Teknologi dan Industri yang tetap dalam koridor - koridor
Pancasila;
Aksara Lampung Timur : Berbunyi
BUMEI TUAH BEPADAN ditonjolkan sebagai pelambang kekayaan budaya
Lampung sekaligus tekad terus dilestarikan dan dikembangkan;
Setangkai Padi : Setangkai padi kuning emas, berjumlah 45 butir, lambang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
Setangkai Lada :
Setangkai Lada dengan 9 Tangkai lada merah matang, masing-masing
tangkai dengan 9 butir lada, serta 27 daun yang terbagi dalam 4 kelompok
daun, melambangkan kelahiran Kabupaten Lampung Timur Tanggal 27 April
1999;
Tali Delapan Ikat : Jumlah 8 merupakan lambang bukan Agustus sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
Pita Putih Teks Huruf Latin : Slogan BUMEI TUAH BEPADAN berarti :
Daerah
Lampung Timur merupakan daerah yang selalu memberikan kemakmuran bagi
masyarakat apabila segala keputusan diambil melalui cara musyawarah
untuk mufakat.
Apabila
no 11, 12, dan 13 digabungkan akan mendapatkan makna bahwa Kabupaten
Lampung Timur merupakan daerah Lumbung Pangan sekaligus daerah penghasil
Lada hitam yang dikenal dengan istilah "Black Pepper", sedangkan
ikatannya menunjukan bahwa kehidupan masyarakat pribumi maupun pendatang
hidup dalam suatu ikatan untuk mencapai kemakmuran dan perdamaian.
Artikel dikutip dari Wikipedia dan lampungtimurkab.go.id
0 Komentar