Tampilkan postingan dengan label logo papua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label logo papua. Tampilkan semua postingan

Logo Kabupaten Boven Digoel

Add Comment
Kabupaten Boven Digoel (bahasa Belanda: boven berarti atas) adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanah Merah.

Kabupaten Boven Digoel merupakan kabupaten baru yang dibentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke, bersamaan dengan sejumlah kabupaten lain di bagian selatan, yakni Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mappi.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Boven Digoel dikenal dengan sebutan Digul Atas, dan merupakan tempat pengasingan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Digul Atas terletak di tepi Sungai Digul Hilir.

Kamp Boven Digoel dipersiapkan dengan tergesa-gesa oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menampung tawanan Pemberontakan PKI tahun 1926. Selanjutnya Boven Digul digunakan sebagai tempat pembuangan pergerakan nasional dengan jumlah tawanan tercatat 1.308 orang. Di antara tokoh-tokoh pergerakan yang pernah dibuang ke sana antara lain Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Sayuti Melik, Marco Kartodikromo, Chalid Salim, Lie Eng Hok, Muchtar Lutfi, dan Ilyas Ya'kub.

Daerah seluas 10.000 hektar itu berawa-rawa, berhutan lebat, dan sama sekali terasing. Satu-satunya akses menuju kamp tersebut ialah menggunakan kapal motor melalui Sungai Digul. Di sepanjang tepian sungai berdiam berbagai suku yang masih primitif. Karena sarana kesehatan tidak ada, penyakit menular sering berjangkit, seperti penyakit malaria yang membawa banyak korban.

Tempat pembuangan tersebut terbagi atas beberapa bagian, yakni Tanah Merah, Gunung Arang (tempat penyimpanan batu bara), kawasan militer yang juga menjadi tempat petugas pemerintah, dan Tanah Tinggi. Sewaktu rombongan pertama datang, Digul sama sekali belum merupakan daerah permukiman. Rombongan pertama sebanyak 1.300 orang yang sebagian besar dari Banten, diberangkatkan pada Januari 1927. Pada akhir Maret 1927, menyusul ratusan orang lain dari Sumatera Barat. Mula-mula mereka ditempatkan di Tanah Merah. Dua tahun kemudian, melalui seleksi ketat, sebagian dipindahkan ke Tanah Tinggi.

Pada tahun-tahun pertama, ratusan orang meninggal karena kelaparan dan sakit. Penderitaan itu menyebabkan banyak orang buangan mencoba melarikan diri ke Australia. Mereka menggunakan perahu-perahu kecil buatan sendiri, tetapi sedikit saja yang berhasil. Sebagian terpaksa kembali, lainnya mati tenggelam.

Pada waktu Perang Pasifik meletus dan Jepang menduduki Indonesia, tawanan Boven Digoel diungsikan oleh Belanda ke Australia. Pemindahan itu didasari kekhawatiran tahanan akan memberontak jika tetap di Boven Digoel. Diharapkan orang-orang Indonesia yang dibawa ke Australia akan membantu Belanda. Ternyata tahanan politik itu mempengaruhi serikat buruh Australia untuk memboikot kapal-kapal Belanda yang mendarat di Benua Kanguru. Setelah sekutu berhasil memperoleh kemenangan, tawanan itu dikembalikan ke tempat asalnya di Indonesia.

Sumber : Wikipedia
Berikut adalah Daftar logo/lambang lengkap dengan kategori:

Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Muhammadiyah
Logo Bank Seluruh Indonesia
Logo Polda Seluruh Indonesia
Logo Kota di Seluruh Indonesia
Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
Logo Politeknik Seluruh Indonesia
Logo Universitas Seluruh Indonesia
Logo Partai Politik Indonesia
Kumpulan Logo Perusahaan
Kumpulan Logo Baru Indonesia
Kumpulan Logo Lama Indonesia
Logo Kodam Seluruh Indonesia

Logo Kabupaten Keerom

Add Comment


Dari bebarapa catatan sejarah yang ada, dikisahkan bahwa disekitar Tahun 1909, Pemerintah Belanda menugaskan salah seorang Marine Belanda bernama C. Ruhl untuk melaksanakan tugas survey batas-batas wilayah antara wilayah Nieuw Guinea Jerman.Dalam tugasnya beliau didukung oleh pasukan Tentara Belanda di bawah pimpinan kapitein komandan R.J.

Sachse dan Letnan Scheffer yang mendirikan Bivaknya di Hollandia pada 28 september 1909. Dalam tugas yang dilksanakan, mereka melalui alur sungai atau kali Tami dan rute-rute darat seperti pegunungan mokofiang yang kemudian banyak bertemu dengan penduduk pribumi di wilayah Keerom. Antara tahun 1912 hingga hampir berakhirnya masa pemerintahan Belanda, wilayah Keerom lebih bayak diperhatikan dari kalangan Misionaris Katolik. Nama-nama seperi J.A.Westerval , P.J. Vanderwal, A.F. Avis, A.o. Frohwein. J-M. Swart, N.hali, W.Philipsen, R.H Pietsers, J-G Kramps, Mr. Drs. Gerretsen, H.P.B. Woolrabe, J.Hoogland dan P.Frankeolen adalah Misionaris-misionaris belanda yang dengan setia melayani di wilayah ini sebagai pelaksa misi iman Khatolik dan melakukan aktivitas sosial lainnya.

Dimasa pemrintahan Belanda sebagaimana yang diatur dalam Besluit Bewindsregelling Niew Guinea wilayah Keerom disebut sebagai Onderafdeeling Keerom yang ada dibawah Pemerintahan afdeeling Hollandia. suatu Onderafdeeling terbagi dalam beberapa Distrik yang dikepalai oleh seseorang Distrticthoof atau Bestuur.

Di tahun 1940, untuk pertama kalinya Pos Pemerintah/District di dirikan di Yamas yang dipimpin oleh Bestuur Yakob Tabu. Pada tahun 1942 Pos tersebut dipindahkan ke Wembi dan seterusnya dipindahkan ke arso pada tahun 1944. Ditahun 1942 juga dibuka district baru di wilayah Waris dibawah pimpinan Bestuur Ohee. Dari 1943 hingga tahun 1959 Bestuur D Demonggreng mengepalai Pos Pemerintahan di Desa Yafi (Yabanda).

Pada tahun 1959, Pos pemerintahan yang semula berkedudukan di Desa Yafi (Yabanda) di pindahkan ke Oebroeb (web) dan merubah statusnya menjadi Pemerintahan Onderafdeeling Keerom yang dikepalai oleh Hoofd van Plaastselijk (HPB) Keerom. Bestuur Mr.Lind (Kepala Pemerintahan setempat). sejak 1 Juni 1950, Nederland Niew Guinea yang semula berstatus Neolandschap diubah menjadi Zelfbestuurend Landschap. Setelah integrasi, pada tahun 1963-1966 Kepala Pemerintah setempat (KPS) Keerom yang dikepalai oleh Azer Demotokai berkedudukan di Ubrub, kemudian pada tahun 1966-1968 KPS Ubrub di Kepalai oleh Alberth Sitorus hingga 1974. Pada tahun 1974 wilayayah Keerom terbagi menjadi empat kecamatan yaitu Web, Sengi, Waris dan Arso. Pada tahun 1968 di wilayah Keerom dibentuk wilayah Pembantu Bupati. di tahun 1991 wilayah Pembantu Bupati Keerom dirubah menjadi Badan Koordinasi Pemerintah (Bakorpem) Wilayah keerom yang dipimpin oleh Drs. Billy Jamlean. Hingga kemmudian berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 11 November 2002 wilayah Bakorpen Keerom dibentuk menjadi suatu wilayah kabupaten baru dengan nama Kabupaten Keerom.

Kabupaten Keerom menjadi salah satu Kabupaten yan baru dibentuk tahun 2002,, diresmikan pada tanggal 12 April 2003 sebagi hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura, yang wilayahnya terdiri dari 5 (lima) distrik yaitu : Distrik Arso, Distrik Skanto, Distrik Waris, Distrik Senggi dan Distrik Web; memiliki 48 kampung. Namun mulai tanggal 24 Oktober 2007, Kabupaten Keerom mengalami pemekaran menjadi 7 (tujuh) distrik yaitu : Distrik Arso; Distrik Skanto; Distrik Waris; Distrik Senggi; Distrik Web; Distrik Arso Timur dan Distrik Towe; memiliki 61 kampung yang kini tengah dipimpin oleh Bupati Drs. Celsius Watae dan Wakil Bupati Drs. Wahfir Kosasih, SH.

Secara harfiah kata “Keerom” diartikan sebagai berikut : “Keer’Oom” yang artinya “Kembali Lagi”. Wilayah Kabupaten Keerom terletak di paling ujung timur bagian utara Provinsi Papua, yang berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea sehingga memiliki peran yang sangat penting dan strategis terhadap ketahanan nasional NKRI. Oleh karena itu Kabupaten Keerom merupakan salah satu wilayah Security Belt (Daerah Pengaman) sebagai penyangga dan pintu gerbang lalu lintas pergaulan Internasional dengan negara tetangga. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa kemajuan pembangunan di Kabupaten Keerom dapat memberikan nilai positif terhadap citra pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap PNG.

Arti dan Makna Lambang Daerah Kabupaten Keerom :

Bentuk Perisai Segi lima (5), melambangkan Falsafah hidup bangsa yang sesuai dengan Pancasila dan mengungkapkan sifat ksatria, ketahanan dan kewaspadaan seluruh masyarakat dalam mengupayakan terwujudnya cita-cita luhur yang diharapkan. Garis tepi atau konter tepi berwarna merah mengandung pengertian satu tekad dan keberanian menjaga dan mempertahankan keutuhan daerah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mempertahankan jati diri masyarakat Keerom.

Buah Padi 17 (tujuh belas) butir melambangkan tanggal 17 (tujuh belas) Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Buah Kapas berjumlah 8 (delapan) kelopak melambangkan bulan ke delapan pada tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik 1945.

Gunung, melambangkan tempat tersimpannya sumber daya alam.

Tugu, melambangkan letak Kabupaten Keerom yang berada pada batas Negara Republik Indonesia dan Papua New Guinea (PNG).

Fondasi yang terdiri dari Terap-terapan bersusun tiga (3) warna putih dan merah bata, melambangkan keterpaduan antara Agama, Pemerintah dan Masyarakat. Pada Fondasi tersebut terdiri dari 12 (dua belas) kotak-kotak merah, dan empat 4 (empat) kotak-kotak putih yang mengandung makna Tanggal 12 (dua belas) dan Bulan April, yaitu Tanggal dan Bulan terbentuknya Kabupaten Keerom

2 (dua) Alat tiup atau trompet Kayu, melambangkan benda budaya tradisonal buatan masyarakat Keerom yang dimaknai sebagai suatu keterpaduan masyarakat asli (pribumi) dan masyarakat pendatang yang menetap dan ikut menjadi bagian dari masyarakat Keerom.

Tulisan Kabupaten Keerom dan Motto atau semboyan yang ditulis berlatar belakang warna kuning emas melambangkan terbentuknya Kabupaten Keerom didasarkan pada maksud yang luhur dan mulia. Kalimat Motto atau Semboyan Tamne Yisan Kefase mengandung arti Mari Kita Bersatu Bersepakat untuk Membangun.

Sumber : http://www.keeromkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=227&Itemid=56

Berikut adalah Daftar logo/lambang lengkap dengan kategori:

Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Muhammadiyah
Logo Bank Seluruh Indonesia
Logo Polda Seluruh Indonesia
Logo Kota di Seluruh Indonesia
Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
Logo Politeknik Seluruh Indonesia
Logo Universitas Seluruh Indonesia
Logo Partai Politik Indonesia
Kumpulan Logo Perusahaan
Kumpulan Logo Baru Indonesia
Kumpulan Logo Lama Indonesia
Logo Kodam Seluruh Indonesia

Logo Kabupaten Biak Numfor

Add Comment
Bagian Lambang
Lambang daerah terdiri dari 6 (enam) bagian yang menggambarkan unsur-unsur sejarah, sifat ksatria, ekonomis, sosial dan budaya, yang keseluruhannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia:
  1. Satu lingkaran yang terdiri dari setangkai padi yang terurai, yang terdiri dari 14 butir padi berwarna kuning emas dengan 3 lembar daun padi yang terletak di sebelah kiri serta setangkai kapas yang terdiri dari 4 kelompok daun berwarna putih dengan kelopak buah berwarna hijau yang terletak di sebelah kanan.
  2. Dua ekor burung dara-mahkota (mambruk) dengan bulu badannya berwarna abu-abu dan bulu dadanya berwarna coklat.
  3. Sebuah tugu berwarna hitam, berbentuk perisai dengan ukiran-ukirannya berwarna putih, sebanyak 8 buah.
  4. Ombak laut berwarna putih sebanyak 3 susun dan 3 buah pulau berwarna biru muda dengan batas putih.
  5. Sebuah pita berwarna putih melengkung ke atas dengan tulisan Kabupaten Biak Numfor.
  6. Sebuah perisai bersudut lima berwarna dasar biru, dengan pinggir/tepi berwarna putih yang merupakan batas serta bentuk keseluruhan dari Lambang Daerah.
Sumber : http://www.biakkab.go.id/default.php?dir=pages&file=main&hal=lambangdanartilambang

Berikut adalah Daftar logo/lambang lengkap dengan kategori:

Kumpulan Logo/Lambang Militer Indonesia
Logo/Lambang Korem Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Muhammadiyah
Logo Bank Seluruh Indonesia
Logo Polda Seluruh Indonesia
Logo Kota di Seluruh Indonesia
Logo Kabupaten Seluruh Indonesia
Logo/Lambang Provinsi Seluruh Indonesia
Logo Batalyon Infanteri (Yonif) Seluruh Indonesia
Kumpulan Logo Badan Usaha Milik Negera (BUMN)
Kumpulan Logo Asuransi di Indonesia
Logo Politeknik Seluruh Indonesia
Logo Universitas Seluruh Indonesia
Logo Partai Politik Indonesia
Kumpulan Logo Perusahaan
Kumpulan Logo Baru Indonesia
Kumpulan Logo Lama Indonesia
Logo Kodam Seluruh Indonesia