Tampilkan postingan dengan label logo bank. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label logo bank. Tampilkan semua postingan

Logo Bank MNC Internasional

1 Comment
PT Bank ICB Bumiputera Tbk telah mengganti nama PT Bank MNC Internasional Tbk.

Dalam keterbukaan informasi, Selasa (21/10/2014), Presiden Direktur MNC Internasional Eddy R. Sinulingga menuliskan perusahaan menerima izin pengubahan nama dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 Oktober 2014.

Adapun komposisi kepemilikan saham bank devisa ini terdiri dari ICB Financial Group Holding AG 32,82%, SGBT 5,11%, MNC Kapital Indonesia sebagai perusahaan investasi yang dikendalikan oleh Hary Tanoesudibjo senilai 35,08% dan umum 27%.

Hingga Agustus 2014, total kredit yang disalurkan perusahaan mencapai Rp5,43 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp6,07 triliun.

Selain itu, pada paruh tahun ini, Bank ICB Bumiputera telah  memperoleh suntikan dana segar sekitar Rp489,62 miliar menyusul rencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Logo Bank Arfindo

1 Comment
Dirut PT. BPR Arfindo, Petrus Miruleyn mengatakan, Bank Arfindo lahir di Papua, berinvestasi dan melayani di Tanah Papua. Hal ini merupakan komitmen yang kuat dari para pendiri dan pemegang saham telah memberikan inspirasi pada Direksi dan Komisaris untuk membesarkan bank ini dengan visinya menjadi BPR yang sehat, kuat, terpercaya dan berpengaruh di Papua Barat.
Sementara itu, Bupati Dr. Bastian Salabai dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Dr. Robert Hammar mengatakan, tantangan utama pembangunan dewasa ini adalah mengurangi jumlah penduduk miskin dan membuka lapangan kerja yang baru melalui berbagai strategi.
Seperti menjaga pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan memberdayakan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
" Persoalan yang dihadapai hingga sekarang ini adalah usaha mikro masih banyak yang belurn tersentuh secara maksimal terhadap akses pendanaan ataupun permodalan dari perbankan.
Disisi lain, usaha mikro menjadi potensi andalan dalam menyalurkan kredit perbankan. Perbaikan untuk usaha mikro yang cenderung mengalami peningkatan setiap tabunnya dibanding usaha kecil dan menengah, " ujamya.
Bupati berharap, PT. BPR Arfindo serbagai mitra pemerintah untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan para pengusaha UMKM dan mempermudah penyaluran kredit atau modal.
Bank Arfindo Masuk Kategori BPR Besar PT. BPR Arfindo kedepan akan terus membuka cabang di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2012, sudah membuka cabang dj Manokwari dan Sorong.
Untuk tahun berikutnya akan dibuka kantor cabang di Fakfak dan Kaimana pada tahun 2013 dan 2014. Sehingga diharapkan tahun 2018, Bank Arfindo akan hadir di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat.
" Berdasarkan data Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tahun 2012, jumlah BPR di seluruh Indonesia sebanyak 1. 163 bank.
Dari jumlah tersebut hanya 64 yang masuk dalam kategori BPR besar se-Indonesia. Bank Arfindo di tahun 2012 ini juga masuk dalam kategori BPR besar, " ujar Petrus Miruleyn.
Ditambahkannya, BPR Arfindo bersama bank umum lairmya mempunyai fungsi yang sama sebagai lembaga intermediasi dan sama-sama lahir dari UU Perbankkan dan UU Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga seluruh simpanan masyarakat dijamin oleh LPS. Perbedaannya adalah BPR tidak ikut dalam lalulintas pembayaran antar bank (RTGS) Giro maupun perdagangan valuta asing.(mkr.infokom)

Berita dikutip dari : http://infopublik.kominfo.go.id/read/19488/wabup-buka-rapat-umum-pemegang-saham-pt-.bpr--arfindo..html

Logo Bank BCA Syariah

1 Comment

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah,
Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,00003% dimiliki oleh PT BCA Finance.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
 
PT. Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2009 dan kemudian resmi beroperasi sebagai bank syariah pada hari Senin tanggal 5 April 2010.
Kepemilikan saham PT Bank BCA Syariah adalah sebagai berikut :
  1. PT Bank Central Asia Tbk.: 296.299 lembar saham (99,9997%)
  2. PT BCA Finance : 1 lembar saham (0,0003%).
BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpun dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Masyarakat yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses dan kecepatan transaksi merupakan target dari BCA Syariah.
Komitmen penuh BCA sebagai perusahaan induk dan pemegang saham mayoritas terwujud dari berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah BCA Syariah pada jaringan cabang BCA yaitu setoran (pengiriman uang) hingga tarik tunai dan debit di seluruh ATM dan mesin EDC (Electronic Data Capture) milik BCA, semua tanpa dikenakan biaya. Sementara, untuk mendapatkan informasi maupun menyampaikan keluhan, para nasabah pun dapat menghubungi HALO BCA di 500 888.
BCA Syariah hingga saat ini memiliki 35 jaringan cabang yang terdiri dari 7 Kantor Cabang (KC), 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 3 Kantor Cabang Pembantu Mikro Bina Usaha Rakyat (BUR) dan 22 Unit Layanan Syariah (ULS) yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang dan Bandung (data per Januari 2014).

Sumber : bcasyariah.co.id

Logo Panin Bank

Add Comment
Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Panin Bank mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 yang menjadikannya sebagai bank pertama yang diperdagangkan secara terbuka di bursa.

Per Juni 2009, Panin Bank tercatat sebagai bank ke-7 terbesar di Indonesia dari segi total aset Rp.71,2 triliun, dengan permodalan mencapai Rp. 9,8 triliun dan CAR 23,9%.

Panin Bank memiliki jaringan usaha lebih dari 450 di berbagai kota besar di Indonesia dan lebih dari 18.500 ATM ALTO dan jaringan ATM Bersama, Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dan Call Centre serta kartu debit bekerja sama dengan MasterCard, Cirrus, Maestro yang diakses secara internasional.

Strategi usaha Panin Bank fokus pada bisnis perbankan retail. Panin Bank berhasil memposisikan sebagai salah satu bank utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan komersial.