Tampilkan postingan dengan label indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label indonesia. Tampilkan semua postingan

Logo Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia 2016 - Free Vector CDR

4 Comments
Logo Pesona Indonesia
Waisai, ardi-lamadi.blogspot.com - Logo Pariwisata Indonesia adalah Wonderful Indonesia yang diresmikan pada 1 Januari 2011 yang lalu yang pada 2008 bernama Visit Indonesia.Tahukah Anda makna dan arti dari logo wonderfull Indonesia yang sederhana akan tetapi menuru Saya sangat elegan dan berkesan.
Baca Juga :
Logo Wonderful Indonesia
Berikut adalah makna dan arti dari logo Wonderful Indonesia.
  1. Bentuk logo mengambil konsep Garuda Pancasila sebagai dasar Negara akan tetapi dengan pengolahan yang modern.
  2. Lima Sila digambarkan berupa 5 garis warna yang berbeda dan merupakan simbol diversity Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman.
  3. Logo diolah menjadi bentuk dan warna yang dinamis sebagai perwujutan dari dinamika Indonesia sebagai negara berkembang
  4. Jenis huruf dan logo diambil dari elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan modern.
Adapun lima kreteria dari Wonderful Indonesia adalah :
  1. Wonderful Nature
  2. Wonderful Culture
  3. Wonderful People
  4. Wonderful Food
  5. Wonderful Value of Money
Dan tahukah Anda bahwa logo Wonderful Indonesia pada awal diresmikan sampai sekarang telah mengalami perubahan atau kata yang tepat bukan perubahan melainkan reposisi logo, karena sekilas logo wonderfull Indonesia tidak mengalami perubahan sama sekali dengan masih mengedepankan bentangan sayap burung Garuda .Menurut kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia bahwa reposisi logo Wonderfull Indonesia adalah untuk memperkuat pesan Wonderful Indonesia sebagai janji Pariwisata Indonesia kepada Dunia untuk memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan tentunya mengesankan kepada setiap wisatawan.

Pembaharuan logo menekankan gaya yang luwes melalui gambar tanpa sudut yang bermakna keseimbangan ,keselarasan manusia dibumi dan juga sekaligus menggambarkan pariwisata yang berkelanjutan.Lambang Garuda sebagai dasar Negara Indonesia masih utuh dan tetap dipertahankan.Lima warna yang merupakan bulu juga masih tetap dipertahankan yang masing-masing warna memiliki makna sebagai berikut :
  1. Warna Biru yang berarti kesemestaan 
  2. Warna Hijau yang memiliki arti Kreatifitas dan ramah pada alam
  3. Warna Jingga melambangkan Inovasi dan juga semangat pembaharuan
  4. Warna Ungu melambangkan simbol daya imajinasi dan keimanan
  5. Warna Magenta merupakan simbol keseimbangan akal sehat dan sifat praktis 
Rentangan Sayap Garuda pada logo Wonderful Indonesia bermakna sebagai hasrat kuat untuk terbang jauh dan juga sekaligus melambangkan kedamaian. Reposisi logo nampak pada tulisan Wonderfull Indonesia yang diletakan lebih kedepan dengan lebih menonjolkan unsur grafisnya. Tulisan pada Wonderful Indonesia diperbesar ukuranya dan posisi burung Garuda posisinya lebih keatas.

Tahukah Anda pada logo sebelumnya tulisan Wonderful Indonesia letaknya berada dibelakang logo burung Garuda  dengan ukuran yang lebih kecil. Pada logo Wonderfull Indonesia yang baru terdapat tambahan yaitu dengan mencantumkan alamat website www.indonesia.travel pada bagian bawah logo. Pencantuman alamat website pada logo Wonderful Indonesia ini sesuai dengan trend dunia saat ini yang menuntut kecepatan akses informasi melalui internet yang perkembanganya sangat signifikan. Dengan pecantuman alamat website di logo baru Wonderful Indonesia ini diharapkan Masyarakat Dunia bisa mendapatkan Informasi dengan mudah dan cepat 24 jam sehari dan sepanjang tahun melalui website www. indonesia.travel. Demikian semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Sumber : indonesiacayo.com

Lambang Istana Kepresidenan RI Format Vector

Add Comment


Download Lambang Istana Kepresidenan RI Format Vector

Indonesia tercatat memiliki enam istana kepresidenan yakni : Istana Negara, Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor di Bogor, Istana Cipanas di Cipanas, Istana Tampaksiring di Bali dan Istana Gedung Agung di Yogyakarta.

Dari Sejarahnya, Istana Merdeka, Istana Negara, Gedung Agung, Istana Cipanas, dan Istana Bogor dibangun pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Istana Tampaksiring dibangun pada masa Presiden Soekarno.

Karena pemerintahan Republik Indonesia sejak pengakuan kedaulatan berpusat di Jakarta, maka Istana yang sering digunakan adalah Istana Negara dan kadang-kadang Istana Merdeka yang dulu dikenal dengan Istana Gambir. Baik untuk pemerintahan maupun upacara maupun acara resmi kenegaraan. Selain berfungsi sebagai kantor, Istana Negara digunakan sebagai kediaman Presiden yang sebelumnya merupakan kediaman Gubernur Jendral Hindia Belanda dan Panglima pendudukan Jepang. Sejak Indonesia merdeka tercatat Presiden Soekarno (sejak tahun 1950, sebelumnya di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, dan di Gedung Agung Yogyakarta), Presiden Abdurrahman Wahid, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Presiden Soeharto dan Presiden B.J.Habibie lebih sering menggunakan Bina Graha sebagai ruang kerjanya. Presiden Soeharto sendiri memilih tinggal di Jalan Cendana sementara Presiden B.J.Habibie tinggal di kawasan Patra Kuningan. Pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, ruang kerja presiden pindah di Istana Negara dengan alasan karena Bina Graha berada di Jalan Veteran yang lalu lintasnya ramai sehingga mengganggu, selain pertimbangan keamanan. Bina Graha sendiri diubahfungsinya menjadi Museum Istana. Untuk kediamannya, Presiden Megawati memilih tinggal di kediamannya di Jalan kebagusan atau Jalan Teuku Umar.

Istana Bogor jarang digunakan sebagai tempat kantor kepresidenan. Pernah digunakan ketika ada acara acara kenegaraan seperti Konfrensi Tingkat Tinggi APEC 1996. Sedangkan Istana Cipanas, Istana Tampaksiring dan Gedung Agung digunakan sebagai tempat peristirahatan atau acara acara informal kenegaraan.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda,khususnya pada tahun 1920-1930'an pusat pemerintahan yang berada di Batavia (Jakarta) dianggap tidak ideal khususnya dari segi pertahanan dan militer serta agar pemerintah Hindia Belanda dapat bertindak "lebih independen". Untuk itu dicari daerah yang dianggap cocok sebagai Ibukota pemerintahan selain Bogor. Pilihan tersebut jatuh ke kota Bandung ditambah letaknya yang strategis (dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 709 meter di atas permukaan laut). Sehingga pemerintah Hindia Belanda membangun pusat pusat militer, pos dan telekomunikasi di sana ditambah mulai maraknya pusat pusat perdagangan di sana. Untuk mempersiapkan kota Bandung sebagai ibukota, dibangunlah Gedung Sate, dan gedung lainnya seperti Gedung Merdeka. Namun karena dihalang-halangi oleh pemerintah Belanda di Den Haag serta pecahnya Perang Dunia II, rencana itu dibatalkan.

Artikel di Kutip dari Wikipedia