Kelompok Pemerintahan Islam Irak dan Sham yang mengontrol
wilayah-wilayah kaya minyak di Suriah, telah mengantongi keuntungan
sebesar tiga milyar dolar hasil penjualan minyak ilegal ke luar negeri.
Tasnim News (4/10) mengutip laporan DamPress menyebutkan, sejak
sumur-sumur minyak di timur Suriah dikuasai oleh kelompok-kelompok
teroris selama satu setengah tahun, lebih dari 150 ribu barel minyak
mentah per harinya dijual ke luar negeri.
Namun,
tampaknya data tersebut terlalu berlebihan mengingat banyak dari
sumur-sumur minyak di Suriah yang rusak akibat aksi-aksi para teroris.
Namun mereka tetap menyedot sumber-sumber minyak itu dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan prosedur teknis, yang menurut Menteri
Perminyakan Suriah, produksinya ditingkatkan hingga tiga kali lipat.
DamPress menambahkan, seorang penyelundup yang bekerjasama dengan
kelompok teroris Pemerintahan Islam Irak dan Sham, dalam menjual minyak
mentah Suriah, mengkonfirmasikan profit hingga tiga milyar USD oleh
kelompok afiliasi Al-Qaeda itu.
Menurutnya, Turki
merupakan penadah utama minyak mentah selundupan dari Suriah, dan Ankara
mengeruk keuntungan besar mengingat minyak mentah tersebut dijual
dengan harga hanya sepertiga dari harga pasar internasional. Tidak hanya
itu, para teroris menggunakan hasil penjualan minyak mentah itu untuk
membeli senjata dari Turki.
Berdasarkan keterangan
penyelundup itu, para anasir Pemerintahan Islam Irak dan Sham bukan
hanya menyelundupkan minyak mentah saja melainkan menanam opium dan
menyelundupkannya ke Turki. Aksi mereka sama seperti yang dilakukan oleh
anasir Taliban, Afghanistan.
Seorang yang pernah
bekerjasama dengan kelompok teroris Pemerintahan Islam Irak dan Sham
mengatakan, "Saya sebagai penyedia perempuan-perempuan (selir) para
anggota Al-Qaeda termasuk Amir Deir Al-Zour. Dia tidak tertarik dengan
perempuan-perempuan lokal, akan tetapi dia sangat tertarik dengan
perempuan dari Eropa. Besar dana yang dikhususnya untuk membeli
perempuan-perempuan itu, dan Amir Deir Al-Zour telah mengeluarkan
ratusan juta dolar dalam hal ini, bahkan dia mengeluarkan satu juta
dolar untuk membeli seorang perempuan asal Swedia. Setelah kami
mengetahui kedok asli mereka, kami memutuskan untuk memisahkan
diri."(IRIB Indonesia/MZ)
0 Komentar