Presiden Suriah: Pidato Obama Penuh Kebohongan dan Klaim

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama di sidang tahunan ke-68 Majlis Umum PBB dipenuhi dengan klaim dan kebohongan.

Assad dalam wawancaranya dengan jaringan televisi Venezuela, TeleSUR mengatakan, kebijakan Washington tidak berubah dan masih ada kemungkinan AS akan menggelar operasi militer ke Suriah. Demikian dilaporkan FNA, Kamis (26/9).

Ia menyebut pidato Obama di sidang Majlis Umum PBB penuh dengan klaim dan kebohongan.
Presiden Suriah menandaskan, "Kebanyakan pernyatan para pejabat AS di berbagai lembaga dipenuhi dengan ketidakjujuran. Kebijakan Washington terhadap Suriah sejak awak krisis didasarkan pada kebohongan, dan tipuan mereka memuncak ketika menggelontorkan isu senjata kimia di Suriah. Pemerintah tersebut tidak memberikan bukti untuk menguatkan klaimnya itu. Pidato Obama di Majlis Umum PBB seperti halnya pidato-pidato sebelumnya, yang penuh dengan klaim dan didasarkan pada kebohongan."

Ia menambahkan, AS bergerak dari satu agresi ke agresi lainnya dan kebijakan negara tersebut hingga kini tidak berubah. Dengan demikian, lanjutnya, kemungkinan agresi AS ke Suriah masih ada: kadang-kadang dengan dalih penggunaan senjata kimia, dan di lain waktu dengan dalih baru lainnya sehingga kami selalu waspada terhadap kemungkinan serangan tersebut.

Di bagian lain pernyatannya, Assad menegaskan, langkah-langkah AS selama beberapa tahun ini  akan merugikan kepentingan-kepentingan mereka sendiri, dan Suriah adalah sebuah negara independen, di mana AS tidak berhak untuk menentukan siapa yang berkuasa di negara Arab ini dan siapa yang harus pergi. Hal ini berkaitan dengan tuntutan dan keingingan rakyat Suriah, bahkan negara-negara sahabat pun tidak memiliki peran dalam masalah ini.

"Saya mengatakan, AS lebih baik menyelesaikan persoalan dunia. Sebab, setiap tindakannya telah mengubah kawasan dari buruk menjadi lebih buruk. Kami ingin Amerika tidak intervensi terhadap urusan negara-negara di dunia," pungkasnya. (IRIB Indonesia/RA)

Previous
Next Post »
0 Komentar