BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, maka dapat disimpulkan Dari hasil uji karakteristik agregat dari pemecah batu Quary PT.Intrako Jalan Sorong-Makbon Km.16 dan aspal, kedua bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan karena memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Bina Marga.
1. Persentase Kadar Aspal Optimum (KAO) pada campuran beton aspal yang menggunakan agregat dari pemecah batu Distrik Sorong Utara Kota Sorong dengan aspal penetrasi 60/70 adalah 6 %.
2. Komposisi campuran beton aspal yang menggunakan agregat dari pemecah batu Distrik Sorong Utara Kota Sorong dengan aspal penetrasi 60/70 adalah sebagai berikut :
· Agregat kasar 40 %
· Agregat halus 53%
· Bahan pengisi (filler semen) 7 %
· Kadar Aspal Optimum (KAO) 6 %
3. Dari hasil pengujian Marshall pada kondisi kadar aspal tertentu, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Pada kadar aspal optimum 6 %, nilai stabilitas adalah 1421,58 kg. Apabila aspal kurang maka selimut aspal pada agregat tipis sehingga nilai stabilitasnya kurang, dengan penambahan aspal maka selimut aspal menjadi tebal sehingga stabilitas menjadi maksimum tetapi jika aspal itu ditambah lagi maka selimut aspal pada agregat semakin tebal sehingga akan menurunkan nilai stabilitas beton aspal tersebut.
b. Pada kadar aspal optimum 6 %, nilai flow sebesar 5,27 mm.
Hasil pengujian terhadap campuran yang digunakan, nilai flow semakin bertambah seiring bertambahnya aspal dalam campuran karena dengan bertambahnya kadar aspal maka selimut aspal semakin tebal sehingga nilai flow menjadi besar.
c. Pada kadar aspal optimum 6 %, nilai VIM adalah 4,65%. Dengan bertambahnya aspal maka rongga didalam campuran yang terisi aspal semakin banyak sehingga nilai VIM akan berkurang.
d. Pada kadar aspal optimum6 %, nilai VMA adalah 18,66 %. Semakin banyak aspal yang digunakan maka semakin banyak rongga didalam agregat yang terisi aspal sehingga nilai VMA akan semakin besar.
e. Nilai Marshall Quotient pada campuran dengan aspal optimum 6 % yang memakai filler semen adalah 298,09 kg/mm . Nilai MQ yang besar apabila nilai stabilitas yang diperoleh besar dan nilai flownya kecil dan sebaliknya nilai MQ akan kecil jika nilai stabilitas yang diperoleh kecil dan nilai flownya besar.
f. Nilai dari hasil pengujian Marshall Imersion pada campuran beton aspal adalah 95,85 dimana syarat yang ditetapkan Bina Marga ≥ 75 %, berarti perkerasan tahan terhadap suhu, air dan lamanya perendaman (lama waktu terendam dalam air), dan layak digunakan selama umur rencana sesuai dengan yang ditetapkan jika disertai dengan pemeliharaan baik rutin maupun berkala.
5.2. Saran-Saran
1. Sebagai masukan kepada Pemerintah Daerah Kota Sorong, untuk dapat memanfatkan hasil alam yaitu agregat dari pemecah Distrik Sorong Utara, sebagai agregat untuk campuran beton aspal.
2. Untuk penelitian lanjut yang menggunakan agregat dari pemecah batu Distrik Sorong Utara Kota Sorong, untuk jenis perkerasan yang lain.
3. Penelitian yang menggunakan agregat asli atau alam dari sungai Bambu Kuning Distrik Sorong Utara sebagai perkerasan jalan.
4. Melakukan penelitian penggunakaan agregat dari pemecah batu Distrik Sorong Utara, Kota Sorong dengan jenis aspal yang lain sebagai bahan perkerasan jalan.
0 Komentar