Membuat aplikasi Basis Data Persensi Mahasiswa Menggunakan Kartu Magnetik


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    Tinjauan Pustaka
Menurut Ismawati (2003) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dengan menggunakan model basis-data perpustakaan on-line ketidak efisienan dalam operasional di sebuah perpustakaan dapat diselesaikan. Manfaat yang nyata dari teknik tersebut adalah waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan sangat praktis tidak membutuhkan kerja manual. Apalagi untuk kalangan mahasiswa hal tersebut sangat membantu sekali khususnya untuk mahasiswa yang sibuk dan tidak sempat untuk datang ke perpustakaan.
 Menurut Windarsih (2007) dalam penelitiannya yang menyebutkan bahwa dengan menggunakan kartu magnetik permasalahan pada sistem keamanan dapat diselesaikan sebagai contoh keamanan kunci rumah di Perumahan, Pertokoan, atau Gedung. Dengan sistem ini pengguna hanya perlu membawa satu kartu magnetik yang lebih praktis, selain itu jika akan ada seseorang yang berhak untuk membuka pintu gedung maka cukup mendaftarkan kartu magnetiknya melalui persetujuan pemiliknya.

2.2    Definisi Basis Data
Menurut Date(1999), sistem basis-data pada dasarnya adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Dalam memenuhi berbagai kebutuhan data perlu disimpan dalam basis-data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut dan perlu diorganisasikan supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis-data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Dalam maksud yang sama, basis-data juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah perangkat-lunak tertentu. Basis-data tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah basis-data, sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record. Basis-data dapat didefinisikan dalam beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut.
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Dalam sebuah disk dapat ditempatkan beberapa (lebih dari satu) basis-data, sedangkan dalam basis-data itu sendiri dapat ditempatkan satu atau lebih file. Pada file inilah sesungguhnya data-data disimpan. Setiap basis-data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik, misalnya basis-data kepegawaian, basis-data akademik, basis-data perpustakaan dan sebagainya. Sementara dalam sebuah basis-data dapat ditempatkan tabel-tabel, seperti pada basis-data akademik dapat ditempatkan tabel mahasiswa, tabel dosen, tabel mata kuliah dan sebagainya.
Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis-data meliputi: pembuatan basis-data baru (create database), penghapusan basis-data (drop database), pembuatan tabel ke dalam basis-data (create table), penambahan/pengisian data baru ke sebuah tabel disebuah basis-data (insert), pembaharuan basis-data dari sebuah tabel (update), penghapusan data dari sebuah tabel (delete).
Selain kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data yang dicari, secara lebih lengkap pemanfaatan basis-data dapat dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut.
1.   Kecepatan dan kemudahan, pemanfaatan basis-data memungkinkan untuk menyimpan data atau melakukan perubahan terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah,
2.   Efisiensi ruang penyimpanan, dengan basis-data efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat dilakukan penekanan jumlah data, baik dengan menerapkan pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
3.   Keakuratan, pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan batasan tipe data sangat berguna untuk menekan ketidakakurataan penyimpanan data,
4.   Ketersediaan, dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer data yang berada di lokasi satu dapat juga diakses bagi komputer yang ada di lokasi lainnya.
5.   Kelengkapan, untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah recor-record data, tetapi juga dapat dilakukan perubahan struktur dalam basis-data baik dalam penambahan obyek baru atau dengan penambahan field-field baru pada suatu table.
6.   Keamanan (security), untuk sistem yang besar dan serius aspek keamanannya dapat diterapkan dengan ketat, sehingga dapat menetukan pemakai yang boleh menggunakan basis-data beserta obyek-obyek didalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7.   Kebersamaan pemakaian, pemakai basis-data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja.
8.   Konsistensi basis-data apabila dipakai pada saat yang bersamaan oleh beberapa pengguna.
Sistem manajemen basis-data pada dasarnya adalah komponen-komponen yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan memelihara basis-data sehingga pengguna dapat memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh kembali data tersebut dengan mudah (Kadir, 1998). Komponen utama sistem manajemen basis-data dibagi empat macam yaitu sebagai berikut:
1.   Perangkat-keras, berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya seperti processor, memori, dan hardisk yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis-data.
2.   Data, pada basis-data mempunyai sifat terpadu dan berbagi. Terpadu berarti bahan berkas-berkas data yang ada pada basis-data saling terkait, tetapi data yang tidak terpakai tidak akan terjadi atau hanya terjadi sedikit sekali, sedangkan berbagi data berarti bahwa data dapat dipakai oleh sejumlah pengguna.
3.   Perangkat-lunak, berperan melayani permintaan-permintaan pengguna.
4.   Pengguna, dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: pengguna aplikasi, perancang basis-data dan administrator basis-data.
Menurut Pujiono (2000) pengguna aplikasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: parametric end users yaitu orang secara tetap melakukan query dan update, misalnya teller bank dan petugas reservasi di Bandara, selanjutnya sophisticated end users yaitu orang yang memerlukan data-data yang kompleks, seperti ilmuan atau analis bisnis. Perancang basis-data adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan sistem basisdata, sedangkan administrator basis-data adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengolahan basis-data.
Sistem manajemen basis-data berdasarkan model data yang digunakan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu model data hirarkis, model data jaringan, dan model data relasional.
1. Model hirarkis
Model hirarkis, dalam model data hirarki seperti pada Gambar 2.1 data dibuat seperti struktur pohon. Model ini menggunakan pola hubungan orangtua anak. Setiap simpul menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level bawahnya disebut orangtua. Setiap orangtua bisa memiliki satu hubungan (one to one) atau beberapa hubungan (one to many), tetapi anak hanya memiliki satu orangtua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orangtua disebut anak. Simpul orangtua yang tidak memiliki orangtua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Hubungan antara orangtua dan anak disebut cabang. Gambar 2.1 memperlihatkan contoh model hirarkis, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.

Gambar 2.1 Contoh model hirarkis

Pada Gambar 2.1, A berkedudukan sebagai akar dan berkedudukan sebagai orangtua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul ini disebut sebagai anak simpul A. C juga bisa bekedudukan sebagai orangtua, yaitu orangtua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diampu, serta mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.
Gambar 2.2 Contoh model hirarkis
2. Model jaringan
Model jaringan, model jaringan ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orangtua. Model ini dapat menyatakan hubungan satu orangtua punya satu anak (one to one), satu orangtua memiliki banyak anak (one to many) maupun Beberapa anak bias mempunyai beberapa orangtua (many to many). Gambar 2.3 merupakan model jaringan yang didasarkan oleh model hirarkis pada Gambar 2.2.

Gambar 2.3 Contoh model jaringan

3. Model relasional
Model relasional, merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model basis-data relational sering pula disebut sebagai model relasional atau basis-data relasional. Pada model data relational basis-data akan dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi, setiap tabel terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris (row/record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom (colomn/field). Tabel dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan data yang tidak berguna dan menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan tabel lain. Tabel 2.1a, Tabel 2.1b dan Tabel 2.1c merupakan contoh organisasi basis-data dengan model data relasional. Dengan menggunakan model data relasional, pencarian atribut dari satu tabel atau banyak tabel dapat dilakukan dengan cepat. Pencarian atribut yang saling berhubungan dengan menghubungkan terlebih dahulu tabel-tabel tersebut menggunakan atribut yang sama. Prosedur ini dikenal dengan operasi gabungan (joint operasional).

Tabel 2.1 Contoh tabel relasional
No_mhs
Nama_mhs
20057103025
Ali Mudofir
20047103011
Ruslan Bakri
20057103036
Zulfikar Ali

(a) Contoh tabel mahasiswa

Kode_mk
Nama_mk
TKI-402
Teknik Tenaga Listrik
TKI-205
Pemograman Komputer
TKI-409
Menejmen Proyek Industri

(b) contoh tabel mata kuliah

No_mhs
Kode_mk
Nolai
TKI-402
20057103025
A
TKI-205
20047103011
B
TKI-409
20057103036
A

(c) contoh tabel nilai

Pada Tabel 2.1 di atas terdapat tiga buah relasi, relasi yang terbawah menggunakan kunci tamu berupa no_mhs dan kode_mk untuk menghubungkan diri dari kedua relasi pada Tabel (a) dan Tabel (b). Dengan kata lain, berdasarkan data pada relasi Tabel (c), informasi seperti nama mahasiswa (nama_mhs) dan nama mata kuliah (nama_mk) dapat diperoleh. Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu relasi yaitu tidak ada baris yang kembar, urutan baris tidak penting, setiap kolom memiliki nama yang unik, dan letak kolom bebas.
Keuntungan menggunakan model data relasional dibanding dengan model data hirarkis dan model data jaringan antara lain:
1.   Model data relasional lebih mudah dibandingkan dengan yang lain, karena data dalam tabel tidak ada pembatas dalam berbagai proses pencarian data. Hal ini tidak terdapat pada model data hirarkis dan model data jaringan dimana manipulasi data dibatasi oleh bagaimana struktur data dibuat.
2.   Pengorganisasian model data relasional sangat sederhana sehingga mudah dipahami.
3.   Basis-data yang sama biasanya dapat disajikan lebih sedikit menjadi data rangkap dengan menggunakan model data relasional dibandingkan dengan model model data hirarki dan jaringan.
Kelemahan dari model data relasional antara lain:
1.   Lebih sulit implementasinya terutama data dalam jumlah besar.
2.   Proses pencarian informasi akan lambat apabila data yang ada pada basisdata sangat banyak.
Menurut Kadir (1999) perangkat-lunak terkenal yang menggunakan model relasional antara lain Microsoft SQL, Microsoft Visual Fox Pro, Oracle (Oracle Corporation), dan Sybase (Sybase Inc.).

2.3    Kartu magnetik
Kartu magnetik (magnetic card) yaitu sebuah kartu yang dapat digunakan untuk menyimpan data dalam pita magnet yang dipasang pada kartu. Sistem pita magnetik menggunakan teknik pembacaan yang identik dengan disk magnetik, medium pita magnetik track-track paralel, sistem pita lama berjumlah 9 buah track sehingga memungkinkan penyimpanan satu byte sekali simpan dengan satu bit paritas pada track sisanya, sistem pita baru menggunakan 18 atau 36 track sebagai penyesuaian terhadap lebar word dalam format digital, blok-blok tersebut dipisahkan oleh gap yang disebut inter-record gap. Bentuk fisik dari kartu magnetik adalah seperti Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kartu magnetic
Head harus menyesuaikan letak record yang akan dibaca ataupun akan direkam. Format fisik pita magnetik adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Format fisik kartu magnetic

Data yang disimpan dalam pita magnetik pada kartu dapat dibaca maupun ditulis menggunakan alat yang dinamakan Magnetic card reader/writer. Bentuk alat tersebut tampak seperti Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Magnetic Card reader/writer

Sedangkan Alat yang digunakan hanya untuk membaca data pada kartu magnetik yakni Magnetic card reader. Bentuk dari alat tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Magnetic card reader
Antarmuka pada magnetic card reader maupun magnetic card reader/writer menggunakan Universal Serial Bus (USB). Pembacaan data pada kartu magnetik menggunakan alat ini sangat mudah yakni hanya dengan menggesekkan kartu pada magnetic card reader maka akan tampil data yang terdapat pada kartu tersebut di dalam program komputer. Program tersebut sudah disediakan oleh sistem operasi Windows, magnetic card reader dengan antarmuka USB penggunaanya sangat mudah sebab data pada kartu magnet dapat dibaca langsung pada komputer tanpa perangkat-lunak aplikasi tambahan.

2.4    MySQL
MySQL merupakan perangkat-lunak aplikasi DBMS (DataBase Management System) yang sangat populer untuk pemograman pengguna perorangan maupun banyak pengguna, perangkat-lunak aplikasi ini telah tersedia pada sistem operasi Linux dan Windows (Sidik, 2003). Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara query (pemilihan/pemisahan), dan mencukupi untuk kebutuhan basis-data perusahaanperusahaan skala menengah kecil. Perangkat-lunak aplikasi MySQL merupakan bahasa pemograman yang tersedia secara gratis menjadikan MySQL dapat didistribusikan secara bebas dan dapat dipergunakan untuk keperluan pribadi ataupun komersial. Versi MySQL sampai dengan saat ini yakni versi 6.0, Dalam pada penelitian ini menggunakan MySQL versi 5.0. Dalam membangun aplikasi menggunakan basis-data MySQL maka perlu dipasang perangkat-lunak aplikasi tambahan yang ada pada MySQl antara lain MySQL Administator, MyODBC, dan EMS MySQL Manager.

         2.4.1 MySQL Administator
Perangkat-lunak aplikasi pendukung dari MySQL ini digunakan sebagai pengaturan pada segala aktifitas yang terjadi pada basis-data MySQL, mulai dari pengaturan service control MySQl, server log, restore, dan backup data. Tampilan antarmuka pada MySQL Administator adalah seperti pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Tampilan antarmuka MySQl Administator
         2.4.2 MyODBC
MyODBC adalah perangkat-lunak aplikasi berupa driver untuk melakukan akses basis-data MySQL melalui standar akses basis-data ODBC (Open DataBase Connectivity). ODBC adalah antarmuka pemograman yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dalam sistem manajemen basis-data dengan menggunakan SQL (Stuctured Query Language) sebagai bahasa basis-data relasional standar untuk mengakses data.
Versi driver MyODBC terakhir pada saat penelitian ini adalah versi 3.51, dikeluarkan pada bulan Februari 2002, sebelumnya versi MyODBC 2.50. Walaupun masih versi development versi 3.51 ini tetapi sudah cukup baik untuk dapat digunakan kebutuhan pengembangan aplikasi.
Dengan menggunakan MyODBC maka pengguna dapat membuat aplikasi dengan menggunakan fungsi-fungsi yang telah disediakan untuk melakukan akses basis-data satu pengguna maupun banyak pengguna. Tidak perlu membuat fungsi khusus untuk melakukan akses kepada basis-data. Demikian juga bahasa yang digunakan untuk melakukan manipulasi dapat menggunakan bahasa SQL.

         2.4.3 EMS MySQL Manager
EMS MySQL Manager adalah perangkat-lunak aplikasi dari MySQL yang digunakan untuk membuat basis-data. Dalam penelitian ini menggunakan perangkat-lunak aplikasi EMS MySQL Manager versi 3. Kemudahan dalam penggunaan aplikasi ini menjadikan EMS MySQL Manager banyak digunakan oleh perancang basis-data. Tampilan antarmuka EMS MySQL Manager 3 adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Tampilan antarmuka EMS MySQL Manager 3

2.5    SQL
SQL (Struktured Query Language) merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses basis-data relasional (Kadir, 1998). SQL merupakan bahasa pemrograman untuk membuat, mengolah, dan query basis-data dalam jumlah besar. SQL server dapat dengan mudah menangani jutaan rekaman dan puluhan ribu query perhari.
Pada prakteknya implementasi SQL sangat bervariasi. Beberapa perintah SQL memiliki sedikit perbedaan, jadi bahasa SQL yang dipakai harus disesuaikan dengan server basis-data yang digunakan. Bahasa SQL yang akan dibahas disini adalah bahasa yang dipergunakan oleh MySQL.
Salah satu perintah SQL yang paling sering digunakan untuk bekerja dengan basis-data adalah perintah Select. Perintah Select digunakan untuk memilih field yang ada pada tabel. Salah contoh perintah dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:
SELECT tbl_mhs.no_mhs FROM tbl_mhs
Intruksi perintah di atas digunakan untuk memerintah SQL mengambil data nomor mahasiswa dalam tabel mahasiswa ke dalam basis-data, sedangkan perintah From digunakan untuk mengambil dari tabel yang diinginkan selanjutnya melakukan query. Hasil Select query dapat dibatasi dengan keyword Where sehingga record yang dikeluarkan hanyalah record yang sesuai dengan criteria yang diinginkan sebagai contoh:
SELECT tbl_mhs.no_mhs FROM tbl_mhs WHERE jurusan
Dengan intruksi di atas berarti akan mengambil data nomor mahasiswa dari tabel mahasiswa dan akan dipisahkan berdasarkan jurusan. Instruksi Select sendiri memiliki tiga bagian , yaitu:
1.   Select digunakan untuk mengambil bagian tertentu dari kolom. Apabila ditulis dengan (*) maka artinya data yang dimbil adalah semua field dalam tabel tersebut,
2.   From digunakan untuk mengambil dari mana tabel yang akan diambil datanya. Satu basis-data bisa terdiri dari banyak tabel, karena itu table mana yang akan diambil didefinisikan dengan From,
3.   Where digunakan untuk mempersempit pencarian, misalnya data yang akan ditampilkan hanya mahasiswa jurusan elektro saja, dengan begitu mahasiswa selain jurusan industri tidak akan ditampilkan.
Selain perintah Select ada perintah-perintah yang sering digunakan untuk memanipulasi data, antara lain: perintah Insert untuk menambah data, perintah Update untuk mengubah data, dan perintah Delete untuk menghapus data.
Elemen-elemen yang ada pada SQL mencakup pernyataan (statement) tipe data, konstanta dan ekspresi.
1.   Pernyataan adalah perintah dalam SQL yang meminta suatu tindakan. Beberapa pernyataan dasar SQL antara lain: Alter (mengubah stuktur tabel), Create (mencipatakan tabel, form, atau laporan), Insert (menambah sebuah baris pada tabel), Update (mengubah nilai pada sebuah baris), Delete (menghapus baris pada tabel), dan sebagainya,
2.   Setiap data memiliki tipe data, beberapa tipe data pada SQL antara lain: Char atau Character (menyatakan deretan karakter atau string), Numeric (menyatakan data numeric real), integer (menyatakan tipe data bilangan bulat), date (untuk menyatakan tanggal), time (untuk menyatakan waktu) dan sebagainya.
3.   Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Beberapa contoh konstanta misalnya konstanta numerik: 145, -145, 27,5. Konstanta string: ’Jl.Babarsari RT06/RW03, Sorong, Papua’.
4.   Ekspresi adalah segala sesuatu yang mengasilkan nilai. Ekspresi digunakan untuk memperoleh sebuah nilai. Untuk melakukan perhitungan secara numerik dapat menggunakan operator aritmatika misalnya perkalian (*), pembagian (/), persentase (%), penjumlahan (+), dan pengurangan (-).

2.6    Microsoft Visual FoxPro
Microsoft Visual FoxPro merupakan salah satu bahasa pemograman yang berjalan di lingkungan sistem operasi windows yang sangat cocok untuk membangun aplikasi basis-data (Santoso, 2004). Sampai saat ini Visual Foxpro telah sampai versi 9.0 yang merupakan kalanjutan dari beberapa versi sebelumnya yakni versi 5, 6, 7, dan 8. Pada versi terbaru ini dilengkapi dengan fasilitas tambahan sehingga aplikasi yang dibangun cukup menarik dan memberikan kemudahan bagi pemrogram dalam membangun sebuah program. Dalam penelitian ini menggunakan perangkat-lunak Aplikasi Microsoft Visual Foxpro versi 9.0.
Secara lengkap tampilan pada Visual Foxpro 9.0 adalah seperti tampak pada Gambar 2.10.















Form Designer


Form Control Tollbar


Menu Propertis


Form Command Window
Gambar 2.10 Tampilan Microsoft Visual Foxpro 9.0

2.7    Menu Visual Foxpro 9.0
Pada perangkat-lunak aplikasi MS. Visual Foxpro 9.0 mempunyai menu yang digunakan untuk merancang program, menu-menu tersebut yaitu menu bar, menu toolbar, form control toolbar, properties, command window, dan project manager.
A. Menu bar
Pada perangkat-lunak aplikasi Visual Foxpro 9.0 memiliki menu utama yang terdapat pada menu bar antara lain: File, Edit, View, Format, Form, Tools, Program, Window, dan Help.
B. Menu toolbar
Menu Toolbar adalah menu yang terdiri atas sekumpulan tombol perintah yang berfungsi sebagai tombol cepat untuk menjalankan suatu perintah. Sebagai contoh untuk menyimpan program yang telah dibuat cukup dengan menekan tombol pada toolbar yang bergambar disket.
C. Form control toolbar
Form control toolbar berisi komponen–komponen yang digunakan untuk mendesain program, tampilan Form control toolbar foxpro tampak pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Form Control Toolbar
Untuk mengaktifkan atau memanggil form control toolbar dengan cara memilih menu view kemudian pilih form control toolbar. Berikut fungsi dari komponen yang terdapat pada form control toolbar, yakni:
a.   Pointer berfungsi untuk memilih, mengubah, dan memindahkan obyek atau kontrol,
b.   View classes berfungsi untuk memilih dan menampilkan class dan library yang dibuat,
c.   Label berfungsi untuk memberikan keterangan pada teks,
d.   TeksBox berfungsi untuk memasukkan/menuliskan data pada suatu aplikasi yang terdiri dari satu baris tunggal,
e.   EditBox berfungsi sama dengan textbox, hanya saja terdiri dari banyak baris yang dapat dimasukkan,
f.    CommandButton berupa tombol berfungsi untuk melakukan perintah ketika pemakai menekan tombol ini,
g.   CommandGroup berfungsi sama dengan commandButton, hanya saja tombol ini terdiri dari beberapa kelompok tombol yang berada di dalamnya,
h.   OptionGroup berfungsi untuk melakukan suatu pilihan terhadap suatu data tertentu yang terdiri dari beberapa kelompok yang berada di dalamnya,
i.    CheckBox berfungsi untuk melakukan suatu pilihan, yang terdiri dari beberapa pilihan,
j.    ComboBox, berfungsi sebagai kombinasi dari textbox dan editbox, dimana data tersebut dapat dimasukkan atau melakukan pemilihan data,
k.   ListBox berfungsi untuk melakukan pemilihan data lebih dari satu ataupun data yang mengandung sejumlah data,
l.    Spinner berfungsi untuk memasukkan pemilihan data lebih dari satu ataupun satu data yang mengandung sejumlah item,
m. Grid berfungsi untuk menampilkan data ke dalam grid/table dengan tampilan spreadsheet,
n.   Image berfungsi untuk menampilkan gambar atau grafik dalam form,
o.   Timer berfungsi untuk mengatur waktu tampil suatu obyek berdasarkan waktu yang telah ditentukan,
p.   Page frame berfungsi sebagai bingkai halaman yang terdiri dari beberapa halaman,
q.   OLE Control, berfungsi untuk menampilkan program eksternal,
r.    OLE Bound Control, berfungsi untuk menampilkan field general atau query,
s.    Line berfungsi untuk membuat garis,
t.    Shape berfungsi untuk menampilkan bingkai, lingkaran, kotak, maupun bentuk oval,
u.   Container berfungsi untuk menampilkan bentuk bingkai dan memasukkan obyek ke dalamnya sebagai bentuk manipulasi obyek,
v.   Sparator berfungsi untuk menentukan jarak antara obyek yang satu dengan obyek yang lainnya,
w. Hyperlink berfungsi untuk melakukan koneksi ke Internet,
x.   Builder Lock berfungsi untuk membuka sebuah builder pada obyek yang baru yang ditambahkan ke dalam form,
y.   Button Lock berfungsi untuk menambahkan beberapa obyek yang sama ke dalam form tanpa harus mengklik kembali obyek yang bersangkutan.

D. Properties
Pada menu Properties sarana untuk mengatur dari setiap form atau komponen. Setiap memilih suatu komponen atau obyek maka isi dari properties ini akan berubah sesuai dengan obyek yang dipilih. Submenu pada menu Properties adalah All, Data, Method, Layout, Other, dan Favorite. Tampilan menu properties ditunjukkan pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Tampilan menu Properties visual foxpro

E. Command window
Jendela Commad window adalah fasilitas untuk dapat melakukan atau memanggil perintah dengan cara mengetikkan listing program perintah tersebut ke dalam command window.
F. Project manager
Project manager merupakan kumpulan dari file, data, object, dan dokumen. Fungsi Project manager untuk mengatur pemgembangan integrasi dan pembuatan aplikasi yang meliputi tabel, database, report, form, dan lainnya. Sedangkan pada Project Manager sendiri terdiri dari tab All, Data, Documents, Classes, Code, dan Other. Gambar 2.13 adalah tampilan dari Project Manager.
Gambar 2.13 Tampilan kotak dialog Project manager Foxpro

2.8    Jaringan Client – Server
Jaringan komputer adalah beberapa komputer yang saling terhubung dan dapat saling bertukar informasi. Terdapat dua model koneksi dalam jaringan, yaitu model peer to peer dan model jaringan client-server. Pada penelitian ini model jaringan yang akan digunakan adalah model jaringan client-server. Model jaringan komputer client-server adalah model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server (Sutedjo, 2006). Sistem jaringan client-server ditunjukkan pada Gambar 2.14.
Menurut (MADCOMS, 2003) model jaringan Client-Server ini memiliki beberapa kelebihan antara lain keamanan data dikontrol melalui server, skalabilitas, dan penyimpanan data yang terpusat pada server.
Namun demikian, model jaringan client-server ini pun memiliki beberapa kekurangan, antara lain biaya pengadaan dan operasional mahal, membutuhkan perangkat-lunak aplikasi tambahan pada client yang harus dipasang sehingga tidak akan praktis apabila jumlah komputer client sangat banyak, jaringan membutuhkan seorang staf ahli untuk mengaturnya sedemikian rupa sehingga sistem dapat berjalan secara efisien, ketergantungan antar komputer yang relative tinggi, dan ketika server mengalami gangguan keseluruhan operasi pada jaringan akan terganggu.
Karakteristik pada model jaringan client-server dibagi menjadi dua yakni karakteristik pada server dan karakteristik pada client. Adapun karakteristik pada server antara lain yaitu pasif, menunggu request dari client, dan menerima request kemudian memprosesnya dan mengirimkan balasan berupa service. Sedangkan karakteristik pada client antara lain yaitu aktif, mengirim request, dan menunggu dan menerima balasan dari server.
IDCGambar 2.14 Sistem komunikasi dalam jaringan Client-server

2.8    Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis yang dapat diungkapkan yaitu:
1.   Program absensi mahasiswa dapat dilakukan dengan menggunakan kartu magnetik.
2.   Program basis-data absensi dapat digunakan pada jaringan client-server.

Donlod File lengkapnya di Link ini :http://www.ziddu.com/download/9388654/ruslanskripsiunamin.rar.html

Previous
Next Post »

1 komentar