Request Logo by Novi Alim Murdani
Batalyon Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama berada di bawah Satuan Grup 3/Sandhi Yudha.
Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ''clandestine operation'', termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency(kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967, bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personil di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.
Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ''clandestine operation'', termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency(kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967, bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personil di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.
Pelatihan yang dilakukan
Dasar latihannya sama dengan Prajurit Kopassus lainnya yaitu Kursus
Para (2,5 bulan), Sekolah Komando (7 bulan) ditambah kursus lainnya
seperti PH (Perang Hutan), PJD (Perang Jarak Dekat), Spursus (Sekolah
tempur khusus), Dakibu (Pendaki Serbu) tetapi setelah itu para calon
intel tempur ini dididik lebih khusus lagi yaitu pendidikan Sandhi Yudha
di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung
yang materi pendidikannya adalah intelijen dan pengetahuan pendukung
untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela
diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen dan lain-lain. Bahkan
beberapa personel terpilih dari Grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke
Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika
Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. Di antara seluruh jenis prajurit
di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya adalah prajurit di Grup
3/Sandhi Yudha.
Operasi lapangan
Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan
operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan
situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan
kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus Grup 3 adalah satuan yang
memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga
sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM
di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando
Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, dimana mereka tergabung
dalam SGI (Satuan Gabungan Intelijen). Dalam tugas operasi klandestin (clandestine),
prajurit Sandhi Yudha bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas,
atau tugas penyamaran, misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi
dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning
pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.
Karena kemampuannya dalam operasi clandestine ini, maka di
masa sebelum era reformasi, satuan Sandhi Yudha ini banyak
disalah-gunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan semata, sehingga
sering menimbulkan ekses negatif. Termasuk kasus kasus terbunuhnya Theys Hiyo Eluay), kasus penculikan aktifis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam Tim Mawar. BIN (Badan Intelijen Negara),
adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang
memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi
yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari
Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib
sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan
sengaja menghilangkan diri dan dan diisukan bergabung dengan
organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah
kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk
meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang
bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan
keuntungan dari segi ekonomi buat mereka. Mereka juga sering menjadi
pelaku black market di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.
Informasi yang diperoleh
Tetapi terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa
Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki
kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di
Negeri ini. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang
masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan
separatisme, teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain
dalam mengganggu keutuhan NKRI. Mereka bermain di belakang layar tanpa
kelihatan dengan menghadapi risiko tugas yang sangat berat dan jauh dari
keluarganya bahkan tidak sedikit dari pada prajurit Sandhi Yudha ini
yang tidak dikenal anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena
lamanya di dalam medan operasi.lebih baik pulang nama dari pada gagal
di medan perang......jambul merah ...SY/2
Sumber artikel : wikipedia
0 Komentar