Tampilkan postingan dengan label Visit Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Visit Indonesia. Tampilkan semua postingan

Logo Visit Sumatera Selatan

Add Comment
Logo Visit Sumatera Selatan, Lambang Visit Sumatera Selatan, Logo  cdr Visit Sumatera Selatan, logo vector Visit Sumatera Selatan, arti lambang Visit Sumatera Selatan, gambar Visit Sumatera Selatan, download logo Visit Sumatera Selatan, gambar Logo Visit Sumatera Selatan, vektor logo Visit Sumatera Selatan gratis
Semoga bermanfaat bagi anda
selamat berkunjung di blog saya

Logo Visit Sumatera Selatan

Logo Visit Samarinda 2009

Add Comment
Logo Visit Samarinda 2009, Lambang Visit Samarinda 2009, Logo  cdr Visit Samarinda 2009, logo vector Visit Samarinda 2009, arti lambang Visit Samarinda 2009, gambar Visit Samarinda 2009, download logo Visit Samarinda 2009, gambar Logo Visit Samarinda 2009, vektor logo Visit Samarinda 2009 gratis

Semoga bermanfaat bagi anda
selamat berkunjung di blog saya

logo visit Samarinda 2009

Logo Cinta Alam Indonesia CAI

Add Comment
Logo Cinta Alam Indonesia CAI, Lambang Cinta Alam Indonesia CAI, Logo  cdr Cinta Alam Indonesia CAI, logo vector Cinta Alam Indonesia CAI, arti lambang Cinta Alam Indonesia CAI, gambar Cinta Alam Indonesia CAI, download logo Cinta Alam Indonesia CAI, gambar Logo Cinta Alam Indonesia CAI, vektor logo Cinta Alam Indonesia CAI gratis

Logo Cinta Alam Indonesia CAI
CAI, dalam arti yang sebenaranya.
Kata CAI tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga para Muda-Mudi generus – dimana pun berada, terutama yang berada di tataran sunda – sebagai kata yang berarti “air”, atau ada juga yang membuat kepanjangan yang lain (yang juga menarik) dari kata CAI seperti pada artikel-artikel di blog ini bulan Juli lalu. Tapi, bukan itu yang saya maksud, yang saya maksud adalah CAI, kependakan dari Cinta Alam Indonesia yang sering terdengar ditelinga kita terutama pada bulan Juli setiap tahunnya. Dengan husnudzon bahwa kita semua sudah mengenal apa dan bagamana CAI ini (atau yang lebih dikenal dengan kemping CAI), menarik tampaknya untuk membuat tulisan mengenai Cinta Alam Indonesia dalam arti sebenarnya di bulan Agustus ini (sekalipun tidak ada hubungannya).
indonesia_map_500Alam Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak keindahan yang bisa kita dapatkan di bumi ini. Mengingat keindahan alam ini tentunya masing-masing dari kita akan langsung merujuk kepada tempat-tempat atau lokasi-lokasi yang indah, romantis dan menarik seperti perkebunan teh di Lembang, Subang, Pangalengan, atau alam Tangkuban perahu dan bahkan banyak tempat-tempat lainnya yang biasanya di pilih untuk pengajian UNIK.
Cinta Alam Indonesia diluar dari kegiatan penyampaian makalah dan kemping, tentunya harus selalu berada di dalam benak kita, tanpa mengenal waktu (bukan karena kemarin pulau kita diambil negara lain baru cinta kita menggebu-gebu), tanpa mengenal tempat (bukan karena sekarang tinggal di luar negeri baru kita cinta) atau keadaan (bukan karena kemarin ada acara muda-mudi di puncak baru kita cinta). Cinta alam indonesia itu harus mendarah mendaging, mbalung sum-sum, terutama dalam setiap aliran darah remaja Indonesia.
Semenjak sekolah dasar atau sekolah sebelum dasar. Kita semua sudah dihadapkan dengan alam yang begitu indah dan diajarkan mengenal alam Indonesia. Matahari yang bersinar setiap tahunnya, hujan yang datang pada waktunya sudah cukup menghasilkan hamparan keindahan di seluruh Indonesia. Ya, di seluruh Indonesia.
Kita semua tidak perlu meragukan bahwa alam indonesia sangatlah indah, luar biasa indahnya. Diciptakan oleh Alloh untuk kita tempati saat ini, seharusnya membuat kita sadar bahwa generasi muda lah yang akan menentukan bagaimana nasib alam kita ini kedepan. (Untuk mempermudah dalam mebayangkan, silahkan bayangkan daerah masing-masing).
Cinta terhadap alam merupakan bagian dari bentuk kesyukuran kita terhadap nikmat Alloh. Dan bersyukur tentunya harus dimulai dengan mengetahui dan merasakan nikmat itu sendiri. Berarti, untuk Cinta Alam Indonesia kita harus tau dan mengerti apa saja keindahan dan potensi yang kita “punya”. Jika kita ingin mengetahuinya secara detail, kita bisa dengan mudahnya telurusi melalui internet sekarang juga.
Sebagai remaja yang amat sangat diharapkan menjadi ‘generasi penerus’, perlu bagi kita untuk menanamkan dalam diri bahwa setiap tempat itu unik, setiap tempat itu punya potensi sendiri dan setiap tempat itu punya keindahan tersendiri. Bagi para generasi penerus, cinta akan alam indonesia bukan hanya sekedar tau dan cinta, tapi juga harus mampu melihat potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita sendiri dan mencoba menggunakan potensi itu.
Secara visual, alam Indonesia memiliki nilai yang amat sangat besar, baik pantainya, pulaunya, hutannya, dan lain sebagainya. Tapi akan sangat menyedihkan jika  ternyata –sebagai contoh- hanya pulau komodo saja yang oleh pemerintah di ajukan (baru diajukan) menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia dalam “new 7 wonder of nature”. Yang menakutkan adalah jika ternyata pulau komodo tidak masuk kedalam kategari “new 7 wonders” ini, yang berarti secara internasional alam kita tidak diakui memiliki keindahan yang luar biasa. Dan akhirnya, mana alam Indonesia yang kita banggakan???. Padahal, yang seharusnya terjadi adalah mulai dari gunung Bromo, hingga jalan Sersan Bajuri turut di daftarkan untuk berkompetisi menjadi tujuh keajaiban dunia dari segi alamnya.
Itu baru dari segi visualnya, bahwa kita punya, dan kita lihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa alam kita itu amat sangat bernilai. Bali sebagai contoh sudah menunjukannya kepada kita, bahkan kepada dunia betapa mereka punya alam yang luar biasa.
Namun, apakah cukup sampai disitu saja apa yang kita “punya”?. Tentunya tidak, karena itu baru sedikit dari apa yang kita “punya” karena itu baru yang terlihat saja (tanda kutip dalam kata ‘punya’, berarti kepunyaan kita yang semu). Di udara, kita punya matahari yang bersinar kurang lebih 12 jam setiap hari selama 365 hari (tidak seperti negara-negara sub tropik yang keahausan matahari, bahakan terkadang kita lihat sangat aneh bertelanjang dan berjemur di bawah terik matahari). Kita juga punya angin, sebagai salah satu sumber “green” energi yang sekarang oleh dunia mulai menjadi energi alternatif.
Dan itu belum semuanya, krena kita masih punya banyak sekali hal yang amat bernilai harganya, yang hingga saat ini mampu membuat ekonomi Indonesia bertahan, membuat kita semua dalam kondisi yang alhamdulilah sangat amat baik di bandingkan kebanyakan negara-negara di Central America, atau South America atau di Afrika. Salah satunya adalah apa yang ada di bawah kaki kita, yaitu berbagai sumber yang bernilai dan berlimpah ruah dari dalam bumi yang bisa digunakan untuk membangun Indonesia, dari mulai emas, berlian, bahan tambang, minyak bumi, yang semuanya membuat negara kita kokoh menjadi negara yang besar dan kuat.
Namun, apakah kita menyadari betul potensi-potensi yang kita punya?. Untuk sedikit ilustrasi, berikut saya tuliskan beberapa potensi besar alam Indonesia yang sangat diakui dunia:
  1. Minyak bumi : 1.046.920 barell /hari (data EIA, 2008) yang membuat Indonesia berada di posisi 21 teratas produksi minyak terbesar di dunia (Indonesia pernah menjadi anggota OPEC, sebagai negara yang mengekspor minyak dan ikut berperan dalam pengaturan harga minyak dunia, namun karena kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat dan produksi yang tetap, indonesia harus keluar dari OPEC dan menjadi negara pengimpor minyak) dan memilki hampir 5 (lima) triliun barrell perhari sebagai cadangan.
  2. Panas bumi : saat ini sekitar 992 MW yang sudah di gunakan dan menduduki posisi ke 3 di dunia (berarti jika satu rumah perlu lampu 60 watt, 992 MW bisa untuk menerangi 16 juta rumah). Sedangkan potensinya sendiri sangatlah sebesar, yaitu sekitar 280.000 MW yang berarti setiap orang di Indonesia (220 juta orang) punya jatah lebih dari 1000 watt – yang berarti tidak perlu lagi ada pemadaman listrik bergantian.
  3. dll (bersambung, karena terlalu panjang jika saya tuliskan semua)
capturingcarbon2231940215_7c213009eenews_924Itulah dua diantara sekian banyak (termasuk gas alam, bahan tambang, dll) sumberdaya Indonesia yang hingga saat ini belum di gunakan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan potensi yang sekarang sudah mulai di optimalkan oleh pemerintah, sangatlah mungkin dan bukan omong kosong jika Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan alamnya yang Indah akan bisa dinikmati oleh siapapun di dunia ini.
Ternyata untuk saat ini, potensi alam yang amat sangat besar ini belum cukup dioptimalkan oleh Indonesia, baik visualnya maupun kandungannya untuk membangun kesejahteraan negara. Jangan bilang jika korupsi adalah sumber penyebabny, tapi juga perlu di lihat apakah kita sebagai “pemiliknya” sudah bisa menghargai apa yang kita punya?. Karena korupsi hanya sebagian kecil dari masalah yang ada. Dan tidaklah bijaksana jika hanya menyalahkan orang lain.
Sebagai generasi yang inovatif dan mengerti agama, tentunya mudah bagi kita untuk bisa berperan penting dalam peramutan “warisan” alam yang kita “punya”. Punya andil dalam hal yang kecil, yang setidaknya di mulai dari men-Cintai Alam Indonesia saja rasanya sudah menjadi hal yang sangat penting dan besar dalam zaman sekarang ini.
Akhirnya, CINTA ALAM INDONESIA yang kita selalu dengar, yang kita selalu ikuti ternyata punya makna yang luar biasa, punya makna yang luas bagi generasi penerus. Tidak hanya sekedar mengahasilkan makalah, membacakan malakah, camping, bernyanyi lagu nasional, meningkatkan rasa syukur, menambah semangat perjuangan, tapi didalamnya juga mengandung pesan yang sebenernya yaitu : Cinta Alam Indonesia.

Logo Enjoy Jakarta

Add Comment
Logo/lambang Enjoy Jakarta
"Taman Mini"
Logo Enjoy Jakarta
Taman Mini is a beautifully planned and well maintained theme park in which the varied cultural and artistic traditions of indonesia's people are depicted in all their colour and diversity. Each of the country's 27 provinces is represented by its own pavillion. and area. There, the handicrafts and food of that province can be purchased. There are regular performances of traditional dance -- and splendid wedding ceremonies are also held. Within the 100-hectare Taman Mini complex, you'll also find botanical gardens, a bird's park, an Aquarium, a Komodo Dragon museum, A great collection of marriage regalia, a stamp exhibit, an elaborate telecommunications display, an aerial tramway and a giant-screen IMAX movie theatre, along with rides & amusements. New attractions are being added all the time. This is a family-oriented spot, so it's specially crowded on weekends. Try to spend a whole day just wandering around, if you can. Dont Forget to bring your Camera with you! ---You can get to "Taman Mini" along the tollway by taking a taxi from any mid-city hotel. Many local tour companies also include it as a stop on their itineraries. For more information and full schedule of activities, call 840-9270.
Ancol, located alone the oceanfront in North Jakarta and just 20 minutes from Monas by taxi, is one of the capital's true delights. There's a Marina (-- departure point for travel to a series of offshore island resorts --), an eighteen-hole golf course open to the public, an elaborate water park, an oceanarium (-- Sea World --), the Dunia Fantasia amusement park and the outdoor art market called Pasar Seni. Pasar Seni is an excellent place to watch painters, woodcarvers, leather crafters and other artisans at work. It's also a great spot to enkoy fried squid salad or chicken soup or es kelapa muda at a shaded outdoor restaurant or enjoy free performances of music, dance or puppetry on the centrally located outdoor stage. Unlike the ever popular Jl. Surabaya market, Pasar Seni has no high-pressure touts or "special-price-for-you-today" atmosphere. Therefore, spending an hour or two is a superb way to escape from the central city's congestion and noise.

Built during the administration of Soekarno, Indonesia's first president, this towering obelisk topped with a golden flame can be seen from nearly any part of Jakarta and serves as a useful reference point for those apt to get lost. An elevator takes visitors to the very top of the 132-metre monument, where there's an observation desk. At the base of the monument is a small museum containing historical exhibits and dioramas. Monas is open seven days a week from 8:00 am to 5:00 pm.
Even Bill Clinton managed to sqeeze in a little shopping recently at this famous street market in Jakarta's centrally located Menteng neighborhood. Along this half-kilometer stretch just off gracious Jl. Diponogoro is a collection of stalls selling "antiques" (-- many of them newly fabricated --). The selection includes puppets, weavings, musical instruments, nautical bric-a-brac, wooden carvings and much much more. Bargain strenuously! And if you need extra luggage to carry home your purchases, there are at least a dozen shops selling suit cases of every concievable size and shape.
This collection of animals is located in South Jakarta, about a half-hour's taxi ride from the city sentre. The atmosphere is extremely pleasant, with long shaded walkways winding among exhibits. On display are many of Indonesia's rare and endangered wildlife species: the komodo dragon, the sumateran tiger, the orang utan, the cendrawasih bird & so on. There are plenty of food stalls and small informal restaurants at the zoo too, making it pleasant place to grab a bite. To get there, ask your taxi driver to take you to "Kebun Binatang Ragunan". (-- chances are that he won't know the word "zoo"! --)
TIM is a collection of buildings in the Cikini neighborhood housing exhibit halls and performance spaces dedicated to the arts. Within the complex, you'll also find a planetarium, several cinemas and numberous small restaurants and foodstalls.
It was from this spot in North Jakarta that the city originated nearly five centuries ago. Today, there's a maritime museum to visit, a fish market to tour (best early in the morning) and some interesting lanes to walk along. The most memorable sight, thought, is the very long row of hand-built wooden sailing ships (called perahu pinisi) which still carry cargo across the open sea to other indonesian islands. They're lined up in all their splendor -- almost as if they were posing for your camera!
This memorial near the "Taman Mini Theme Park" is built at the site where the bodies of seven murdered military officers were dumped into a well during an abortive coup in 1965.
This Historic square was an important center of municipal life during colonial times under the dutch. Today, its a great place to learn more about Jakarta's political and cultural history because of the museums around or near it. (it is also convenient to the Pasar Ikan area). Bordering the square to the south is the Jakarta History Museum, built in 1627 as a warehouse and today housing an interesting collection of archeological and historical items: statuary, paintings and drawings, furniture, coins & so on...
Along the East Side of Fatahillah square is the city's Museum of Fine Arts. It contains a fairly comprehensive collection of works by such well-know Indonesian artists as: Raden Saleh, Affandi, Basuki, Abdullah, Dullah, Srihadi and Jeihan. The array of ceramics (both local & Foreign) on display is also quiet varied.
West of the square is the Wayang Museum, housing a diverse collection of traditional puppets from across the archipelago. Housed in a very old dutch mansion.
The National Museum, located along Jl. Merdeka Barat, the street bordering Monas square on the west, is a vast repository of things Indonesian: gold jewelry, bronze and stone sculptures, traditional costumes from various regions, stamps, coins, ornate, old colonial furniture, puppets, toys, modes of transportation, geologic samples, old prints and much much more. You could easily get lost here --happily so-- for several days. It's easy to recognize the building since its marked by two copper elephant statures in front.
Off the beaten track (on Jl. K.S. Tuban in the neighborhood called Tanah Abang), the textile museum will fascinate anyone interested in traditional weavings and old techniques for hanad-looming and dye-printing fabrics. Most of Indonesia's many cultural groups are represented in the collection.
This Museum on Jl. Gatot Subroto contains many dioramas and exhibits relating to Indonesia's struggle for independence. There are displays of weapons -- and you can have your photo taken while posing next to a bullet-riddled sedan.
Hundred of Islands located in the waters off Jakarta are known collectively as The Thousand Islands. Many have become weekend getaway spots for Jakartans in search of clean cool air and a bit of quiet. Some of these islands contain up-market accomodations, fancy restaurants and an abundance of recreational options. Others offer modest facilities. Getting out of the island of your choice (from the ancol marina) could take as little as fifteen minutes or as long as three hours.

Logo Visit Bogor 2011

Add Comment
Logo Visit Bogor 2011

Para pengelola usaha kecil menengah (UKM) serta para pelaku kerajinan siap menyukseskan program Visit Kabupaten Bogor 2011.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor Aan Surya Priana dalam perbincangan dengan Antara di Cibinong, Sabtu (17/7), mengemukakan, tahun 2011 telah dicanangkan sebagai tahun kebangkitan dunia pariwisata Kabupaten Bogor.
Ia mengatakan bahwa Bupati Bogor Rachmat Yasin, sejak 2009 telah mencanangkan 2011 sebagai tahun kebangkitan dunia pariwisata dan pertanian Bogor.
Visit Bogor 2011, lanjut Aan, mengambil tema pengembangan potensi lokal, kerajinan rakyat, pertanian hingga pedesaan. "Agenda visit Bogor 2011 merupakan momentum positif bagi kebangkitan berbagai potensi lokal, termasuk UKM dan koperasi," papar Aan.
Karena itu, pihaknya, akan memanfaaatkan program Visit Bogor 2011 sebagai wahana bagi pengembangan UKM dan koperasi yang ada di Bogor. Berbagai produk dan karya para pelaku UKM yang ada di Bogor, lanjut dia, akan diperekenalkan dan dipasarkan secara luas, sehingga diharapkan dapat terus menggeliat.
"Kami siap mendukung program Visit Bogor 2011. Kami berharap visit Bogor berhasil, yang ditunjukkan dengan geliat usaha para pelaku UKM dan kerajinan rakyat," paparnya. Aan mengemukakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai upaya dan langkah guna memandu para pelaku UKM dalam menyambut tahun visit Bogor yang akan jatuh lima bulan lagi.

"Kami tengah menyiapkan berbagai program pelatihan, agar para pelaku UKM dan kerajinan memiliki kesiapan menyambut Visit Bogor 2011," terangnya. Pelatihan yang tengah disiapkan yaitu mengenai tata cara pengemasan produk yang baik hingga pengajuan hak paten. "Melalui pengemasan yang baik, kami berharap produk UKM Bogor dapat bersaing di pasaran," ujarnya.
Tingkatkan UKM
Program "Visit Bogor 2011" yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diharapkan dapat membangkitkan potensi dan gairah usaha kecil dan menengah (UKM) yang berada di daerah tersebut. Anggota Komisi E DPRD Kabupaten Bogor Muhamad Romli di Cibinong, Sabtu, mengatakan, program "Visit Bogor 2011" memiliki peran penting dan prospek cerah dalam upaya membangkitkan potensi UKM.
Visit Bogor 2011 diharapkan dapat dikelola secara optimal untuk membangkitkan UKM daerah ini," kata Romli.
Menurut dia, program Visit Bogor 2011 dinilai prospektif karena dapat mengundang kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Bogor.Bahkan Pemkab Bogor menargetkan jumlah wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke daerah itu pada 2011 menembus angka 2,7 juta orang.
Romli mengatakan, kunjungan 2,7 juta wisatawan ke Kabupaten Bogor merupakan pasar yang sangat prospektif dalam mengembangkan potensi UKM.
"Kunjungan 2,7 juta wisatawan ke Bogor pada 2011 dapat menjadi pasar besar bagi usaha yang dikembangkan rakyat," tambahnya.
Oleh karebna itu, Romli mengajak para pelaku UKM daerah Bogor memanfaatkan potensi besar pasar tersebut dengan menawarkan berbagai produk UKM yang berkualitas tinggi."Visit Bogor akan menjadi alat picu yang sangat efektif untuk memasarkan produk UKM warga Bogor. (sug/als)
Sumber: Antara 21/11/2010