Peranan PT. ANI SUBAM PERKASA UNIT SPBU km 18 Aimas dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
Peranan PT. ANI SUBAM PERKASA UNIT SPBU km 18 Aimas dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
1 Comment
BAB IV
PELAYANAN PELANGGAN SPBU
4.1 Pelatihan Pekerja
Pelayanan tidak hanya menyangkut masalah teknis (ketrampilan pengoperasian peralatan), namun juga masalah-masalah non-teknis (seperti penampilan, pelayanan prima dan penanganan keluhan pelanggan). Untuk itu, materi pelatihan Operator difokuskan pada kemampuan untuk melayani pelanggan dengan baik, serta didukung oleh materi teknis sebagai bekal pengetahuan Operator dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Sedangkan untuk pengawas SPBU, pelatihan difokuskan pada tertib administrasi di SPBU, perawatan peralatan, dan manajemen shift.
Khususnya untuk Pelatihan Operator SPBU, pendekatan yang digunakan untuk Pelatihan Operator SPBU tidak sama dengan pelatihan-pelatihan pada umumnya, mengingat latar belakang Operator yang beraneka ragam. Dari hasil pengamatan, karakter Operator sangat dipengaruhi hal-hal berikut : latar belakang pendidikan, lingkungan tempat mereka kerja, karakter pelanggan, dan karakter serta perlakuan Pengusaha kepada Operator. Pada umumnya SPBU dengan Pengusaha yang memiliki hubungan baik dengan para Operator-nya akan memiliki Operator yang berdedikasi tinggi, serta lebih termotivasi untuk memberikan layanan kepada pelanggan lebih baik dibandingkan Operator SPBU lainnya. Mengingat latar belakang pendidikan Operator pada umumnya tidak terlalu tinggi (rata-rata lulusan SLTA), pendekatan pelatihan dilakukan dengan materi yang lebih membumi.
Gambar 4.1 : pelatihan (bimbingan) kepada karyawan SPBU
4.2 Meningkatkan disiplin karyawan
Untuk meningkatkan kualitas atau kedisiplinan karyawan perusahaan SPBU membuat formulir daftar hadir setiap karyawan spbu, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kehadiran setiap karyawan spbu. Sehingga pimpinan perusahaan dapat menetahui karyawan mana yang rajin dan mana yang kurang rajin serta karyawan mana yang sakit atau izin.
Dengan adanya daftar hadir ini diharapkan setiap karyawan atau operator SPBU dapat meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan karena biasanya karyawan menghindari kurangnya kehadiran ditepat kerjanya yang dapat mengakibatkan pimpinan perusahaan mengeluarkan sangsi kepada karyawan tersebut. Sangsi itu dapat berupa teguran, skorsing, atau diliburkan untuk sementara waktu dan sangsi yang paling berat adalah di keluarkan dari tempat kerjanya.
Gambar 4.2 : tabel absensi karyawan SPBU
Selain itu perusahaan SPBU juga memberikan reward atau penghargaan yang dapat berupa bonus kepada pihak karyawan yang berprestasi. Hal ini dapat mendorong karyawan SPBU untuk lebih disiplin lagi dalam menjalankan tugasnya. Dalam memberikan reward atau bonus kepada karyawan pihak perusahaan SPBU memberikan penilaian-penilaian kepada seluruh karyawan SPBU, penilaian tersebut antara lain yaitu :
1. Kerajinan
2. Berpakaian seragam (rapi)
3. Sopan, baik terhadap pimpinan atau pelanggan SPBU
4. Disiplin
Gambar 4.3 : tabel penilaian operator SPBU
4.3 Persiapan awal bekerja
Untuk meningkatkan kualitas terhadap pelayanan kepada pelanggan kendaraan, para operator di harapkan datang tepat pada waktunya selain itu karyawan di haruskan mengisi formulir kehadiran yang harus diisi oleh operator tersebut sesuai dengan namanya. sebelum memulai pekerjaannya terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan yang nantinya dapat mempermudah dalam melayani para pelanggan, diantara persiapan tersebut yaitu :
1. Menyediakan atau mempersiapkan modal awal dan uang receh
hal ini bertujuan untuk mempermudah para operator dalam melayani pelanggan terutama dalam mengembalikan uang kembalian kepada pelangan. Sehinggan pelanggan kendaraan dapat menerima uang kembalian dengan pas atau sesuai dengan uang yang diterimanya.
2. Pemeriksaan alat-alat perlengkapan
yang dimaksud pemeriksaan alat-alat perlengkapan di sini adalah alat-alat yang digunakan untuk mengisi bahan bakar ke tank kendaraan pelanggan SPBU, sehingga apabila terjadi kesalahan atau kerusakan dapat segera di tangani.
3. Penampilan operator
penampilan operator merupahan hal yang sangat penting bagi pelayanan terhadap pelanggan sebab seorang operator spbu melakukan kontak langsung dengan para pelanggan sebab pelanggan lebih senang dilayani oleh operator yang berpenampilan rapi ketimbang operator yang berpenampilan seperti preman.
Gambar 4.4 : penampilan operator SPBU standart (kiri), penampilan tidak memenuhi standart (kanan)
4.4 Pelayanan Pelanggan
Dari sisi penampilan, SPBU Pertamina harus memperhatikan kerapihan penampilan, baik penampilan SPBU-nya maupun penampilan pekerjanya. SPBU dituntut untuk menjaga kebersihan, mulai dari kebersihan pulau pompa, dan sarana pendukung lainnya. Sedangkan Operator sebagai lini terdepan SPBU harus tampil bersih dan rapi, memakai seragam sesuai ketentuan Pertamina, dan memakai sepatu. Selain tampilan fisik SPBU dan Operator, kebersihan toilet di SPBU juga harus diperhatikan, karena kebersihan toilet merupakan salah satu dari 3 hal yang paling diinginkan pelanggan saat memasuki SPBU. Walaupun Operator tidak bertanggung jawab langsung atas kebersihan toilet (karena SPBU umumnya menggunakan perusahaan cleaning service tersendiri untuk menjaga kebersihan toilet), namun Operator diharapkan dapat turut menjaga kebersihan toilet SPBU.
Dari sisi pelayanan, Operator diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, dalam artian menunjukkan bahasa tubuh yang baik, memiliki etiket komunikasi yang baik, dan mampu melakukan basa-basi baik dengan pelanggan. Dengan bekal kemampuan komunikasi tersebut, Operator diharapkan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan, serta menghadapi keluhan pelanggan. Menghadapi keluhan pelanggan tidak berarti Operator harus mampu menyelesaikan semua keluhan pelanggan, namun Operator harus dapat menanggapi keluhan pelanggan dengan cara yang baik, dan jika tidak bisa diselesaikan, dapat membantu pelanggan menyampaikan keluhannya kepada Pengawas. Jika keluhan pelanggan masih belum dapat diselesaikan, Pengawas akan mencatat keluhan pelanggan tersebut pada form keluhan pelanggan, dan pihak SPBU berkewajiban menindaklanjuti keluhan pelanggan tersebut dan mengkomunikasikan solusinya kepada pelanggan.
Gambar 4.5 : pengarahan yang diberikan kepada karyawan sebelum memulai tugasnya
Untuk memudahkan para Operator mengingat prosedur pelayanan pelanggan, saat ini para Operator dikenalkan terhadap 3S-PAS. 3S merupakan standar penampilan Operator dalam menghadapi pelanggan, yaitu Senyum-Salam-Sapa. Sedangkan PAS adalah jaminan pelayanan Operator saat melayani pelanggan, yaitu Pas Takaran, Pas Kembalian, dan Pas Layanan. Pas Takaran adalah ketepatan takaran dispenser saat mengisi BBM ke tangki kendaraan pelanggan, Pas Kembalian adalah ketepatan pemberian uang kembalian hingga pecahan Rp 100,-,dan Pas Layanan adalah jaminan bahwa pelanggan akan memperoleh pelayanan secara cepat dan tepat sesuai prosedur.
Gambar 4.6 : pelayanan terhadap pelanggan kendaraan
4.5 Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan oleh Operator SPBU di lapangan
SPBU merupakan salah satu badan usaha pelayanan bahan bakar baik bahan bakar bensin atau solar yang harus menerapkan ketiga langkah tersebut. Secara umum, dalam memberikan pelayanan pengusaha dan karyawan SPBU diharuskan untuk :
a. Pada saat pelanggan datang, segera ditemui.
b. Selalu senyum, sapa, salam kepada pelanggan.
c. Menyediakan cara yang paling mudah bagi pelanggan ketika hendak membeli.
d. Memjawab seluruh pertanyaan yang diajukan pelanggan secara profesional.
e. Memberikan kesan kepada pelanggan bahwa SPBU dijalankan secara profesional.
Jadi pelayanan adalah tindakan membantu, menolong, memudahkan, menyenangkan dan tindakan yang bermanfaat orang lain.
Gambar 4.7 : pelayanan operator SPBU terhadap pengguna kendaraan
4.6 Kaidah pelayanan yang harus diperhatikan
a. Pengusaha atau manajer SPBU harus menerapkan standar pelayanan pelanggan karena hal tersebut penting bagi pelanggan.
b. Pelanggan yang puas merupakan media yang terbaik untuk promosi dan hal ini akan menghasilkan pelanggan untuk kembali.
c. Pelanggan tidak tergantung kepada anda, tetapi andalah yang tergantung kepada pelanggan.
d. Pelanggan bukan seseorang untuk anda berargumentasi dan bersaing karena tidak seorangpun yang pernah menang berargumentasi dengan seorang pelanggan.
e. Pelanggan adalah seorang yang menunjukkan kepada anda apa yang diinginkan. Itu merupakan tugas anda untuk melayaninya yang pada akhirnya akan menguntungkan pelanggan dan tentunya bagi anda sendiri.
4.7 Standar layanan operator dan peralatan
4.7.1 Sikap operator SPBU
a. Ramah
Sikap ini penting untuk menciptakan suasana santai pada diri pelanggan.dalam suasana santai pelanggan akan lebih mudah untuk menyampaikan keinginannya sehingga petugas lebih mudah memahaminya dan dapat menghindari kemungkinan salah paham. Sikap ramah dapat di kembangkan dengan cara-cara sebagai berikut :
· Menciptakan suasana hati yang riang
· Melupakan hal-hal yang menjengkelkan
· Wajah yang selalu tersenyum
· Nada suara yang hangat
· Tidak membeda-bedakan pelanggan dan setiap pelanggan adalah pribadi yang penting.
b. Sopan santun
Sikap sopan dan santun adalah wajib, walaupun pelanggan bersikap negatif kepada kita. Sikap sopan dan santun merupakan cermin dari kepribadian yang tinggi sehingga pelanggan akan menunjukkan rasa hormatnya kepada kita.
c. Selalu peduli siap membantu
Pelanggan telah bermurah hati menggunakan produk dan pelayanan kita, maka sudah sepantasnya bila kita selalu peduli dan siap membantu agar pelayanan yang di berikan tidak mengecewakan.
d. Yakin dan percaya diri
Sikap yakin dan percaya diri harus dimiliki oleh setiap petugas. Tanpa sikap percaya diri kita tidak akan dapat meyakinkan dan membuat pelanggan percaya kepada kita. Sebab yakin dan percaya diri tersebut dapat dikembangkan dengan cara-cara berikut :
· Menghargai diri sendiri
· Memahami cara kerja di bagian kita
· Memahami peraturan yang berlaku
· Melaksanakan semua standar pelayanan yang ditetapkan perusahaan
· Pengetahuan yang memadai
e. Teliti dan hati-hati
Dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen seorang petugas atau operator pasti tidak ingin melakukan kesalahan walaupun kesalahan tersebut tidak begitu penting untuk dipersoalkan. Untuk itu dalam meningkatkan kepercayaan kepada konsumen, operator harus memiliki ketelitian atau kecernatan dan kehati-hatian dalam pelayanan.
f. Informatif
Operator diharuskan menguasai tentang produk yang di jual serta pengetahuan tentang fasilitas SPBU, sehingga dapat memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.
g. Menghargai waktu
Operator diharuskan sigap dalam melakukan pelayanan, karena pada umumnya pelanggan menghendaki pelayanan yang cepat.
4.7.2 Prinsip-prinsip dalam melayani
Prinsip-prinsip dalam melayani konsumen di kenal dengan istilah 3S (senyum, salam, sapa)
a) Senyum
Melayani selalu dengan senyum, walaupun menghadapi pelanggan yang sedang emosi. Dalam hati operator harus merasa riang, nyaman dan tulus melayani.
b) Salam
Salam maksudnya disini adalah melayani selalu dengan mengucapkan selamat pagi/siang/sore/malam atau selamat datang/jalan atau yang lainnya.
c) Sapa
Yaitu dengan ucapan yang hangat dan bersahabat, seperti Bapak, Ibu, Adik dan yang lainnya, atau dengan nama jika mengetahui dengan pasti nama pelanggan.
4.7.3 Penampilan operator SPBU
1. Pakaian seragam harus bersih dan rapi harus sesuai dengan standar pertamina.
2. Semua kancing baju telah dikancingkan dengan benar.
3. Ritjsleting harus di kenakan dengan benar.
4. Harus memakai sepatu dan kaos kaki.
5. Aksesoris yang di perbolehkan yaitu ikat pinggan, ikat rambut, subang/anting-anting yang serasi dengan busana dan tubuh (untuk wanita).
6. Tanda pengenal di kenakan dengantepat di dada sebelah kiri.
7. Tata rambut harus sesuai dengan wajah, usia, dan suasana kerja. Sebagai pedoman, tata rambut yang aman adalah potongan yang pendek dan rapi untuk pria dan memakai ikat rambut untuk wanita yang berambut panjang atau di potong pendek diatas bahu.
8. Kumis, jenggot dan cambang harus di cukur rapi, wajah yang bersih menimbulkan kesan sikap yang “bersih”.
9. Dalam melayani pelanggan, selain wajah yang paling sering terlihat oleh pelanggan adalah tangan. Perhatikanlah tangan operator harus bersih dan kuku terpotong rapi.
Gambar 4.8 : penampilan operator SPBU
4.7.4 Standar peralatan
Beberapa peralatan yang wajib tersedia bagi operator SPBU adalah :
1. Kalkulator
2. Bon pembelian dan alat tulis
3. Uang kembalian
4. Pakaian seragam dan tanda pengenal
5. Form keluhan pelanggan
Contoh format keluhan pelanggan
4.8 Prosedur pengisian BBM
1. Arahkan kendaraan yang datang ke unit pompa produk yang sesuai, dengan antrian yang paling sedikit serta memperhatikan posisi lubang tangki kendaraan.
2. Segera temui pelanggan dengan tersenyum, menyapa, dan mengucapkan salam.
3. Tanyakan kebutuhan BBM yang diinginkan (dalam jumlah liter atau jumlah uang), konfirmasikan kembali jumlah pengisian tersebut kepada pelanggan.
4. Membantu membuka tutup tangki bahan bakar kendaraan yang akan diisi.
5. Informasikan kepada pelangggan bahwa angka meter telah menunjukkan angka nol.
6. Set jumlah BBM yang diminta oleh pelanggan pada pompa dispenser. Angka nozzle dan kemudian isikan BBM kekendaraan sesuai yang diminta pelanggan.
7. Kembalikan nozzle kepada tempatnya dan bantu pelanggan menutup tanki kendaraan bahan bakar kendaraannya.
8. Beritahukan jumlah liter yang diisikan, daftarharga, dan nominal uang yang harus pelanggan bayar, kemudian tulis bonnya.
9. Terima uang dari pelanggan dengan mengunakan tangan kanan dan sebutkan nilai uang yang diterima dari pelanggan.
10. Berikan uang kembalian dan sebutkan nilai nominalnya kepada pelanggan berikut bonnya dengan menggunakan tangan kanan seraya ucapkan terima kasih, senyum, dan sampaikan ucapkan selamat jalan.
Gambar 4.9 : alat pengisian bahan bakar
Sebelum melakukan pengisian seorang operator harus memperhatikan keadaan atau situasi yang ada disekitar tempat pengisian BBM tersebut diantaranya adalah :
1. Mengingatkan pelanggan dengan sopan apabila belum mematikan mesin kendaraan, sedang merokok, atau sedang menggunakan telepon seluler.
2. Pengisian BBM harus berlangsung dengan cepat, tepat, dan profesional.
3. Jangan membelakangi konsumen dan meninggalkan unit pompa saat pengisian BBM.
4. Usahakan membuat pelanggan merasa nyaman saat menuggu pengisian dengan tetap tersenyum, berbasa-basi bila mungkin, atau mendengarkan saja.
Gambar 4.10 : operator SPBU melakukan pengisian BBM
4.9 Prosedur penanganan konsumen
Umumnya pelanggan mengiginkan pelayanan yang sempurna, namun ada kalanya pelayanan tersebut tidak terpenuhi. Hal ini akan memnyebabkan pelanggan akan kecewa kepada karyawan SPBU. Dalam keadaan tersebut, seorang karyawan yang sudah terlatih harus bisa menghadapi kondisi ini dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Dengarkan keluhan pelanggan dengan teliti dan simpati tanpa memotong pembicaraannya.
b. Tetaplah tenang. Bila perlu ambil tindakan yang diperlukan seperti mencatat, mencari data, mengecek apakah komplain tersebut benar atau tidak.
c. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memperjelas atau menegaskan.
d. Jawab komplain setelah pelanggan selesai bicara
e. Jika pihak SPBU memang bersalah, akui kesalahan, minta maaf dan perbaiki kesalahan jika dapat mengakhiri masalah.
f. Jika masih tidak puas, tawarkan solusi singkat dan sederhana sesuai dengan wewenang yang diberikan.
g. Jika tidak berhasil tawarkan pelanggan untuk menemui pengusaha SPBU atau karyawan lain yang telah diberikan wewenag untuk mengatasi masalah ini dengan waktu penyelesaian yang spesifik dan konsisten dengan waktu tersebut.
h. Catat setiap keluhan pada buku keluhan untuk perbaikan.
1. Tetap tenang dan sabar
2. Keluhan sekecil apapun tetap ditanggapi dan diselesaikan sampai tuntas.
3. Harus tetap rasional dan fokus pada permasalahan dan hindari gaya bicara berlebihan.
4. Jangan cari alasan pembenaran, selalu bersikap diplomatis dan sopan.
5. Jangan terpancing emosi. Ingatlah ! bahwa orang yang emosi tidak dapat berargumentasi dengan baik.
6. bertanyalah dengan sopan bila kurang jelas
7. sampaikan pengertian kita atas keluhan pelanggan
8. berfikirlah sebelum menjawab
9. putuskan dengan akal sehat sebelum menyelesaikannya
10. minta maaflah dengan sopan atas permasalahan pelanggan
11. meyakinkan bahwa permasalahan pelanggan tidak akan terulang
12. berterima kasih atas keluhan yang diberikan
13. jika masalah tidak dapat diselesaikan, antar pelanggan menemui pengawas / penanggung jawab SPBU
Beberapa pelanggan tidak banyak berkomentar dan tidak mengeluh, tetapi mereka tidak kembali lagi. Pengusaha SPBU harus menyadari bahwa anda membutuhkan pelanggan lebih dari mereka membutuhkan anda.
Keluhan pelanggan perlu tangani karena :
1. Pelanggan adalah penting
2. Keluhan pelanggan berguna untuk peningkatan kinerja SPBU
3. keluhan yang tidak ditangani dapat memperburuk citra SPBU
4. Jika dapat diselesaikan dengan cepat dan baik akan membuat pelanggan tidak meninggalkan kita.
Karena keluhan pelanggan adalah “ pertanyataan ketidak puasan atau kekecewaan mengenai harapan yang tidak terpenuhi untuk mendapatkan respon / tanggapan.” Sumber : Adam Smith Institute.
Seorang operator SPBU bertanggung jawab penuh terhadap peralatan yang digunakannya untuk mengisi bahan bakar BBM kepada pelanggan. Karena alat tersebut merupakan hal yang sangat penting opertor SBPU di
Yang perlu diingat dalam menghadapi keuhan pelanggan adalah :
a. Harapan pelanggan berkembang seiring dengan waktu dan volume transaksi.
b. Pernyataan keluhan dapat disampaikan dengan berbagai cara, media dan sasaran.
c. Semua keluhan pelanggan sekecil apapun harus datangani secara serius.
Gambar 4.10 : contoh formulir keluhan pelanggan
4.10 Kebersihan lingkungan
Pelayanan kepada pelanggan tidak hanya melayani dalam mengisi bahan bakar saja, namun pelayanan dapat mencakup kebersihan di lingkungan sekitar SPBU. Kebersihan di area SPBU harus selalu terjaga dan bebas dari sampah dan tumpahan minyak, saluran air harus dalam keadaan bersih dan lancar, disekitar SPBU harus ditempatkan bak sampah yang mencukupi selain itu ruang penjaga, kantor, toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan baik karena pelanggan akan lebih nyaman bila SPBU yang didatanginya bersih dari sampah atau tumpahan minyak.
Oleh karena itu menjaga kebersihan sangat penting bagi setiap karyawan SPBU karena :
1. Kebersihan termasuk 3 keluhan utama pelanggan SPBU pertamina.
2. Pelanggan beranggapan bahwa kebersihanterkait erat dengan jaminan kualitas dari SPBU tersebut.
3. Sebagai operator, diwajibkan untuk memperbaiki citra pertamina.
4. Dapat meningkatkan kesehatan dan semangat kerja operator dan karyawan lainnya.
Kebersihan peralatan SPBU juga penting diperhatikan seperti dispenser atau nozzel harus bersih dari segala macam coretan-coretan yang dapat mengganggu keindahan dari alat tersebut. Selain itu pelanggang bisa beranggapan bahwa SPBU tersebut memiliki kualitas kebersihan yang baik.
4.11 Keluhan operator
Tidak hanya pelanggan saja yang mempunyai keluhan-keluahan terhadap pelayanan SPBU, tetapi operator SPBU juga mempunyai masalaha atau keluhan-keluhan yang biasa disampaikan kepada pimpinannya. Keluhan-keluahan opertor dapat berupa gangguan atau kerusakan pada alat pengisian BBM yang membuat operator tersebut merasa tidak nyaman dalam menggunakanya.
Oleh karena itu, Pimpinan perusahaan harus selalu memperhatikan dan mengetahui permasalahan yang dihadapi seorang operator sehingga dapat diselesaikan dengan baik, Karena ini semua berpengaruh terhadap pelayanan pelanggan.
Gambar 4.11 : contoh formulir keluhan operator
4.12 Tanggung jawab operator
Dalam melayani pelanggan, operator SPBU memiliki tanggung jawab yang harus taati dan dilaksanakan diantaranya yaitu :
1. buang sampah ditempat sampah.
2. kosongkan tempat sampah bila sudah hampir penuh.
3. lap atau bersihkan dispenser, tiang kanopi, laci kerja serta peralatan penting lain yang ada disekitar pengisian bahan bakar setelah akhir kerja atau waktu luang diantara pengisian BBM
4. bersihkan langsung jika ada ceceran minyak atau kotoran.
5. laporkan kepada pengawas atau pimpinan jika menemukan fasilitas (misal : lampu, dispenser atau nozzel) yang rusak.
Operator juga harus menghindari hal-hal yang dapat membahayakan atau mengkotori peralatan yang ada disekitar area SPBU antara lain :
1. bersandar pada area pengisianBBM.
2. mengelap tangan di fasilitas area pengisian BBM.
3. meletakkan atau menempelkan barang-barang pribadi (stiker, foto, dsb) di fasilitas area pengisian BBM.