Sebagai
pendukung kebutuhan logistik dan operasi, ALRI memutuskan untuk
membangun beberapa pendirian darat baru di samping pangkalan-pangkalan
yang sudah ada, yaitu di Surabaya, Jakarta dan Belawan .
Adapun beberapa daerah yang diperioritaskan sebagai pangkalan ALRI atau Komando Daerah Maritim, adalah Riau, Makasar dan Ambon.
Pendirian
Komando Daerah Maritim Riau (KDMR) berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertahanan No. MP/A/170/54 tanggal 31 Maret 1954 dengan memperhatikan
Suart Keputusan Menteri Pertahanan No.34/MP/50 tanggal 04 Pebruari 1950
setelah melalui perubahan dan penambahan. Pada awalnya dibentuk suatu
Distrik Pengawasan Laut dan Pantai Tanjung Uban (DPLPTU) yang didasarkan
pada Keputusan Kasal No. G/4/6/13 tanggal 23 Desember 1950.
Lingkup
Daerah yang menjadi Wilayah tanggung jawab dan pengawasan DPLPTU
meliputi perairan Kepulauan Riau, khususnya sekitar Tanjung Uban yang
berbatasan langsung dengan Negara tetangga Singapura dan struktur
organisasinya merupakan suatu Komando Melalui Surat Keputusan Kasal
mengenai pembentukan KDMR ditetapkan bahwa :
1. Komandemen
Daerah Maritim Riau merupakakn Suatu Komando Angkatan Laut yang
dipimpin oleh seorang Komandan yang berkedudukan langsung di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kasal.
2. Kedudukan Markas Komando KDMR adalah di Tanjungpinang dengan daerah kekuasaan meliputi :
a. Daerah
perairan Propinsi Sumatera Tengah, pantai sebelah timur, termasuk
Kabupaten Kepulauan Riau dengan pulau-pulau Bintan, Karimun, Kundur,
Lingga, Singkep, Anambas, Natuna dan Tambelan.
b. Perairan Bengkalis.
Guna memudahkan pelaksanaan tugas pokoknya, maka KDMR memiliki kewajiban sebagai berikut :
1. Sebagai
suatu Kesatuan Komando, KDMR memegang � Militer Beheer � serta
kekuasaan Militer di Kabupaten Kepulauan Riau sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Pertahanan No. MP/A/170/54 tanggal 31 Maret 1954.
2. Mengawasi Daerah lautan serta memelihara Keamanan dan Ketertiban di Perairan yang termasuk dalam Daerah tanggung jawabnya.
3. Memegang Komando atas satuan-satuan AL yang berkedudukan di Daerahnya.
4. Menyelenggarakan tata tertib, pemeliharaan serta Administrasi para anggota AL yang ditempatkan di Daerahnya.
Susunan
organisasi KDMR secara perinsip sama dengan organisasi KDM lainnya,
yaitu terdiri atas : Komandan, Kepala Staf, Staf yang terdiri atas Biro
I, Biro II, Biro III dan Biro IV, serta dinas-dinas khusus. Kemudian
berdasarkan Surat Keputusan Men/Kasal No. A4/6/60 tanggal 18 Oktober
1960 dilakukan pergantian sebutan KDM ALRI menjadi Komando Daerah
Maritim (Kodamar).
Sejarah
dengan kebijakan tersebut KDMR berubah menjadi Kodamar II Riau. Dengan
memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan Strategisnya, serta
menyesuaikan dengan sterategi perang laut mengingat wewenang Hankam
telah dilimpahkan kepada Kowilhan sebagai Komando Utama Operasional
Hankam yang bersifat Gabungan Paduan, maka sebutan Kodamar berganti
menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral).
Pergantian
menjadi Kodaeral didasarkan kepada surat keputusan Menhankam Pangab
Nomor Kep B/429/69 tahun 1969 dan terhitung mulai Januari 1970 Kodamar
II Riau menjadi Kodaeral 2. Sejalan
dengan mulai diberlakukannya UU No. 20 Tahun 1982, dikeluarkan
Keputusan Pangab No. Kop/09/P/III/1984 tentang tugas-tugas Pokok TNI AL.
Nama
Kodaeral berubah menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Pada tahun
1984 Kodaeral 2 berubah menjadi Lantamal Tanjungppinang dengan Komandan
pertama Kolonel Laut (P) Ginanjar A sampai dengan tahun awal tahun 1986,
kemudian diganti oleh Kolonel Laut (P) TB. Husin Yusran sampai dengan
tahun 1988, giganti lagi oleh Kolonel Laut (P) Soperapto sampai dengan
tahun 1990, setelah menjabat lebih kurang satu tahun setengah, pada
tahun 1991 Lantamal Tanjungpinang berubah menjadi Lantamal II, dengan
Komandan Kolonel Laut (P) Prapto Prasetiantono sampai dengan pertengahan
tahun 1992, dengan Komandannya Kolonel Laut (P) Yuwarsono hanya
beberapa bulan saja lalu Lantamal II pindah ke Belawan.
Setelah
Lantamal II pindah ke Belawan maka di Tanjungpinang menjadi Lanal 02
dengan Komandan pertamanya Kolonel Laut (P) Abd. Rachman, kemudian Lanal
02 berubah menjadi Lanal Tanjungpinang, pada tahun 1994 Komandan Lanal
Tanjungpinang diganti oleh Kolonel Laut (P) Sudarmoyo sampai dengan
tahun 1995, lalu diganti dengan Kolonel Laut (P) Waroyo sampai dengan
Tahun 1997, kemudian diganti lagi dengan Kolonel Laut (P) Syamsumar
Hadiyanto sapai dengan tahun 2000 lalu diganti dengan Kolonel Laut (P)
Bambang Suwarto sampai dengan tahun 2002.
Pada
Tahun 2002 Lanal Tanjungpinang berubah nama menjadi Lantamal VII dengan
Komandan pertamanya dengan pangkat Kolonel Laut (P) Abd. Malik, setelah
menjabat beberapa bulan menjadi Laksma TNI sampai dengan tahun 2004,
kemudian di gantilagi dengan Kolonel Laut (P) Budi sampai dengan tahun
2005, kemudian diganti oleh Kolonel Laut (P) Hariadi sampai dengan tahun
2006, setelah itu di ganti lagi dengan Kolonel Laut (P) Among Margono,
setelah menjabat beberapa bulan pangkat Komandan naik menjadi Laksma TNI
dan berdasarkan Keputusan Kasal Nomor Kep/10/VII/2006 tanggal 13 Juli
2006. Lantamal VII berubah menjadi Lantamal IV sampai dengan tahun 2007.
Tahun
2008 dijabat Laksma TNI Marsetio, MM tahun 2009 Brigjen Marinir Lukman
Sofyan, tahun 2010 Laksma TNI S M. Darojatim, tahun 2011 Laksma TNI
Djoko Teguh Wahojo, tahun 2012 Laksma TNI Darwanto S.H., M.AP dan tahun 2012 s/d sekarang dijabat oleh Laksma TNI Agus Heryana.
Sumber Artikel : http://lantamal4.koarmabar.tnial.mil.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=20&Itemid=53
0 Komentar