Tanpa Muqawama, Pemerintahan baru di Lebanon Tak akan Terbentuk

Seorang ulama Lebanon menilai penentuan syarat pembentukan kabinet baru di negara tanpa melibatkan kubu muqawama tidak dapat diterima.

Kantor berita Labenon Ahad (22/9) melaporkan, Sheikh Ahmad Kabalan, salah satu ulama senior negara ini menandaskan, penentuan syarat oleh berbagai kubu guna membentuk pemerintahan tanpa melibatkan muqawama sama halnya dengan tidak adanya sebuah pemerintahan.
 
Kabalan seraya menekankan upaya menyelamatkan negara dari kevakuman politik menambahkan, mempermainkan nasib bangsa dengan bersandar pada tuntutan intelijen Amerika dan sejumlah negara Arab kawasan Teluk Persia seharusnya dihindari.
 
Ulama senior Lebanon ini menuntut digelarnya dialog nasional berdasarkan prakarsa Nabih Berri, ketua parlemen Lebanon dan menjelaskan seluruh kubu dengan mengedepankan solidaritas antar sesama melakukan upayanya demi kepentingan rakyat Lebanon.
 
Sheikh Kabalan juga meminta pemerintah Lebanon saat ini untuk membangun seluruh daerah dan tidak hanya terfokus pada Beirut.
 
Pasca pengunduran diri Najib Mikati dari posisi perdana menteri pada bulan Maret lalu, Tammam Salam dengan perolehan suara 124 mendukung dan empat menolak di parlemen pada 6 April 2013 ditunjuk untuk membentuk kabinet baru.
 
Namun demikian akibat sejumlah friksi internal dan sabotase Gerakan 14 Maret yang pro Barat serta sejumlah pemain asing, Tammam Salam sampai saat ini belum berhasil membentuk kabinet baru di Lebanon. (IRIB Indonesia/MF)
Previous
Next Post »
0 Komentar