"Dalam waktu dekat para kelompok teroris itu berdampak buruk pada Turki . Dan Turki akan menebus sangat mahal atas kontribusinya," kata Assad kepada sebuah stasiun televisi milik kelompok oposisi Turki, Halk TV, Jumat (4/10).
Presiden Assad juga menyatakan, "Tidak mungkin menggunakan terorisme sebagai kartu truf dan mengantonginya dalam saku Anda. Karena dia akan seperti kalajengking yang tidak akan ragu menyengat Anda setiap saat."
Wawancara Assad dan Halk TV itu memfokuskan pada kehadiran militan Al-Qaeda di dekat perbatasan Suriah dengan Turki, yang memaksa Ankara menutup salah satu jalur penyeberangan perbatasan dengan Suriah bulan lalu menyusul bentrokan antara kelompok Al-Qaeda dan Pasukan Bebas Suriah (FSA) di kota Azaz, utara Suriah.
Pada tanggal 23 September, Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan negaranya tidak mampu mencegah infiltrasi militan dari Suriah ke wilayahnya meski telah diambil berbagai langkah keamanan ketat di sepanjang perbatasan .
Presiden Suriah juga menuduh Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan bohong atas situasi di Suriah. "Semua yang dia katakan tentang Suriah dan orang-orangnya bertumpu pada kebohongan ... Erdogan tidak melakukan apapun kecuali mendukung teroris."
Turki telah menjadi pendukung utama kelompok militan dan teroris melawan pemerintah Suriah sejak pecahnya kerusuhan di negara itu pada pertengahan Maret 2011.
Kamis (3/10), parlemen Turki memperpanjang hingga satu tahun otorisasi pengerahan pasukan ke Suriah jika diperlukan.
Di bagian lain pernyataannya, Presiden Assad juga mengakui bahwa helikopter Suriah yang ditembak jatuh oleh militer Turki pada tanggal 16 September telah melanggar wilayah udara Turki, namun ia menegaskan bahwa langkah itu dimaksudkan untuk mencegah "infiltrasi para anasir teroris dalam jumlah besar."
Menurut Presiden Suriah , dua pilot Suriah dipenggal oleh anasir Takfiri setelah helikopter tersebut jatuh di wilayah Suriah.(IRIB Indonesia/MZ)
0 Komentar