Kapanlagi.com - Pedagang suvenir di Thailand mengaku suka dengan wisatawan asal Indonesia karena ramah, suka bercanda dan terpenting cukup royal membelanjakan uangnya meskipun sedikit cerewet.
"Kalau turis dari negara lain, umumnya bersikap kaku serta berbelanja untuk kepentingan sendiri, namun wisatawan Indonesia beli suvenir tidak hanya untuk anak dan cucunya, namun juga untuk pembantu dan tetangganya," kata seorang pedagang pakaian di sekitar objek wisata, eks-istana Thailand, di Bangkok, Sabtu (8/8).
Pedagang pakaian yang lebih suka dipanggil Cindy itu cukup fasih berbahasa Indonesia. Namanya sedikit diubah, karena bagi lidah orang Indonesia sangat sulit menyebut namanya dalam bahasa Thai.
Bahasa Thai adalah bahasa nada dan bahasa analitis. Kombinasi antara nada, ortografi yang kompleks, penanda hubungan dan fonologi yang berbeda dapat membuat bahasa Thai sulit dipelajari orang.
Meskipun ada beberapa kata sama dengan yang ada dalam bahasa Indonesia --diperkirakan karena pengaruh Hindu dalam menggunakan Bahasa Sansekerta, seperti putra, putri, singa, dan suami-- namun tetap saja sulit melafalkan nama-nama orang di Thailand.
"Karena sering melayani orang Indonesia, saya jadi pintar bahasa Indonesia, dan suka dengan pelancong dari Indonesia," kata Cindy dengan tata bahasa Indonesia cukup baik meskipun logat Thai masih sangat kental.
Hal senada diakui oleh pegawai di pusat penjualan batu pertama dan kerajinan kulit di Gems Gallery Internasional Manufacture Co, Ltd, Phayathai Bangkok.
Harga cukup mahal dari berbagai jenis batu pertama seperti ruby dan safir yang diikat emas putih, emas kuning atau perak tetap diburu oleh wisatawan asal Indonesia.
"Saya suka melayani wisatawan asal Indonesia karena orangnya ramah, suka bercanda serta tidak segan mengeluarkan uangnya. Memang ada sebagian yang cerewet karena suka menawar barang namun umumnya mereka tetap membeli," kata salah seorang karyawati yang mengubah namanya agar mudah dikenal wisatawan sebagai Dina.
Pengakuan beberapa pedagang dan karyawan di sejumlah pusat perbelanjaan yang banyak dikunjungi wisatawan di Bangkok agaknya tidak berlebihan apabila melihat banyaknya tas atau barang bawaan orang Indonesia dari lokasi yang sekaligus objek wisata belanja itu.
Rata-rata wisatawan Indonesia membawa dua tas cukup besar berisikan barang-barang belanjaan yang sebagian dijadikan cenderamata.
Para supir, juga mengakui suka melayani wisatawan asal Indonesia karena memberi tip cukup besar.
"Orang Indonesia suka beri tip besar dan umumnya bisa berbahasa Inggris, apalagi jika kita melayani dengan baik, bersikap jujur dan sopan maka kita juga cukup dihargai. Kalau wisatawan asal negara-negara Eropa memang juga memberikan tip tapi nilainya kecil, sedangkan wisatawan asal Jepang dan Korea agak sulit kita layani karena umumnya kurang paham bahasa Inggris," kata Mith, salah seorang sopir yang sering mangkal di Jalan Ploenchit Bangkok yang bisa berbahasa Inggris.
Beberapa wisatawan asal Indonesia mengaku bahwa salah satu keunggulan sektor kepariwisataan di Thailand ketimbang Indonesia, yakni terkait faktor kenyamanan, keamanan, murah dan menarik.
"Cuma kebijakan pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan pembayaran fiskal Rp2,5 juta bagi yang tidak memiliki Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP) sedikit menjadi ganjalan bagi warga Indonesia dalam berpergian," ujar salah seorang wisatawan asal Jawa Barat yang ditemui di Bangkok.
Kebijakan itu, katanya, tidak saja menjadi ganjalan bagi calon pelancong, namun juga sempat jadi pertanyaan pihak Malaysia dan Thailand, mengingat sejak lama ketiga negara telah sepakat dalam kerja sama Indonesia, Malaysia, Thailand-Growth Triangle (IMT-GT).
Kebijakan yang diberlakukan pada 1 Januari 2009 itu dianggap pihak Malaysia dan Thailand menjadi salah satu faktor penghambat kunjungan wisata ke negara itu.
Melalui kebijakan itu, maka Indonesia dianggap tidak mendukung pengembangan sektor kepariwisataan antarnegara, mengingat kerja sama IMT-GT tersebut ditandatangani antar pemerintah atau "Government to Government"
ORANG INDONESIA ASLINYA EMANG RAMAH2 TP KARNA KURANGNYA KEMAMPUAN KITA UNTUK MENYARING BUDAYA ASING DAN PERAN PEMERINTAH YANG MASIH BELUM OPTIOMAL BELUM BISA MEMBUAT NEGARA KITA LBH BAIK PADAHAL SDM KITA BAIK DI MATA ORANG LUAR!
Ardi La Madi's Blog
thailand
Turis indonesia dicintai di thailand
wawasan
wisata
Turis indonesia dicintai di thailand
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar