PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah BUMN di Indonesia yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau
yang bersebelahan serta menyatukan pulau-pulau besar sekaligus
menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki
penyeberangan guna mempercepat pembangunan (penyeberangan perintis).
Sejarah
Pada Tahun 1973, PT Indonesia Ferry (Persero) bernama Proyek ASD Ferry (PASDF) kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986 dan selanjutnya tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum ASDP menjadi Perusahaan Perseroan
mengartikan bahwa pola usahanya diharapkan mampu bersaing dengan
perusahaan swasta maupun badan usaha negara lainnya tanpa meninggalkan
fungsinya sebagai penyedia penyeberangan perintis.
Pada tanggal 5 Agustus 2008, dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi,
PT Indonesia Ferry (Persero) melakukan penandatanganan Pakta Integritas
yang menandai diberlakukannya perubahan struktural perseroan dimulai
dari perubahan nama dan logo dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
menjadi PT Indonesia Ferry (Persero), redefinisi visi dan misi,
penegasan usaha pokok, penciptaan usaha penunjang, revitalisasi dan
investasi alat produksi, restrukturisasi total serta rencana strategis
bisnis. Semua hal tersebut adalah bagian dari pelaksanaan program
transformasi bisnis yang diharapkan dapat mengubah posisi PT Indonesia
Ferry (Persero) menjadi BUMN yang dapat memberikan kontribusi bagi negara.
Kasus
- KMP Digul
Pada bulan Juli tahun 2005, Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Digul tenggelam dalam perjalanan dari Merauke ke Tanah Merah. Kapal seberat 150 ton ini resminya mengangkut 50 penumpang, tetapi
menurut saksi mata ada lebih dari 200 penumpang. Muatan maksimal kapal
adalah 153 orang. KM Digul resminya adalah kapal untuk berlayar di
sungai, tidak di lautan. Tetapi karena tidak ada kapal lain, kapal ini
dipakai untuk berlayar di laut. Lautan di sekitar kecelakaan ini memang
sudah diketahui sangat buad di bulan Juni dan Juli. 15 orang berhasil
diselamatkan, 2 awak dan 13 penumpang. Kapal juga memuat mesin-mesin
berat, motor dan 40 ton minyak disel. Kapal diberitakan tenggelam saat
berlayar di cuaca buruk.
- KM Bahuga Jaya
Pada hari rabu, 26 september 2012, Kapal Motor Bahuga Jaya tenggelam
di Selat Sunda setelah menabrak kapal tanker. Delapan orang tewas, dan
beberapa luka parah. Diperkirakan ada lebih dari 200 penumpang di kapal
saat terjadi kecelakaan.
- KMP Munawar
Pada hari jumat, 3 januari 2014, pukul 04.00 WITA, Kapal Motor
Penyeberangan (KMP) Munawar tenggelam di perairan Sumbawa, saat berlayar
dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano,
Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tiga orang dikonfirmasi tewas, dan puluhan hilang. Diperkirakan ada 80
sampai 160 penumpang, dimana sekitar 90 percent bisa diselamatkan. Sebab
dari tenggelam adalah kebocoran. Penumpang sudah mensinyalir kebocoran
saat kapal baru berangkat jam 02.00 dan memperingati awak kapal, tetapi
tidak dapat tanggapan.
Sumber : Wikipedia
0 Komentar