![]() |
Logo Korem 152 Babullah |
Request logo by Novi Alim Murdani
Wilayah seribu pulau Maluku yang secara demografis relative rawan
dari segi Hankan dan rentan terhadap pertikaian, kemudian adanya
pemekaran daerah dengan terbentuknya Propinsi baru yaitu Maluku Utara
dan diresmikannnya beberapa kota dan kabupaten baru baik di wilayah
Maluku maupun Maluku Utara, kondisi ini memerlukan adanya upaya
antisipasi dini, terutama dari segi pertahanan dan keamanan sehingga
kelangsungan roda pemerintahan yang baru saja terbentuk berjalan
sebagaimana yang diharapkan.
Berkaitan dengan tuntutan situasi dan kondisi wilayah dari aspek pertahanan dan keamanan tersebut, maka sesuai dari kebijakan Komando Atas terbentuklah Korem 152/Babullah berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep / 10 / III / 2003 tanggal 13 Maret 2003 tentang pembentukan Korem 152/Babullah, sehingga tanggal berdirinya ditetapkan terhitung mulai tanggal 13 Maret 2003, sedangkan tanggal peresmiannya Korem 152/Babullah oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard R tanggal 18 Maret 2003 bertempat di Ambon. Semenjak berdirinya, Korem 152/Babullah senantiasa turut aktif dalam upaya pemulihan kondisi stabilitas keamanan dan pengembalian pengungsi serta perbaikan sarana dan prasarana pasca konflik horizontal yang terjadi di daerah ini baik melalui TMMD ( Tentara Manunggal Masuk Desa ) dan Karya Bhakti.
Berkaitan dengan tuntutan situasi dan kondisi wilayah dari aspek pertahanan dan keamanan tersebut, maka sesuai dari kebijakan Komando Atas terbentuklah Korem 152/Babullah berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep / 10 / III / 2003 tanggal 13 Maret 2003 tentang pembentukan Korem 152/Babullah, sehingga tanggal berdirinya ditetapkan terhitung mulai tanggal 13 Maret 2003, sedangkan tanggal peresmiannya Korem 152/Babullah oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard R tanggal 18 Maret 2003 bertempat di Ambon. Semenjak berdirinya, Korem 152/Babullah senantiasa turut aktif dalam upaya pemulihan kondisi stabilitas keamanan dan pengembalian pengungsi serta perbaikan sarana dan prasarana pasca konflik horizontal yang terjadi di daerah ini baik melalui TMMD ( Tentara Manunggal Masuk Desa ) dan Karya Bhakti.
Dengan upaya-upaya ini diharapkan masyarakat semakin sadar untuk
membangun kembali wilayahnya dan sadar akan arti hidup kebersamaan
dengan berbagai keragaman etnis dan budaya dalam bingkai NKRI tercinta.
Kita sadar, ditengah-tengah masyarakat tersimpan senjata standar
organik yang rawan jika digunakan dan dapat memicu kembali terjadinya
konflik, oleh karena itu Danrem 152/Babullah Kolonel Art T. Edy Widagdo,
diberbagai kesempatan selalu menghimbau masyarakat agar dengan penuh
kesadaran menyerahkan senjata standar militer tersebut kepada pihak
aparat. Perjuangan Sultan Babullah dalam mengusir Bangsa Portugis dari
bumi Maluku Utara antara tahun 1574-1578 adalah peristiwa heroik yang
amat bersejarah bagi rakyat Maluku Utara, Rakyat Ternate, Jailolo,
Tidore, Bacan secara serempak berjuang bersama angkat senjata.
Semangat kepahlawanan Sultan Babullah itu, dimasa-masa perjuangan
Korem 152/Babullah kedepan masihlah panjang dan tidaklah ringan, namun
dengan semangat Babullah dan dukungan seluruh masyarakat Maluku Utara
serta ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Insya Allah pengabdian Korem
152/Babullah semakin hari akan semakin menunjukkan prestasi yang
membanggakan bagi prajurit Korem 152/Babullah maupun masyarakat Maluku
Utara umumnya.
Sumber artikel : http://kodam16pattimura.mil.id/page/1609-korem152babullah.html
0 Komentar