Logo Komando Operasi TNI Angkatan Udara ( KOOPSAU ) II

Menyelenggarakan Pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI AU dalam jajarannya, dan melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara,mendukung penegakan kedaulatan negara di darat dan di laut di wilayahnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Komando Operasi TNI Angkatan Udara II. Disyahkan dengan Peraturan KASAU Nomor Perkasau/80/X2008 Tanggal 17 Oktober 2008.

Sejarah perkembangan Koopsau sebagai komando utama operasional TNI, tidak lepas dari sejarah pertumbuhan dan perkembangan TNI Angkatan Udara khususnya serta TNI pada umumnya.
Diawali dari terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 oktober 1945, maka dibentuk pula TKR bagian penerbangan yang bertugas membina pangkalan–pangkalan udara dan mengoperasikan pesawat dan fasilitasnya dari angkatan udara belanda. Setelah pemulihan kedaulatan Negara Republik Indonesia  tahun 1950, dilaksanakan penyempurnaan organisasi dan manajemen TNI Angkatan Udara, dimana didalamnua termasuk juga penyerahan fasilitas dan pesawat-pesawat belanda kepada TNI Angkatan Udara, diantaranya adalah pesawat C-47, Dacota, B-25 Mitchel, P-51 Mustang dan PBY-54 Catalina.
Sehubungan dengan adanya pesawat-pesawat tersebut, maka berdasarkan Skep Kasau Nomor : 28/IV/51 tanggal 23 April 1951 dibentuklah skadron-skadron udara dengan nama group operasional.
Untuk lebih mengaktifkan dan mengfungsikan keberadaan skadron-skadron udara tersebut, maka berdasarkan Skep Kasau Nomor : 57/23/PENG/KS/52 tanggal 9 Juni 1951 group operasional  berubah menjadi Komando Operasi Angkata Udara (Koopsau). Kasau menetapkan Komodor Udara Roeslan sebagai Komandan Koopsau yang pertama. Motto Koopsau yang digunakan adalah Abhi Bhuti Antarikshe yang diartikan keunggulan di udara menjadi tujuan utama. Berdasarkan fakta itulah maka tanggal 15 Juni ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Koopsau.
Mengingat perkembangan organisasi TNI AU yang begitu dinamis, maka sejak berdirinya, nama Koopsau juga mengalami beberapa kali perubahan. Dari awalnya Koopsau, berubah menjadi Komando Group Operasi (KGK), kemudian berubah menjadi Komando Operasi (Koops), kemudian berubah menjadi Komando Paduan Tempur Udara (Kopatdara) dan sejak tahun 1985 kembali dengan nama Koopsau.
Sementara yang menyangkut hari ulang tahun, juga mengalami dua kali perubahan. Setelah tanggal 15 juni ditetapkan sebagai hari ulang tahun, pada perkembangan selanjutnya, timbul pemikiran bahwa sejarah keberadaan Koopsau, tidak lepas dari tugas nasional operasi udara pertama yang telah dilakukan TNI Angkatan Udara, yaitu pengeboman terhadap kedudukan tentara belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada tanggal 29 Juli 1947. Maka selanjutnya keluarlah ketetapan Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Nomor : SKP/380/V/1976 yang menyebutkan bahwa ulang tahun Koopsau diperingati tiap tanggal 29 Juli.
Akan tetapi perkembangan berikut menyatakan, karena tanggal 29 juli telah ditetapkan sebagai Hari Bakti TNI Angkatan Udara. Maka pimpinan TNI Angkatan Udara kembali mengeluarkan kebijaksanaan melalui Skep Nomor : SKEP/24/XII/1993, yang menetapkan hari ulang tahun Koopsau diperingati setiap tanggal 15 Juni.
Dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia, Koopsau menunjukan andil yang tidak sedikit, baik dalam konteks pelaksanaan tugas penegakan kedaulatan negara maupun operasi bakti lainnya, tercatat dalam tinta emas diantaranya adalah, Operasi Penumpasan Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, PRRI/Permesta, Gerakan Andi Aziz di Sulawesi Selatan, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja di Timor-Timur, Operasi GPK Timika Papua, Operasi Rencong, Operasi Trisula, Operasi Wisnu untuk menanggulangi Gerombolan PGRS/Paraku di Kalimantan Barat serta masih banyak lagi operasi lainnya.
Sedangkan dalam Operasi Bakti, keterlibatan Koopsau antara lain pada Operasi Maritim, Opersi Pemilu, Operasi Pelita Udara, Operasi Wamena dan Mapenduma, Operasi Wibawa Papera, Operasi Jembatan Udara, Operasi Pelikan, Operasi Penanggulangan Kelaparan Akibat Bencana Alam, baik di dalam maupun luar negeri, Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi di Alor, Nabire, Nangroe Aceh Darrusalam dan Sumatera Utara serta Pulau Nias dan Simeulue, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah serta pengangkutan pasukan dan logistik lainnya.
Dalam setiap kegiatan operasi dan latihan, baik yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara maupun TNI, Koopsau selalu tampil prima sesuai dengan fungsi dan tugasnya, yaitu menyelenggarakan pembinaan kemampuan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan yang ada jajarannya dalam upaya menegakkan kedaulatan wilayah udara, mendukung penegakan kedaulatan di darat dan di laut serta menyelenggarakan angkutan udara.
Saat ini Koopsau tergelar dalam dua wilayah, yaitu Koopsau I bermarkas di Jakarta, mempunyai tanggung jawab di wilayah barat Indonesia. Koopsau saat ini menbawahi 20 Pangkalan Udara. Sementara Koopsau II bemarkas di Makassar, Sulawesi Selatan mempunyai tanggung jawab di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Koopsau II saat ini membawahi 20 pangkalan udara, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Koopsau juga didukung dengan enambelas Skadron Udara yang terdiri dari Pesawat-Pesawat Tempur, Angkut dan Helikopter, serta delapan Skadron Teknik.
Semua pengabdian prajurit Koopsau merupakan perwujudan dari semangat dan tekad TNI Angkatan Udara, untuk menjadi Bhayangkari negara dan bangsa yang siap menjaga serta menegakkan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua itu dilaksanakan oleh para prajurit Koopsau tanpa pamrih dan tidak mengenal menyerah.
Untuk meningkatkan kemampuannya, koopsau terus melakukan pembinaan dan modernisasi alutsistanya. Penambahan alutsista modern terus dilakukan, seperti datangnya pesawat Sukhoi SU-27/30 MK. Sementara untuk meningkatkan profesionalisme para prajuritnya, Koopsau terus melaksanakan berbagai latihan yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari latihan perorangan latihan satuan, antar satuan hingga latihan puncak, baik latihan Jalak Sakti di Koopsau I dan latihan Sikatan Daya di Koopsau II.

dikutip dari : http://tni-au.mil.id/content/koopsau-ii-0
0 Komentar