Request Logo By Novi Alim Murdani
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, disingkat (Dispenad) adalah Badan Pelaksana Pusat ditingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Penerangan TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.
Tugas dan Fungsi
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) dalam menjalankan
tugas sebagai salah satu institusi di jajaran TNI-AD adalah menyampaikan
informasi secara benar dan profesional tentang hal ikhwal TNI AD
sebagai kekuatan pertahanan negara Matra Darat kepada masyarakat, serta
memberikan tanggapan yang simpatik manakala ada suatu informasi yang
dianggap dapat merugikan citra positif TNI AD. Selain itu sebagai
institusi yang sekaligus "Agen Informasi", bertugas mengolah informasi,
menyampaikan informasi, mengelola informasi, baik untuk pihak internal
maupun eksternal dan semua itu ditujukan dalam rangka mendukung tugas
pokok TNI Angkatan Darat.
Sejarah
Cikal bakal Penerangan TNI-AD, tampak sejak perang kemerdekaan. Satu
kenyataan yang tak dapat dipungkiri, walaupun secara resmi organisasi
Penerangan belum terbentuk, namun keberadaan dan perannya dalam
perjuangan bangsa, telah menampakkan hasil yang nyata. Sangat beralasan
apabila pada perkembangan selanjutnya, yakni dalam wadah organisasi
ketentaraan yang dibentuk 5 Oktober 1945, dengan nama Tentara Keamanan
Rakyat (TKR), eksistensi peran Penerangan semakin meningkat dan mulai
terorganisir, meski dengan personel dan peralatan yang sangat sederhana.
Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta pada waktu itu telah memiliki
bagian yang menjalankan kegiatan penerangan militer. Panglima Besar
Jenderal Sudirman menunjuk Mayor Jenderal H Anwar Tjokroaminoto sebagai
pimpinan Penerangan. Salah satu stafnya adalah bidang koordinasi pers
yang dijabat oleh Letnan K Suwarno.
Perkembangan penerangan militer semakin meningkat dalam jajaran
TNI-AD. Hal ini terlihat di beberapa satuan yang telah melakukan
kegiatan penerangan dalam organisasinya, antara lain: Penerangan Divisi X
Panembahan Senopati di Solo dipimpin Letda Harsono. Penerangan
Komandemen dipimpin Mayor Kartawirana di Sumatera dan Penerangan Divisi
II Sumatera dipimpin Letda Natjik Has.Kegiatan yang dilakukan masih
sebatas pemberian informasi melalui press release, siaran radio militer
dan sandiwara yang dilakukan secara teratur, yang dimanfaatkan sebagai
media informasi dan hiburan.Dengan perpindahan pusat pemerintahan dari
Yogyakarta ke Jakarta, Markas Besar TNI-AD juga dipindahkan ke Jakarta,
membentuk Badan Staf Umum yang terdiri dari SUAD I sampai dengan SUAD V.
Di samping itu dibentuk pula Staf Khusus disebut Kabinet KSAD, di
dalamnya terdapat Juru Bicara Kabinet dijabat oleh Mayor Imam Soekarto
(1950).
Fungsi dan peran Penerangan semakin diperlukan eksistensinya di
lingkungan TNI-AD. Oleh karena itu, Pimpinan Angkatan Darat memutuskan
membentuk organisasi penerangan melalui penetapan Kasad Nomor:
8/Kasad/Pnt/1951 tanggal 13 Januari 1951 dengan nama Bagian Penerangan
dan Penerbitan dipimpin oleh Letkol Imam Soekarto. Cikal bakal inilah
yang kelak setiap tanggal 13 Januari diperingati sebagai Hari Jadi
Penerangan TNI-AD.
Dinamika organisasi pun turut mewarnainya. Tahun 1953, melalui Surat
Keputusan Kasad Nomor: 224/Kasad/Kpts/1953 tanggal 24 November 1953,
Bagian Penerangan dan Penerbitan diubah namanya menjadi Penerangan
Angkatan Darat, berikutnya tahun 1955 melalui Penetapan Kasad Nomor: Tap
0-5 tanggal 5 Agustus 1955 diubah namanya menjadi Pusat Penerangan
Angkatan Darat. Dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Kasad Nomor:
Kep-269/5/1971 tanggal 12 Mei 1971 kembali berubah nama menjadi Dinas
Penerangan TNI-AD hingga sekarang.
Dispenad dalam Tugas
Pengabdian prajurit Penerangan dalam berbagai keadaan, baik di medan
operasi maupun partisipasinya dalam pembangunan, tak lepas dari
pasang-surutnya perjuangan bangsa. Dalam berbagai operasi dalam negeri,
kontribusi insan penerangan menjadi catatan tersendiri, antara lain
mulai Operasi Tegas di Riau tahun 1955-1957, Operasi Trikora di Irian
Barat tahun 1962, operasi penumpasan G-30-S/PKI, dan berbagai operasi
lainnya hingga penugasan Satgaspen Kolakops di daerah rawan Aceh
semenjak 11 Mei 2001 hingga sekarang. Begitu pula dalam penugasan
antarbangsa, prajurit Penerangan senantiasa hadir sebagai duta
perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda, mulai Garuda II
di Kongo pada tahun 1960 hingga Garuda XII B di Kamboja pada tahun 1982,
dan masih banyak pelaksanaan tugas khusus lain yang dilaksanakan
Dispenad dalam rangka tugas pokok TNI-AD, termasuk program peduli
bencana alam (Karya Bhakti TNI-AD Terpadu).
Artikel dikutip dari Wikipedia
0 Komentar