Marmaray, Kereta Bawah Laut Kebanggaan Turki


OLEH AZWIR NAZAR, mahasiswa Program Doktoral pada Hacettepe University, melaporkan dari Turki
MARMARAY adalah kereta api listrik bawah laut yang menghubungkan Asia dan Eropa di Laut Marmara. Peresmian Marmaray baru-baru ini dihadiri Perdana Menteri Thayyip Erdogan dan Presiden Turki Abdullah Gül. Tampak pula Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Rumania Victor Ponta, Presiden Somalia, Syeih Hasan Mahmud, dan sejumlah pejabat Eropa.
Marmaray ini merupakan gabungan dua kata. Marmara berarti Laut Marmara, sedangkan ‘Ray’ dalam bahasa Turki berarti kereta. Jadi, Marmaray artinya kereta api Marmaray. Sederhananya begitu.
Setelah Marmaray beroperasi, sekarang bila Anda hendak menyeberang ke Eropa dari Turki, hanya butuh waktu kurang dari lima menit Anda sudah bisa menginjakkan kaki di Eropa. Anda bisa naik di stasiun Ayrilikçesmesi (Asia) dan turun di Kazliçesme (Eropa). Bila menggunakan kapal feri Anda butuh waktu sekitar 15 menit. Saya pertama sekali menyeberang Selat Bhosporus dari Deniz-Kadikoy-Kozyatagi dengan kapal. Ditemani pemandangan laut yang memesona.
Marmaray kini telah menambah objek wisata baru dan destinasi turis ke Istanbul. Selain Aya Sofia, Blue Mosque, dan Bhosporus yang menjadi pilihan favorit turis yang berkunjung ke bumi Alfatih ini.
Media di Turki menyebut proyek fenomenal ini sebagai “Hayal gerce gedonustu” yaitu mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah mimpi rakyat Turki sejak tahun 1876 di masa Sultan Abdul Mecit II. Lebih dari 150 tahun lalu, Sultan pada masa Turki Utsmani ini bermimpi suatu saat akan ada kereta (terowongan) api bawah laut di Selat Bhosporus yang menghubungkan Asia dan Afrika.
Penerusnya, Sultan Hamid yang memerintah pada 1922-1924 kemudian pernah membuat sketsanya. Tapi sampai pada akhir kesultanan ide ini tidak terwujud. Maka masa Perdana Menteri Erdogan inilah terowongan bahwah laut itu terwujud.
Pelajaran pentingnya adalah bahwa ternyata Turki sejak masa dahulu kala sudah memiliki grand design pembangunan. Atau yang kita sebut sekarang sebagai blue print (cetak biru) pembangunan.
Pelajaran kedua, adalah ada kesinambungan program pembangunan dari periodisasi sebelumnya dengan periode sesudahnya. Jadi, penguasa baru tidak memberangus apa yang pernah dicita-citakan oleh pendahulunya untuk kemajuan rakyat Turki. Selama hal itu baik dan dipandang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
Maka, dalam sambutannya Erdogan mengatakan ini adalah mimpi nenek moyang yang mereka wujudkan dalam stabilitas dan solidaritas bersama. Erdogan yang didampingi Presiden Gul juga berharap bahwa Marmaray ini akan memberi manfaat bagi Turki dan semua manusia. Marmaray menjadi prestise dan kebanggan tersendiri bagi Turki, mengingat posisi Turki sebagai kekuatan baru di Middle East. Di tengah ekonomi Eropa yang sakit, Turki mampu bangkit dan menunjukkan kedigdayaannya. Proyek Marmara ini bukan saja menghubungkan Laut Hitam dan Laut Marmara, tapi juga menghubungkan mimpi Sultan Turki Ustmani dengan Pemerintahan Erdogan. Ini seperti menjadi lonceng kebangkitan Turki dan Islam di bumi Alfatih. Sekaligus menghubungkan kemutakhiran teknologi Jepang dengan kegigihan rakyat Turki. Jepang sendiri turut andil dengan berinvestasi 1 miliar dolar untuk Marmaray.
Diharapkan kereta api bawah laut yang panjangnya 13,6 km tersebut dapat mengangkut 1,5 juta orang per hari. Dengan asumsi 75.000 orang per jam. Dengan demikian, akan menangani sekitar 20 persen lalu lintas mobil di Istanbul yang berpenduduk 15 juta orang.
Kereta bawah laut tersebut sangat vital bagi Turki dan dunia. Malah ini disebut sebagai jalur sutra modern yang akan menghubungkan Turki dengan berbagai negara, bahkan hingga ke Cina. Proyek yang dimulai sejak 2004 ini sempat terhenti beberapa tahun akibat penemuan artefak kuno pada saat penggalian terowongan. Konon, benda arkeologi ini adalah peninggalan zaman Byzantium 8.500 sampai 2.500 tahun lalu.
Tapi bertepatan dengan peringatan 90 tahun kemerdekaan Turki tahun ini, proyek yang sempat tertunda itu kini sudah menjadi kenyataan. Bravo Marmaray!
[email penulis: azwir.nazar@yahoo.com]
dikutip dari : http://aceh.tribunnews.com/2014/01/02/marmaray-kereta-bawah-laut-kebanggaan-turki
Previous
Next Post »
0 Komentar