Kenang - Kenangan Hidup di Kota Senja Indah Kaimana

Di ujung Bandara Utarum Kaimana_Menanti datangnya senja
Hari ini, Di Kota Waisai, 21 April 2014, ingin saya mereview kembali perjalana Hidup saya selama lebih dua tahun di bagian lain tanah Papua, tepatnya di Kota Kaimana, memang harus saya akui selama hidup di sana, serasa tidak ada lebih -lebihnya, tidak ada yang harus di banggakan, semua berjalan biasa-biasa saja, hanya karna sedang bertugas, bukan keinginan sendiri, bukan juga menjadi orang yang sukses dalam beberapa hal, bahkan dalam banyak waktu saya seperti terlihat tidak punya apa -apa dan siapa -siapa.

Namun sepahit apa pun cerita hidup itu, jika kita sudah melewatinya, sudah meningglkan tempat itu, baru terasa indah dalam benak, seakan itu menjadi pembelajaran hidup selanjutnya. Memang di banyak waktu, hampir semua siang dan malam saya habiskan hanya dalam ruangan yang sama, pagi hingga sore masih jam kerja, malam bingung mau kemana, kotanya kecil, orang -orang yang sering saya kunjungi sudah duluan pergi meninggalkan Kota ini, namun dalam semua cerita kelam itu, ada 1 keluarga kecil yang sering saya kunjungi sekedar menghabiskan beberapa waktu, keluarga yang paling bahagia.

Sebenarnya hampir sepanjang waktu di Kota ini, saya sering mengabadikan beberpa momen penting dengan kamera yang saya hampir selalu bawa kemana-mana, namun ternyata beberapa dari hasil jepretan itu harus hilang bersama rusaknya Hardisk kecilku, Pertama kali tiba di Kota Kaimana, hari jumat 28 september 2011, dan terakhir saya berada di Kota ini pada 15 Februari 2014 di antar oleh seorang sahabat ke Tempat bepergian kota Kaimana, bandara Utarum

Kali ini, sudah jauh dari Kota Kaimana, saya mencoba menampilkan lagi perjalan sepotong sepotong itu dalam gambar yang sempat disimpan, mulai dari berkeinginan beternak ayam, Sering ke Tempat rekreasi di Kilo 14, ngantar teman jalan-jalan keliling kota bahkan hingga ke kampung Sisir, melewati Jalar Teluk Triton untuk pembayaran BLSM, Duduk di atas bukit belakang Kota, Ke pantai terdekat di Anda air, ke kampung Sisir serta yang paling sering adalah mencoba mencari momen kota senja di ujung lahan bandara Utarum, yang kebetulan bisa di masuki dan berada pas di ujung garis pantai terjauh dan sepanjang mata memandang ke depan, hanya laut lepas dan sedikit pulau yang terlihat, tempat yang pas untuk mengabadikan kepergian sang Matahari itu. dan masih banyak momen lainnya.
Beternak ayam adalah aktifitas terindah saat awal pertama tinggal di Kaimana

Pelabuhan Kampung Tanggaromi _ Kabupatten Kaimana

Tempat Pemadian Umum KM. 14 jalan Menuju Kampung Tanggaromi

Pusat pertokoan Kota Kaimana _ Jalan Trikora

Salah Satu Paptung Burung di Jalan Kaswarina Kota Kaimana

Masih di Ujung Lahan Bandara

Pelabuhan Laut Kaimana _ yang Baru

Arah "Batu Lobang" _ Pantai Kaimana

Ayam Ayam kesayangan saya nih

Jalan Utaram menuju Bandara

Salah satu Momen Senja Kaimana di abadikan oleh teman dari  Sorong

Melewati Kawasan teluk Triton Kaimana

Senja saat kembali dari teluk Triton ke arah kota_ bayar BLSM

Sahabat kecil yang selalu ceria

Kota Kaimana dari atas kediaman Bupati

masih dari tempat yang sama_ Kota Kaimana saat senja

Senja di Pelabuhan Kaimana

Jalan meuju Kampung Sisir

Hari Terakhir di Kota Kaimana
Sahabat Terbaik di Kota kaimana bersama Keluarganya di pantai Sepanjang Jalan Utarum
Hari ini, Di Kota Waisai, 21 April 2014, ingin saya mereview kembali perjalana Hidup saya selama lebih dua tahun di Bagina lain tanah Papua, tepatnya di Kota Kaimana, memang harus saya akui selama hidup di sana, serasa tidak ada lebih -lebihnya, tidak ada yang harus di banggakan, semua berjalan biasa-biasa saja, hanya karna sedang bertugas, bukan keinginan sendiri, bukan juga menjadi orang yang sukses dalam bberapa hal, bahkan dalam banyak waktu saya seperti terlihat tidak punya apa -apa dan siapa -siapa.
0 Komentar